Ketahui Deretan Manfaat Puasa Ramadhan: Sehatkan Jantung hingga Tingkatkan Fokus

Puasa juga bermanfaat bagi orang dewasa muda karena membantu meningkatkan fokus

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 27 Mar 2023, 19:35 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2023, 19:35 WIB
Jadwal Buka Puasa Hari ke-5 Ramadhan 1444 Hijriah
Jadwal Buka Puasa Hari ke-5 Ramadhan 1444 Hijriah (Sumber foto: Pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Para ahli sepakat, puasa Ramadhan membawa manfaat kesehatan bagi orang dewasa maupun remaja.

"Puasa bermanfaat bagi semua orang, termasuk orang muda," ujar dietisien klinis di Burjeel Farha Hospital May Aljoudeh.

"Puasa berperan dalam menurunkan risiko berkembangnya penyakit kardiovaskular seperti hiperlipidemia, stroke, dan hipertensi," lanjut May, dilansir Al Arabiya.

Selama Ramadhan, umat Muslim berpuasa selama 29 hingga 30 hari, menahan haus dan lapar sejak matahari terbit hingga terbenam.

"Selama puasa, tubuh kita tidak terus-menerus terpapar dengan makanan atau bahan-bahan makanan yang tidak sehat seperti gula tambahan, garam, lemak, dan lainnya. Tubuh jadi lebih sensitif terhadap bahan-bahan tersebut," jelas May.

Kondisi ini bermanfaat, terutama bagi mereka yang punya riwayat keluarga dengan penyakit kronis seperti diabetes.

“Ketika gula dalam darah lebih sedikit, tubuh mengelola gula dengan lebih efisien. Selain itu, karena kita tidak terus-menerus makan sepanjang hari, pankreas kita tidak mengeluarkan insulin sepanjang hari, membuat sel menjadi lebih sensitif dan mengurangi resistensi insulin,” ujarnya.

Puasa juga bermanfaat bagi orang dewasa muda karena membantu meningkatkan fokus, kata Aljoudeh.

“Saat kita berpuasa dalam waktu lama, itu meningkatkan faktor pertumbuhan alami di otak dan mendukung kelangsungan hidup dan pertumbuhan otak. Puasa meningkatkan kognisi, ”katanya.

Manfaat puasa juga bisa dirasakan dalam konteks kesehatan mental. 

“Neurotransmiter adalah komponen kimia penting dari otak. Mereka mengirimkan sinyal yang tidak hanya memengaruhi cara kita berfungsi, berbicara, dan berpikir, tetapi juga perasaan kita. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan kadar serotonin dalam darah, suatu neurotransmitter yang sangat terkait dengan depresi dan kecemasan setelah habis.”

Pilih Asupan Makan dan Hidrasi Tubuh

Menunggu Waktu Berbuka Puasa di Masjid Raya Jakarta Islamic Center
Anak-anak membaca Al-Quran sambil menunggu waktu berbuka puasa di halaman Masjid Raya Jakarta Islamic Center, Jakarta Utara, Senin (18/4/2022). Acara ngabuburit sambil khataman Al-Quran ini merupakan rangkaian acara menyambut 17 Ramadhan atau malam Nuzulul Quran. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sementara ahli gizi mengatakan puasa membantu mengurangi stres, ahli lain telah menyarankan remaja Muslim tentang bagaimana mengelola tingkat stres mereka selama masa-masa penting di tahun sekolah.

Renuka Ramasamy, seorang spesialis kedokteran keluarga di Rumah Sakit Modern Internasional Dubai, mengatakan kepada Al Arabiya, “Ini adalah tantangan besar dan periode stres bagi orang dewasa dan remaja [Muslim] di sekolah menengah dan universitas.”

Sangat penting bagi anak-anak muda untuk memperhatikan tekanan tambahan selama periode ini, kata Dr. Ramasamy.

“Sangat penting bagi Anda untuk makan dengan bijaksana saat berbuka dan sahur. Makanlah makanan yang melepaskan energi secara perlahan seperti karbohidrat, buah-buahan, biji-bijian dan kacang-kacangan yang membuat Anda tetap aktif sepanjang hari,” sarannya.

“Juga pastikan [untuk] minum banyak air dan rehidrasi diri Anda.”

Tidur Cukup dan Berolahraga

Ilustrasi Seseorang Mendengarkan Musik Sebelum Tidur (sumber: unsplash)
Ilustrasi Seseorang Mendengarkan Musik Sebelum Tidur (sumber: unsplash)

Sang dokter juga menyebutkan tidur yang cukup selama setidaknya enam jam setiap malam selama waktu ini mengurangi stres dan membantu belajar secara efektif.

“Juga, pikiran positif meningkatkan pikiran Anda dan membuat pikiran Anda jernih tanpa kebingungan dan kecemasan,” katanya.

“Nasihat penting lainnya adalah berolahraga selama puasa.”

Olahraga adalah fakta yang terkenal untuk menjaga kesehatan mental Anda, katanya.

“Olahraga menyembuhkan suasana hati yang buruk, depresi dan stres. Tapi tolong pilih jenis olahraga yang tepat selama periode puasa,” tambah Dr. Ramasamy.

Namun, latihan yang melelahkan dengan intensitas tinggi saat berpuasa tidak dianjurkan.

“Anda selalu dapat melakukan latihan intensitas ringan seperti berjalan, berenang, dan latihan aerobik di rumah.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya