Awas Korsleting dan Kebakaran! Ini Tips Pemakaian Listrik Biar Aman Selama Ramadhan

Guna mencegah korsleting dan kebakaran, masyarakat diimbau untuk selalu memperhatikan keamanan penggunaan listrik. Hal ini terutama selama Ramadhan dimana terjadi perubahan pola pemakaian listrik di dua waktu.

oleh Arief Rahman H diperbarui 05 Apr 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2023, 06:00 WIB
FOTO: Listrik Gratis di Tengah Pandemi Virus Corona COVID-19
Warga memeriksa meteran listrik di kawasan Matraman, Jakarta, Kamis (2/4/2020). Di tengah pandemi COVID-19, pemerintah menggratiskan biaya tarif listrik bagi konsumen 450 Volt Ampere (VA) dan pemberian keringanan tagihan 50 persen kepada konsumen bersubsidi 900 VA. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Guna mencegah korsleting dan kebakaran, masyarakat diimbau untuk selalu memperhatikan keamanan penggunaan listrik. Hal ini terutama selama Ramadhan dimana terjadi perubahan pola pemakaian listrik di dua waktu.

Perubahan pola pemakaian listrik tersebut, yaitu sekitar jam 17.30 - 20.30 waktu setempat, karena adanya aktivitas persiapan dan buka puasa serta sholat tarawih.

Begitu pula pada sekitar jam 03.30 - 04.30 ada sedikit kenaikan pemakaian listrik karena aktivitas persiapan dan makan sahur yang dilakukan masyarakat.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengingatkan masyarakat untuk tetap berhati-hati saat menggunakan listrik di waktu-waktu tersebut.

"Terutama setelah sahur, terkadang masih mengantuk, kita lupa mengecek kondisi listrik yang digunakan, untuk itu kami imbau untuk berhati-hati," ungkap Darmawan dikutip, Rabu (5/4/2023).

Berikut Tips Penggunaan Listrik Selama Ramadhan:

  1. Segera cabut stop kontak alat elektronik apabila sudah tidak digunakan.
  2. Pastikan alat elektronik serta jaringan dalam instalasi rumah seperti kabel dan fitting lampu memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Sertifikat Laik Operasi (SLO) yang bisa didapatkan dari hasil inspeksi oleh Lembaga Inspeksi Teknik terdaftar.
  3. Gunakan listrik sesuai daya yang terpasang, tidak mengambil atau menyambung listrik dari tiang untuk menambah daya listrik di rumah. Hal ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan tersengat, beban listrik di sekitar rumah menjadi overload, sampai dengan kebakaran karena daya listrik yang masuk tidak terukur dan tidak sesuai dengan kapasitas kabel di rumah.
  4. Khusus untuk pelanggan pasca bayar, dianjurkan bayar tagihan listrik di awal bulan atau sebelum tanggal 20 agar lebih nyaman.
  5. Bagi pelanggan prabayar, diimbau untuk mengisi token listrik secukupnya dan siapkan cadangan bila diperlukan agar bisa dipakai sewaktu-waktu terutama saat token habis di waktu sahur.
  6. Apabila daya listrik di rumah sudah tidak mencukupi, segera tambah daya secara resmi ke PLN.

"PLN juga memberikan promo tambah daya selama bulan Ramadan yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Ada program Ramadan Berkah untuk rumah ibadah, juga Terangi Ramadan untuk rumah tangga," lanjut Darmawan.

Untuk program Ramadhan Berkah 2023, hanya dengan Rp 150 ribu, rumah ibadah bisa menaikkan daya hingga 5.500 Volt Ampere (VA). Sementara bagi pelanggan tarif rumah tangga. Lewat promo bertajuk Terangi Ramadan 2023, pelanggan cukup membayar Rp 202.300 untuk tambah daya mulai dari 450 VA hingga ke 5.500 VA.

Jaga Listrik Tak Padam Selama Ramadhan, 2.148 Personel PLN Bersiaga

PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya siagakan 2.148 personil untuk pastikan keandalan pasokan listrik selama bulan Ramadan dan Idul Fitri 2023. (Foto: PLN)
PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya siagakan 2.148 personil untuk pastikan keandalan pasokan listrik selama bulan Ramadan dan Idul Fitri 2023. (Foto: PLN)

Memasuki bulan puasa, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya meningkatkan layanan listrik bagi masyarakat. Salah satunya dengan menyiagakan 2.148 personil memasuki bulan Ramadhan ini.

Ribuan pasukan ini akan menjaga keandalan pasokan listrik selama Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 2023. Seluruh personil tersebar di 17 posko siaga yang berada di wilayah kerja PLN UID Jakarta Raya.

"Personil gabungan tersebut terdiri dari pegawai, petugas pelayanan teknik, petugas Unit Reaksi Cepat, petugas Command Center, hingga petugas keandalan Gardu Induk secara bergantian memantau dan memastikan keandalan pasokan listrik ke rumah pelanggan," kata General Manager PLN UID Jakarta Raya Doddy B. Pangaribuan dikutip Minggu (26/3/2023).

PLN UID Jakarta Raya juga menyiagakan berbagai peralatan pendukung siaga meliputi:

  • 10 unit Uninterruptible Power Supply (UPS) Mobile,
  • 9 Unit Kabel Bergerak (UKB) ,
  • 38 Unit Gardu Bergerak (UGB),
  • 8 Unit Trafo Bergerak (UTG) ,
  • 1 buah Unit Diesel Bergerak (UDG) ,
  • 7 Unit Crane,
  • 4 Unit Deteksi SKTM, dan
  • 3 Unit Assessment SKTM.

Beban Puncak Listrik

PLN Cek Kelistrikan Musala di Bantaran Rel KA Jelang Ramadan
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Doddy B.Pangaribun bersama relawan saat melakukan bersih-bersih dan cek kelistrikan di Musala Baitus Saja'ah, Pademangan, Jakarta, Rabu (15/3/2023). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Beban puncak saat Bulan Ramadhan diperkirakan mencapai 5.413 Mega Watt (MW) pada siang hari tanggal 10 April 2023 dan sebesar 4.902 MW pada malam hari tanggal 4 April 2023. Dengan kondisi pasokan listrik saat ini, dapat dipastikan bahwa pasokan listrik selama Ramadan hingga Idul Fitri 2023 aman.

PLN siap menjaga pasokan listrik demi menjaga kenyamanan umat muslim selama ibadah Ramadhan.

“Bulan Ramadhan tentu menjadi bulan yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat muslim. Kenyamanan beribadah para pelanggan PLN menjadi prioritas kami,” pungikas Doddy.

 

Infografis Jadwal Imsakiyah 1444 H Ramadhan 2023 untuk DKI Jakarta
Infografis Jadwal Imsakiyah 1444 H Ramadhan 2023 untuk DKI Jakarta (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya