5 Amalan Bagi Wanita Haid di Hari Raya Idul Fitri yang Bisa Dikerjakan, Tetap Dapat Pahala

Beberapa amalan bagi wanita haid di Hari Raya Idul Fitri yang bisa dikerjakan adalah berdzikir, menggunakan pakaian terbaik, hingga mendengarkan khutbah.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 18 Apr 2023, 04:45 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2023, 04:45 WIB
5 Amalan Bagi Wanita Haid di Hari Raya Idul Fitri yang Bisa Dikerjakan, Tetap Dapat Pahala
Ilustrasi Muslimah Credit: shutterstock.com

Liputan6.com, Jakarta Wanita yang sedang dalam masa haid, dilarang untuk mengerjakan ibadah seperti sholat, berpuasa, dan lainnya. Meski begitu, wanita yang sedang dalam masa haid masih tetap dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan lainnya sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Bukan hanya pada bulan Ramadhan saja, amalan bagi wanita haid di Hari Raya Idul Fitri juga tersebar banyak. Ada beberapa amalan bagi wanita haid di Hari Raya Idul Fitri yang bisa dikerjakan dan mendapatkan pahala.

Beberapa amalan bagi wanita haid di Hari Raya Idul Fitri yang bisa dikerjakan adalah berdzikir, menggunakan pakaian terbaik, hingga mendengarkan khutbah. Supaya lebih paham, simak penjelasannya berikut ini.

Berikut liputan6.com ulas mengenai amalan bagi wanita haid di Hari Raya Idul Fitri yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (13/4/2023).

1. Berdzikir

5 Amalan Bagi Wanita Haid di Hari Raya Idul Fitri yang Bisa Dikerjakan, Tetap Dapat Pahala
Ilustrasi Ibadah Credit: pexels.com/Chattrapal

Amalan bagi wanita haid di Hari Raya Idul Fitri adalah memperbanyak dzikir. Berdzikir artinya mengingat Allah SWT agar dapat mendekatkan diri kepadaNya. Hal ini sebagaimana yang diceritakan oleh Ummu Athiyah ra.,

“Kami diperintahkan keluar pada hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, juga para gadis dan wanita pingitan. Wanita-wanita haid keluar rumah dan menempati posisi di belakang jamaah yang mengerjakan shalat, dan bertakbir bersama-sama mereka."

Imam Nawawi mengatakan: "Ucapan Ummu Athiyyah, 'Wanita-wanita haid itu bertakbir bersama jamaah menunjukkan bolehnya dzikir kepada Allah SWT bagi wanita haid dan wanita junub.’"

Dzikrullah bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Dzikrullah tidak boleh putus atau terhenti hanya karena haid, khususnya dzikir pagi dan petang. Justru ketika haid, dzikir kepada Allah SWT tetap dilakukan agar terhindar dari gangguan setan yang memanfaatkan kondisi lemahnya iman.

2. Mandi di Hari Raya Idul Fitri

Berikutnya, amalan bagi wanita haid di Hari Raya Idul Fitri adalah mandi di Hari Raya Idul Fitri. Mandi sebelum sholat id dianjurkan pada hari Raya Idul Fitri. Sehingga akan lebih baik jika dilaksanakan karena terdapat pahala dan merupakan salah satu anjuran Nabi SAW. Hal ini juga diriwayatkan oleh Al Hasan bin Ali ra yang berbunyi:

"Pada setiap hari raya, Rasulullah SAW menyuruh kami agar mengenakan pakaian terbaik yang kami punya dan menyembelih kurban termahal yang mampu kami sediakan." (HR Al-Hakim)

Sehingga bagi kalian para wanita yang sedang haid, tidak ada larangan untuk mandi sunnah. Hal ini malah baik dilakukan karena kita akan berkumpul bersama saat ibadah sholat Idul Fitri dalam keadaan suci dan juga bersih.

3. Sarapan di Hari Raya Idul Fitri

Dalam hari raya Idul Fitri para muslim disunnahkan untuk untuk makan terlebih dahulu sebelum berangkat untuk ibadah. Hal ini juga telah dijelaskan dalam sebuah hadis yang berbunyi sebagai berikut:

Abu Buraidah radhiyallahu'ahu menyatakan bahwa: "Nabi SAW tidak keluar rumah untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri melainkan setelah makan, tapi pada hari raya Idul Adha beliau tidak makan melainkan setelah menyembelih (hewan kurban)". (HR Tirmidzi dan Ibnu Khuzaimah)

Jadi sebelum berangkat untuk ikut dalam meramaikan sholat Idul Fitri, ada baiknya kalian melakukan kegiatan sarapan. Wanita khaid juga boleh untuk sarapan terlebih dahulu sebelum ikut sholat id bersama keluarga.

4. Mendengarkan Khutbah

5 Amalan Bagi Wanita Haid di Hari Raya Idul Fitri yang Bisa Dikerjakan, Tetap Dapat Pahala
Khatib menyampaikan khutbah saat pelaksanaan salat Idul Fitri. (Pool via AP)

Berikutnya, amalan bagi wanita haid di Hari Raya Idul Fitri adalah mendengarkan khutbah. Dalam sholat ied ada khutbah yang dilakukan oleh khatib. Berbeda dengan salat jumat yang mana khutbahnya dilaksanakan sebelum sholat. Khutbah sholat Idul Fitri dilaksanakan pasca (setelah) sholat.

Hal ini sesuai tuntunan dari Rasulullah salallahu'alaihi wa sallam, dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abas yang berbunyi:

"Aku menghadiri sholat Id bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakar, Umar dan Utsman Radhiyallahu 'anhum. Semua dari mereka melakukan sholat sebelum khutbah."

Dalam hari raya Idul Fitri juga hukum mendengarkan khutbah setelah sholat sudah dijelaskan oleh Rasulullah salallahu 'alaihi wa sallam. Dimana pada masanya Rasulullah salallahu 'alaihi wa sallam memberikan pilihan kepada jamaahnya ketika beliau hendak berkhutbah setelah sholat Idul Fitri.

Pilihan tersebut antara lain boleh duduk dan mendengarkan, atau boleh pula pergi dan tidak ikut mendengarkan. Hal ini diriwayatkan oleh Abdullah bin Sa'i, yang mana beliau berkata:

"Sesungguhnya kami akan berkhutbah, barangsiapa yang ingin tetap duduk untuk mendengarkan maka duduklah dan siapa yang hendak pergi maka pergilah."

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa hukum mendengarkan khutbah setelah sholat Idul Fitri adalah sunnah. Dalam artian tidak diikuti tidak apa apa, sedangkan apabila diikuti dan didengarkan maka akan mendapat pahala. Namun bagi kalian wanita yang sedang haid, ada baiknya untuk mengikuti khutbah, agar mendapatkan pahala dari mendengarkan khutbah tersebut.

5. Mengenakan Pakaian Bersih dan Terbaik

Berikutnya, amalan bagi wanita haid di Hari Raya Idul Fitri adalah mengenakan pakaian bersih dan terbaik khususnya saat akan melaksanakan sholat Idul Fitri maupun Idul Adha. Hal ini seperti yang disampaikan dalam sebuah hadist berikut, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu berkata:

"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk memakai pakaian terbaik yang kami miliki dan menyembelih kurban termahal yang mampu kami sediakan." (HR. Hakim)

Namun, bagi perempuan muslimah memakai pakaian terbaik ini tidak dengan tujuan tabarruj (bersolek) dan tidak memakai parfum atau wangi-wangian yang mengundang perhatian laki-laki. Kalian tetap harus mengenakan pakaian yang sopan dan menutup aurat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya