Kedubes Iran Kecam Serangan Biadab Israel ke Kamp Jenin Palestina

Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Indonesia mengutuk keras serangan ekstensif militer Israel di kamp Jenin, Tepi Barat, yang merupakan kejahatan nyata dan menyebabkan pertumpahan darah serta menghancurkan rumah warga Palestina

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jul 2023, 22:30 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2023, 22:30 WIB
Operasi Militer Israel di Jenin
Warga Palestina berjalan di jalan yang rusak di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat, Rabu, 5 Juli 2023, setelah tentara Israel menarik pasukannya dari kubu militan. (AP Photo/Majdi Mohammed)

Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Indonesia mengutuk keras serangan ekstensif militer Israel di kamp Jenin, Tepi Barat, yang merupakan kejahatan nyata dan menyebabkan pertumpahan darah serta menghancurkan rumah warga Palestina.

"Kami menyampaikan keprihatinan yang sebesar-besarnya dan menekankan hak-hak yang sah dan wajar bangsa Palestina dan kelompok perlawanan untuk membela diri dari agresi tentara rezim Zionis," demikian menurut pernyataan Kedubes Republik Islam Iran di Jakarta, Rabu, dikutip Antara.

Kedubes menyatakan bahwa serangan biadab tanpa henti di berbagai wilayah Tepi Barat tidak dapat menggantikan kekuatan Zionis yang telah hilang.

"Citra kekuatan palsu rezim Israel sudah lama dipatahkan dan tindakan terorisme serta kejahatan terhadap bangsa Palestina tidak dapat mengembalikan citra tersebut," demikian pernyataan tersebut.

Selama beberapa hari terakhir kamp Jenin di Palestina kembali menjadi saksi bagi serangan brutal tentara Zionis.

Kedubes mengatakan otoritas rezim Zionis selalu melakukan kejahatan terhadap warga Palestina, terutama terhadap perempuan dan anak-anak.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Lembaga Internasional Dinilai Tak Peduli dengan Nasib Palestina

Operasi Militer Israel di Jenin
Penarikan pasukan dari kamp mengakhiri operasi dua hari yang intens yang menewaskan sedikitnya 13 warga Palestina, termasuk seorang tentara Israel. (AP Photo/Majdi Mohammed)

Menurutnya, pembunuhan setiap hari terhadap warga Palestina di bawah kesunyian dan kelambanan lembaga internasional dan negara-negara yang mengklaim mendukung HAM merupakan cerminan dari kekerasan sistematis yang muncul dari struktur apartheid rezim sekaligus contoh nyata dari kejahatan terorganisir dan terorisme negara.

"Sangat disayangkan bahwa pada era sekarang penodaan terhadap Masjid Al-Aqsa dan pembantaian rakyat Palestina, termasuk perempuan, anak-anak dan orang tua telah menjadi kejadian sehari-hari," tulisnya.

Kedubes juga menjelaskan ketidakpedulian lembaga internasional yang berkesinambungan terhadap hak warga Palestina, bersama dengan tindakan normalisasi hubungan dengan rezim Zionis oleh sejumlah negara Muslim, secara langsung membantu Israel melakukan kejahatan di Palestina.

"Isu Palestina kini tak lagi merupakan persoalan tanah yang diduduki, rakyat yang menderita selama bertahun-tahun, perselisihan politik semata, melainkan tentang cita-cita dan perjuangan bangsa yang menentang kezaliman dan merindukan keadilan serta perdamaian," tulisnya.

Mesin perang rezim kriminal Zionis kembali mengalami kekalahan bersejarah dalam serangan brutal baru-baru ini terhadap Jenin. Kehancuran yang ditinggalkan di Jenin adalah pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan merupakan kejahatan perang.

"Ini merupakan kegagalan moral yang memalukan bagi para pendukung rezim Zionis," demikian pernyataan Kedubes.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya