Dahsyat! Amalan dari Rasulullah yang Menjamin Seseorang Pasti Masuk Surga

Amalan ini menjamin seseorang pasti masuk surga

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jan 2024, 07:30 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2024, 07:30 WIB
Ilustrasi masjid wallpaper islamic (Gambar oleh Mehmet A. dari Pixabay)
Ilustrasi masjid wallpaper islamic (Gambar oleh Mehmet A. dari Pixabay)

Liputan6.com, Cilacap - Di hari kiamat bermacam-macam penampakan manusia di Padang Mahsyar. Ada yang menyerupai babi hutan, kera dan penampakan mengerikan lainnya.

Sejatinya penampakan-penampakan tersebut merupakan buah amal buruknya selama hidup di dunia. Mereka tidak menyadari kalau ternyata hal itu menyebabkan dirinya menjadi sangat hina di depan Allah SWT dan manusia lain.

Lain halnya dengan manusia yang selama hidupnya melakukan amal kebaikan atau shaleh, maka penampakannya di hari kiamat sangat menakjubkan dan dipenuhi dengan sinar.

Inilah gambaran manusia-manusia yang beruntung dan mendapatkan jaminan masuk surganya Allah SWT.

Lalu amalan apa yang menyebabkan seseorang dijamin masuk surga?

Simak Video Pilihan Ini:

Ini Hadisnya

Menukil Republika, Rasulullah SAW menerangkan tentang amalan-amalan yang menyebabkan seseorang mendapatkan jaminan masuk surga ialah hadits riwayat Imam Ahmad dari Ubadah bin as-Shamit RA, menjabarkan keenam amalan tersebut.   

عن عُبَادة بن الصَّامت ، قال : قال رسُول اللَّه صلَّى اللّهُ عليه وسلَّم "اضْمنُوا لِي سِتًّا من أنفسِكمْ أضْمَنُ لكمْ الجنةُ ؛ اصْدُقُوا إذا حدَّثْتُمْ ، وأوْفُوا إذا وعدتُمْ ، وأدًُّوا إذا ائْتُمِنْتُمْ ، و احفَظُوا فُروجَكمْ ، وغُضُّوا أبْصارَكمْ ، وكُفُّوا أيديّكمْ  

Dari Ubadah bin ash-Shamit, dia berkataa, “Rasulullah SAW bersabda, “Jaminlah untukku enam hal darimu, aku jaminkan surga untukmu; benar dalam bicara, tepat janji kepada Allah dan manusia, tunaikan amanah, tutup aurat dan jaga kemaluanmu, tahan matamu dari yang haram, dan jaga tangan.” (HR Ahmad, Ibnu Hibban & Baihaqi). 

Penjelasan Amalan dari Rasulullah (1-3)

Beri Kesempatan Pada Pasanganmu Untuk Bicara
Ilustrasi Pasangan Bertengkar Credit: pexels.com/Polina

1. Benar dalam Bicara

Setiap kata yang keluar selalu berorientasi hikmah dan tidak ada yang sia-sia. 

Seseorang yang benar dalam bertutur kata biasanya memiliki kejernihan hati. Sedapat mungkin jejeran kata selalu ada ruhiyahnya dan karenanya tak akan mengecewakan siapa pun 

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”  (QS an-Nisa [4]: 9).

2. Menepati Janji

baik kepada Allah SWT ataupun manusia. Kepada Allah SWT, sama sekali tidak tebersit untuk mengkhianti-Nya. 

Pun demikian kepada sesama ciptaan-Nya, tidak ada kezaliman yang diperbuat olehnya. Perwujudan janji yang ditepati adalah dengan menunaikan totalitas penghambaan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. 

Saat  taat kepada Allah SWT dan Rasulu-Nya, saat itulah kita telah menepati janji. Kita semua sesungguhnya terikat dengan janji kepada Allah SWT waktu di alam Ruh.

Seperti ada ikatan primordial yang lekat antara kita sewaktu masih menjadi makhluk ruh dengan Sang Pencipta, Rabbul Izzah 

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)."  (QS al-A'raf [7]: 172).

3. Amanah

Orang yang amanah adalah orang yang diberi rasa aman, yaitu sebagai buah dari keimanannya kepada Allah SWT. 

 إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya dan apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil ..." (QS an-Nisa [4]: 58). 

 

Penjelasan Amalan dari Rasulullah (4-6)

Potret 6 Artis Pakai Jilbab Motif Bendera Palestina,
Potret Artis Pakai Jilbab Motif Bendera Palestina. (Sumber: Instagram/mommy_starla)

4. Menutup Aurat dan Menjaga Kemaluan

Orang yang menjaga aurat akan terjaga dan meningkat kehormatannya. 

وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ

".… Hendaklah mereka menahan pandangannya dan kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang tampak dari padanya ... (QS an-Nuur [24]: 31).

5. Menahan Mata dari Perkara yang Haram

Pada diri setiap mata ada hak. Dan di antara hak mata adalah menghindarkannya dari tontonan yang diharamkan. Alquran surat an-Nuur di atas sudah cukup untuk mengingatkan kita supaya menjaga pandangan mata.

Karena itu, akan dijaminkan surga jika seseorang mampu menahan matanya dari hal-hal yang diharamkan seperti tontonan yang mengumbar aurat, film-film atau situs-situs porno. "Tatapan pertama hadiah bagimu, sementara tatapan berikutnya bukan milikmu,"  ujar Ali bin Abi Thalib.  

6. Menjaga Tangan

Menjaga tangan berarti menempatkan tangan sesuai fungsinya. Dan fungsi tangan di antaranya menolong siapa pun yang membutuhkan uluran tangannya. Baik diminta ataupun tidak. Menurut Nabi SAW cukuplah keimanan seseorang kepada Allah SWT dan Hari Kiamat jika mampu menahan tangannya dari menyakiti saudara atau tetangganya.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya