Liputan6.com, Jakarta - Dai muda viral di Indonesia yang punya julukan "Presiden Garangan Indonesia" Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam banyak digandrungi oleh ukhti-ukhti, baik yang masih lajang, bersuami, juga janda.
Istri Gus Iqdam, tentu Ning Nila harus memiliki kesabaran ekstra. Ning Nila mesti memaafkan berbagai kelakuan garanganwati yang kadang agak berlebihan karena saking ngefans kepada suaminya.
Baru-baru ini malah ngeri, masa iya ayahnya Gus Novel ini mau dijadikan suami yang ke-5 oleh garanganwati jemaahnya.
Advertisement
Baca Juga
Bagaimana kisahnya, mari simak kisah kocak dari Majelis Ta'lim Sabilu Taubah (ST) ini.
Â
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Awal Dialog Sudah Aneh
Awalnya diketahui perempuan setengah baya ini bernama Alfiyah dari Magetan. Mengaku rumahnya di Pondok Pesantren Arrohman.
"Njenengan Bu Nyaine?," tanya Gus Iqdam.
"Inggih," jawab Bu Alfiah pelan.
Namun saat Gus Iqdam menanyakan kembali perempuan ini justru diam, mungkin yang di maksud ibu ini adalah ia rumahnya sekitar Ponpes Arrohman. lantaran di obrolan berikutnya dirinya tak seperti nyai pondok kebanyakan.
"Wah mumet aku, ngopo kit mau kok koyo ngene," kata Gus Iqdam seperti dalam unggahan TikTok akun @Bang Dik.
Saat ditanya berapa kali ngaji bareng Gus Iqdam, ia menjawab satu kali, karena baru-baru ini ke Jakarta ada acara pernikahan dan lihat monas, sehingga gak ikut pengajian Gus Iqdam.
Iya, kadang-kadang jawabannya dalam dialog ini agak melenceng. Berkali-kali Gus Iqdam merasa pusing dengan jawaban ibu dari Magetan ini.
"Ndelok monas, oh yo, wah aku mumet iku ketoke," ujar Gus Iqdam.
Advertisement
Tak Hafal Sholawat Thibil Qulub
"Sholawat Thibil Qulub hafal," tanya Gus Iqdam.
"Gak hafal gus, huuuu," jawabnya.
Mendapati jawaban itu, Gus Iqdam menyambungkan dengan pernyataan yang di awal mengaku Bu Nyai Ponpes. "Mau jare bu nyaine pondok. Wah sing apal sholawat nopo?,"
"Pancasila," jawab Bu Alfiyah.
"Wah Sholawat Pancasila, duh sirahku kemeng neh. Aku pancen loro tenan aku. Urip, urip, ora oleh sambat tenan. Ojo sambat Dam, kamu harus kuat Dam, ki opo neh, sholawat Pancasila," ungkap Gus Iqdam.
Keseruan dialog dalam pengajian itu, mulai naik tensinya saat Gus Iqdam menanyakan dimana suaminya perempuan ini.
Bu Alfiyah Mengaku Janda
"Njenengan bu, garwone enten? Bojone teng pundi?," tanya Gus Iqdam.
"Janda guuus, bojone menikah lagi," jawabnya polos.
Gus Iqdam kembali menanyakan di rumah ia hidup bersama siapa. Ternyata dalam pengakuannya selain dengan satu anaknya dari suami kedua, ia juga merawat dua orang yang mengalami gangguan jiwa.
"Jadi saya ngurus orang stres gus, satu dari Hongkong, satunya dicerai suaminya," ujar perempuan ini.
Perempuan ini juga mengaku bekerja menjadi pesuruh kebersihan di sekolah-sekolah. Pekerjaan ini lumayan untuk membiayai anaknya yang kuliah.
Advertisement
Detik-detik Gus Iqdam Dilamar Mau Dijadikan Suami Kelimanya
Nah puncak dahsyatnya obrolan keduanya saat Gus Iqdam menanyakan ia sudah menikah berapa kali, ternyata perempuan ini sudah menikah 4 kali.
"Jerene janda, rabimu ping piro?," tanya Gus Iqdam penasaran.
"Empat kali," jawabnya singkat diiringi gelak tawa jemaah dan dirinya yang ikut terebahak-bahak.
"Ya Allah ya karim, aku ngimpi opo mau, budrek aku. Alfiyah moso ping papat," Gus Iqdam tidak percaya jika lawan obrolannya sudah menikah empat kali.
Lantaran tak percaya, Gus Iqdam menanyakan kembali perihal empat kali menikah iu.
"Moso ping papat,""Iya gus,"
"Rabio neh genepno limo," saran Gus Iqdam yang meminta Alfiyah menikah digenapkan 5 kali sekalian.
Â
Detik-detik Gus Iqdam Dilamar Mau Dijadikan Suami Kelimanya
Jawaban tak terduga duga meloncat dari bibir perempuan ini.
"Kalih njenengan nggih gus," ujar perempuan ini, sontak Gus Iqdam dan jemaah yang hadir seluruhnya tertawa tanpa dikomando.
"Wis nyoh tak sangoni limangatus ewu," kata Gus Iqdam.
"Alhamdulillah saged ge kontrol ngenjang seloso gus,".
"Oh kontrol sing stres, tak tambahi dadi sejuta," ujar Gus Iqdam.
"Gus Iqdam sehat, ganteng, pinter, i want to kiss you. You love me gus? Aku cinta padamu, aku ingin melamarmu," ujar perempuan ini.
"Wes pekken kui sakjuta, muliho disik gak popo," kata Gus Iqdam yang sudah gedek dengan jemaah ini, dan segera mengakhiri obrolan serta cepat pulang.
Penulis :Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement