Waspada Harga Daging Sapi Melonjak Masuk Ramadhan

Bulan Ramadhan tinggal beberapa hari lagi. Sejumlah harga bahan pangan mulai naik, mulai dari beras hingga cabai. Satu hal yang patut diwaspadai juga adalah harga daging sapi.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 05 Mar 2024, 08:05 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2024, 08:05 WIB
FOTO: Penjualan Daging Sapi di Pasar Senen Merosot Akibat Virus PMK
Bulan Ramadhan tinggal beberapa hari lagi. Sejumlah harga bahan pangan mulai naik, mulai dari beras hingga cabai. Satu hal yang patut diwaspadai juga adalah harga daging sapi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Bulan Ramadhan tinggal beberapa hari lagi. Sejumlah harga bahan pangan mulai naik, mulai dari beras hingga cabai. Satu hal yang patut diwaspadai juga adalah harga daging sapi.

Secara tren tahunan, harga daging sapi mengalami kenaikan ketika masuk Ramadhan dan Lebaran. Naiknya harga daging ini tak lebih karena meningkatnya konsumsi masyarakat.

Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha ID Food Dirgayuza Setiawan, mengungkapkan tingkat konsumsi daging selama bulan suci Ramadan dan Lebaran dapat melonjak hingga 5 kali lipat.

"Jadi, konsumsi daging di Indonesia cukup unik. Di mana Ramadhan dan Lebaran itu naik 5 kali lipat daripada konsumsi bulanan pada umumnya," kata Dirgayuza ditulis, Selasa (5/3/2024).

Impor Daging

Oleh karena itu, ID Food selalu impor daging guna mengatasi tingginya tingkat konsumsi pada periode tersebut. Dirgayuza, mengatakan langkah itu juga dilakukan sebagai upaya Pemerintah untuk mengontrol harga daging di pasaran.

"Kami di ID FOOD tahun ini kami ada importasi 20.000 ton daging sapi dari Brasil dan juga ada sapi hidup yang kita impor dari Australia," ujarnya.

 

Impor Daging Kerbau

Pedagang Daging Musiman Menjamur
Pembeli memilih daging kerbau dan sapi yang dijual di Pasar Ciledug, Tangerang, Rabu (13/6). Dua hari menjelang Lebaran, pedagang daging musiman menjamur dengan menggelar dagangan di pinggir-pingir jalan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain impor yang dilakukan ID Food, Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga menugaskan kepada Bulog untuk mengimpor 100.000 daging kerbau.

Menurutnya, impor daging kerbau itu sangat membantu masyarakat.  Daging kerbau dapat menjadi alternatif bagi masyarakat, karena harganya lebih murah dibandingkan daging sapi.

"Pak Arief (Kepala Badan Pangan Nasional) juga memberikan penugasan kepada Bulog untuk mengimpor 100.000 ton daging kerbau. Ini sangat membantu masyarakat. Kenapa? Karena daging kerbau itu harganya Rp 80.000 per kg, di mana kalau kita impor daging sapi Rp 130.000 per kg di pasar ritel," ujarnya.

Adapun ia juga menyoroti terkait waktu impor. Jika impor daging sapi maupun daging kerbau tidak dilakukan dalam waktu yang tepat, maka akan berdampak pada harga. "Timing menjadi penting. Terutama daging. Artiya kita waktu impor jelas saat ramadan dan lebaran," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya