Liputan6.com, Jakarta - Salah satu rukun puasa Ramadhan adalah niat. Jika tidak niat, maka puasa yang dikerjakannya tidak sah meski pun telah menahan lapar dan haus seharian.
Lantas, bagaimana cara mengantisipasi ketika lupa niat puasa di malam harinya tapi puasanya tetap sah?
Ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya menjelaskan, untuk mengantisipasi lupa niat puasa Ramadhan muslim dapat mengikuti mazhab Imam Malik. Mazhab Imam Malik membolehkan membaca niat puasa Ramadhan langsung sebulan.
Advertisement
Baca Juga
“Makanya di malam itu para imam hendaknya membimbing jemaahnya untuk merapel niatnya, double niatnya. Ya Allah saya niat puasa Ramadhan sebulan penuh, sehingga jika hari berikutnya kau tiba-tiba lupa (niat), Anda sudah ikut cara mazhab Imam Malik, maka puasanya sah,” kata Buya Yahya dinukil dari YouTube resminya, Senin (11/3/2024).
Buya Yahya menegaskan, niat puasa Ramadhan sebulan penuh mengikuti mazhab Imam Malik hanya sebagai antisipasi lupa. Selama masih ingat, maka tetap diharuskan membaca niat puasa harian di malam harinya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Lafal Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh
Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri KH A Idris Marzuqi menuliskan niat puasa Ramadhan sebulan penuh dalam karyanya Sabil al-Huda. Mengutip via NU Online, berikut lafal niatnya.
نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah.” (terjemahan dari penulis).
Advertisement
Lafal Niat Puasa Ramadhan Harian
Senada dengan Buya Yahya, KH A Idris Marzuqi tetap mengimbau umat Islam melafalkan puasa Ramadhan harian yang dilakukan malam hari sebelum terbitnya fajar. Berikut niat harian puasa Ramadhan.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāni hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā.
Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala.”