Menurut Gus Baha Ada yang Lebih Abadi daripada Surga, Apa Itu?

Gus Baha mengatakan, banyak manusia terbuai dengan surga, namun lupa mengagungkan kalimat tauhid. Padahal lbeih abadi kalimat tauhid, begini penjelasannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mar 2024, 14:20 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2024, 14:20 WIB
Gus Baha dan Mbah Moen
Kolase Gus Baha dan Mbah Moen. (Istimewa dan NU Online)

Liputan6.com, Jakarta - Surga dijanjikan sebagai tempat yang penuh kenikmatan dan kebahagiaan yang abadi bagi orang-orang yang taat kepada Allah SWT. Surah Al-Sajdah (32:17) dalam Al-Quran menggambarkan surga sebagai tempat yang luas, yang disiapkan oleh Allah SWT bagi hamba-Nya yang bertakwa. Keabadian surga tercermin dalam janji-janji Allah SWT kepada orang-orang yang memenuhi syarat untuk masuk ke dalamnya.

Surga dalam Islam dijanjikan sebagai tempat yang bebas dari segala bentuk kesengsaraan, kelelahan, dan kesedihan. Para penghuninya akan menikmati segala jenis kenikmatan yang tidak pernah terbayangkan di dunia, termasuk rasa makanan dan minuman yang lezat, pakaian yang indah, serta kesenangan yang tiada tara.

Keabadian surga juga tercermin dalam kehidupan yang tanpa akhir di dalamnya, di mana waktu tidak akan berakhir dan kenikmatan yang diberikan Allah tidak akan pernah surut.

Selain itu, surga dalam Islam juga dijanjikan sebagai tempat di mana setiap orang akan mendapatkan kesempurnaan spiritual. Mereka akan merasakan kedekatan yang abadi dengan Allah SWT dan akan mengalami kebahagiaan yang tidak terhingga akibat kehadiran-Nya.

Keabadian surga bukan hanya berarti kehidupan yang tak terbatas secara fisik, tetapi juga kesempurnaan spiritual yang menghadirkan kedamaian dan kebahagiaan yang abadi bagi para penghuninya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Inilah yang Lebih Abadi daripada Surga

Gus Baha (Tangkap layar YouTube Kumparan Dakwah)
Gus Baha (Tangkap layar YouTube Kumparan Dakwah)

Oleh karena itu, surga dalam Islam adalah tujuan akhir yang diidamkan setiap orang yang beriman, tempat di mana mereka akan menikmati kenikmatan yang abadi bersama dengan ridha Allah SWT.

Mengutip Hidayatuna.com, kalimat tauhid merupakan azas dari rukun Islam sekaligus menjadi inti. Kalimat tersebut berisi tentang pengakuan kita terhadap keagungan Allah SWT.

Nabi Ibrahim sangat memuliakan kalimat tauhid. Ketika ditanya, “Kenapa engkau begitu fanatik terhadap kalimat tauhid subhanallah walhamdulillah walailahailallah wallahu akbar?” Maka ia menjawab bahwa kalimat Tauhid itu abadi.

“Abadinya tidak hanya sampai meninggal tapi selamanya bahkan hingga di alam akhirat. Maka saya minta agar Anda itu menyukai orang-orang alim yang masih hidup karena beliau-lah yang bisa menghidupkan kalimat tauhid,” demikian Gus Baha mengungkapkan di kanal Youtube Santri Gayeng.

Saking abadinya kalimat tauhid, surga pun kalah dengan kalimat yang berbunyi 'subhanallah walhamdulillah walailahailallah wallahu akbar". Inilah kalimat abadi, kalimat yang layak.

Ini Alasan Kalimat Tauhid Abadi Menurut Gus Baha

Sayid Said Agil Husin Al Munawwar, Gus Baha dan Gus Mus.
Sayid Said Agil Husin Al Munawwar, Gus Baha dan Gus Mus. (Sumber: Instagram/republik.santri)

Gus Baha mengatakan bahwa surga dan neraka tidak layak karena itu berupa makhluk, sama dengan manusia. Sementara kalimat tauhid layak karena abadi di dunia, lailahailallah pun di akhirat nanti demikian.

Namun manusia kerap terbuai dengan angan-angan tentang surga. Lebih takut kepada neraka namun lupa mengagungkan kalimat tauhid.

Orang lebih mengindah-indahkan abadinya surga tapi lupa mengindahkan kalimat tauhid.

“Surga itu enteng, semua ulama bahkan ijma’ (sepakat) dengan kalimat tauhid karena abadi,” ujar Gus Baha.

Maka dari itu Nabi Ibrahim ingin menjadikan kalimat Tauhid sebagai kalimat abadi. Beliau melatih terus-menerus untuk membiasakan kalimat tauhid sampai ke umat-umatnya hingga lima turunan nasab.

Dengan keabadian kalimat tauhid tersebut, semoga kita mampu istiqamah mengamalkan kalimat tauhid. Sebab itulah yang nantinya mampu menolong kita ketika di akhirat.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya