5 Golongan yang Puasanya Sia-Sia, Buya Yahya: Bisa Dikatakan Tidak Berguna

Ulama kharismatik sekaligus Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya mengungkap golongan orang yang melaksanakan puasa tapi sia-sia. Buya Yahya mengatakan, orang yang termasuk golongan tersebut puasanya tidak ada maknanya.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 18 Mar 2024, 02:00 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2024, 02:00 WIB
KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya
Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya. (Foto: staialbahjah.ac.id)

Liputan6.com, Jakarta - Ulama kharismatik sekaligus Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya mengungkap golongan orang yang melaksanakan puasa tapi sia-sia. Buya Yahya mengatakan, orang yang termasuk golongan tersebut puasanya tidak ada maknanya. 

“Bisa dikatakan tidak berguna (puasanya),” kata Buya Yahya dikutip dari tayangan YouTube Buya Yahya, Ahad (17/3/2024).

Dalam kajian kitab Romadhoniat, Buya Yahya menyampaikan golongan pertama adalah orang yang berpuasa tapi masih berbohong. Ia menjadi saksi-saksi dusta dan tidak pernah meninggalkan pekerjaan yang ada kebohongan di dalamnya.

Golongan kedua adalah orang yang berpuasa tapi selalu menggunjing orang lain alias ghibah. Golongan ketiga ialah orang yang selalu mengadu domba. Misalnya, membagikan sesuatu di media sosial yang menjadikan orang bermusuhan.

Share sesuatu menjadikan orang bermusuhan. Hari ini ribut orang. Bahasannya (kadang-kadang) urusan agama. Dinaikkan, diangkat, ramai hebat debat ustadz dengan ustadz. Seram. Masya Allah. Semuanya pengikut lihat komentar-komentarnya menghabiskan pahala puasa, caci maki semuanya,” tutur Buya Yahya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Tidak Menjaga Mata

Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)
Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Golongan keempat yaitu mereka yang berpuasa tapi tidak menjaga mata mereka dari yang diharamkan oleh Allah. Menjaga mata dari yang tidak dihalalkan Allah bukan sekadar di alam nyata, tapi juga di alam maya.

“Di alam nyata barangkali masih ada malu untuk kita menatap auratnya dia karena di alam nyata dan dia pun masih manusia yang punya risih mungkin kalau kita lihat, tapi di alam maya siapa yang melarang? Siapa yang malu? Kepada siapa lagi kalau bukan karena Allah?” imbuh Buya Yahya.

Buya Yahya menyebut aurat lawan jenis lebih mudah ditemukan di alam maya ketimbang alam nyata. 

“Ternyata di alam maya lebih dahsyat lagi urusan aurat. Di alam nyata mungkin ada perempuan yang tersingkap auratnya lalu kita ingin melihatnya terhenti di saat dia sudah mulai sadar kita lihat. Tapi di alam maya kalau tidak sadar tidak akan berhenti, dan ini kadang terjadi di bulan Ramadhan,” kata Buya Yahya.


Tidak Menahan Syahwat

Buya Yahya
Buya Yahya membuka SMP Al-Bahjah An-Nahl di Tangerang, melengkapi sekolah Al-Bahjah tingkat SD, SMP dan SMA yang telah dibangun di Cirebon, Jawa Barat. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Golongan kelima adalah orang yang berpuasa tapi tidak bisa menahan syahwatnya, baik syahwat makan, syahwat suami-istri, maupun syahwat mata lainnya termasuk menonton video-video tidak pantas. 

“Karena dia tidak paham makna ini, maka di Ramadhan pun ternyata dia masih asyik dengan tontonan-tontonan yang tidak pantas,” katanya.

Menurut Buya Yahya, orang yang termasuk golongan-golongan tersebut hanya mengganti jadwal makan saja, dari siang ke malam. Sementara ibadah yang dilakukannya sia-sia.

Berdasarkan penjelasan Buya Yahya, dapat disimpulkan bahwa orang yang berpuasa tapi sia-sia ibadahnya ialah orang yang tetap berbohong, ghibah, mengadu domba, tidak menjaga mata, dan tidak menahan syahwat selama menjalankan puasa. Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya