Liputan6.com, Cilacap - Ulama nyentrik asal Rembang yang merupakan murid kesayangan Mbah Moen, yakni KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab dengan sapaan Gus Baha menerangkan sedekah yang pasti diterima Allah SWT.
Baca Juga
Advertisement
Sebelum membahas kepada inti permasalahan, Gus Baha terlebih dahulu memberikan analogi perihal status manusia yang kaya dan miskin.
Beliau memberikan pertanyaan seputar majikan dan pembantu itu sebenarnya lebih baik yang mana. Pertanyaan ini mengantarkan kepada pemahaman yang hakiki tentang peran penting si miskin atas si kaya.
“Zaman Rasulullah masih hidup itu kalau membuat contoh itu, kamu dengan pembantu itu lebih baik mana?” terangnya dikutip dari tayangan YouTube Short @Pati_Unus, Jumat (17/05/2024).
Gus Baha menyitir sabda Rasulullah SAW perihal peran penting pembantu atas tuannya, yakni seandainya tidak ada pembantu, mustahil tuannya itu dapat melakukan pekerjaannya dengan baik.
“Kata Nabi, seandainya tidak ada pembantu, kamu juga tidak melakukan pekerjaanmu,” paparnya.
“Hanya saja orang itu ditakdirkan oleh Allah menjadi pembantu,” sambungnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Lakukan Ini Ketika Sedekah, Pasti Diterima Allah
Dalam konteks bersedekah, maka pemahaman seperti di atas dapat dipraktikkan. Artinya, orang yang bersedekah harus pula merasakan kebutuhan akan eksistensi orang miskin yang menerima sedekahnya.
“Makanya saya pernah membaca hadis syaratnya sedekah bisa diterima Allah itu ada satu yang pasti diterima Allah itu kamu bisa melakukan,” paparnya.
“Kamu tidak merasa memberikan kepada orang itu, seperti butuhnya orang itu ke kamu, jadi sama,” imbuhnya.
Menurut Gus Baha dalam mengomentari hadis ini, maka sedekah pasti akan diterima Allah SWT, jika orang yang bersedekah merasakan butuh kepada si miskin sebagaimana si miskin juga sangat membutuhkan sedekah kita. Jadi merasa sama-sama membutuhkan.
“Misalnya saya sedekah kepada Rukhin 10 ribu atau 100 ribu. Yang lebih butuh uang karena miskin, oke dia butuh uang. Saya butuh pahala, supaya dapat pahala, saya sedekah,” terangnya
“Berarti saya juga butuh yang menerima sedekah, mestinya setiap kamu sedekah itu kamu yang merasa butuh orang yang disedekahi, sedekahmu akan diterima Allah menunggu ada yang menerima,” tandasnya.
Advertisement
Cara Bersedekah Menurut Ajaran Rasulullah SAW
Menukil baznas.jogjakota.go.id, berikut adalah beberapa prinsip yang diajarkan oleh Rasulullah dalam bersedekah:
1. Niat Ikhlas: Rasulullah mengajarkan bahwa niat adalah kunci dalam setiap amal kebajikan, termasuk dalam bersedekah. Penting untuk bersedekah dengan niat yang ikhlas, yaitu semata-mata karena ingin mendapatkan ridha Allah dan membantu sesama, bukan karena mencari pujian atau imbalan dari manusia.
2. Kerahasiaan: Rasulullah menekankan pentingnya menjaga kerahasiaan sedekah. Beliau mengajarkan agar sedekah diberikan dengan diam-diam tanpa memperlihatkannya kepada orang lain. Hal ini membantu menjaga kemurnian niat dan menghindarkan kita dari riya' (pamer).
3. Memberi dari yang Ada: Tidak perlu menunggu memiliki banyak harta untuk bersedekah. Rasulullah mengajarkan bahwa sedekah yang diberikan meskipun hanya sedikit, tetapi dengan ikhlas, akan mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah. Bahkan, beliau bersabda, "Janganlah engkau meremehkan sedekah walaupun sedikit."
4. Kasih Sayang dan Perhatian: Rasulullah selalu menunjukkan kasih sayang dan perhatiannya kepada orang-orang yang membutuhkan. Bersedekah tidak hanya sebatas memberikan materi, tetapi juga memberikan perhatian, waktu, dan kepedulian kepada mereka yang membutuhkan.
Tidak Merendahkan Penerima - Kontiunitas dalam Bersedekah
5. Tidak Merendahkan Penerima: Ketika memberikan sedekah, Rasulullah mengajarkan pentingnya untuk tidak merendahkan atau mempermalukan penerima sedekah. Sebaliknya, kita harus memberikan bantuan dengan penuh penghormatan dan rasa hormat kepada mereka yang menerima sedekah.
6. Prioritas kepada yang Membutuhkan: Rasulullah mengajarkan agar memberikan prioritas kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan, seperti fakir miskin, yatim piatu, janda, dan mereka yang terpinggirkan dalam masyarakat.
7. Kontinuitas dalam Bersedekah: Rasulullah mendorong umatnya untuk terus-menerus dalam bersedekah, baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Beliau bersabda, "Bersegeralah dalam bersedekah, sebelum datang fitnah seperti potongan malam yang gelap gulita."
Dengan mengikuti ajaran Rasulullah dalam bersedekah, kita dapat memastikan bahwa praktek sedekah kita menjadi lebih bermakna dan diterima di sisi Allah SWT. Semoga kita semua dapat menjadi lebih dermawan dan peduli terhadap sesama sesuai dengan ajaran yang mulia ini.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement