Fadhilah Sholawat Nuril Qiyamah Syaikh Abdul Qadir al-Jilani, Tubuh Bercahaya di Hari Kiamat

Mengamalkan sholawat nuril qiyamah Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani di hari kiamat tubuhnya akan memancarkan cahaya

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jul 2024, 09:30 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2024, 09:30 WIB
Dalil Tentang Membaca Sholawat Nabi
Ilustrasi Membaca Sholawat Nabi Credit: shutterstock.com

Liputan6.com, Cilacap - Banyak ragam redaksi sholawat Nabi SAW. Salah satunya ialah sholawat Nabi SAW yang fadhilahnya sangat dahsyat yakni tubuhnya memancarkan cahaya di hari kiamat.

Karena keutamaannya ini, maka sholawat ini disebut sholawat nuril qiyamah yang artinya cahaya di hari kiamat. Sholawat nuril qiyamah diriwayatkan oleh sulthanul awliya Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani.

Berdasarkan riwayat, beliau menemukan lafal sholawat ini terukir disebuah pintu gua tatkala sedang dalam perjalanan. Riwayat lain mengatakan, lafal sholawat ini beliau peroleh melalui ilham  dari Allah SWT.

Setelah itu Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani bertemu dengan Rasulullah SAW menanyakan perihal sholawat tersebut. Rasulullah SAW menjawab bahwa sholawat tersebut setara dengan 70.000 sholawat.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Memancarkan Cahaya di Hari Kiamat

Ini Upaya NASA Selamatkan Bumi Dari Ancaman Asteroid `Kiamat`
Ilustrasi asteroid.

Menukil bincang syariah.com, sholawat Nuril Qiyamah disebutkan oleh Syaikh Yusuf bin Ismail al-Nabhani dalam kitabnya Afdhalus Shalawat ‘ala Sayyidis Sadat.

Syaikh Yusuf Ismail Al-Nabhani menyebutkan, Sayyid Ahmad al-Shawi menerangkan bahwa salawat ini diberi nama Nuril Qiyamah karena pembaca sholawat ini akan mendapatkan banyak nur (cahaya) di hari Kiamat kelak.

Menurut kebanyakan ulama dan para auliya, keutamaan dan derajat sholawat ini menandingi 14.000 (empat belas ribu) jenis salawat.

Lafal Sholawat Nuril Qiyamah

Ilustrasi lafal Nabi Muhammad saw.
Ilustrasi lafal Nabi Muhammad saw. (Photo Copyright by Freepik)

Adapun lafal sholawat Nuril Qiyamah sebagai berikut.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَــلَى سَيِّــدِنَا مُحَمَّدٍ بَحْرِ أَنْــوَارِكَ وَمَعْدِنِ أَسْرَارِكَ وَلِسَانِ حُجَّـــتِكَ وَعَرُوْسِ مَمْلَــكَــتِكَ وَإِمَامِ حَضْرَتِكَ وَطِرَازِ مُــلْــكِـكَ وَخَزَائِنِ رَحْمَتِكَ وَطَرِيْقِ شَرِيْعَــتِـكَ الْـمُتَــلَذِّذِ بِتَوْحِيْدِكَ إِنْسَانِ عَيْنِ اْلوُجُوْدِ وَالسَّبَبِ فِى كُلِّ مَوْجُوْدِ عَيْنِ أَعْيَانِ خَلْقِكَ الْـمُتَــقَدَّمِ مِنْ نُوْرِ ضِيَائِكَ صَلَاةً تَدُوْمُ بِدَوَامِكَ وَتَبْقٰى بِبَــقَائِكَ لَا مُنْـــتَهٰى لَهَا دُوْنَ عِلْمِكَ صَلَاةً تُرْضِيْكَ وَتُرْضِيْهِ بِـهَا عَنَّا يَارَبَّ الْعَالَـمِــيْنَ. 

Allahumma sholli ‘ala sayyidina muhammadin bahri anwarika wa ma’dani asrorika wa lisani hujjatika wa ‘arusi mamlakatika wa imami hadhratika wa thirazi mulkika wa khoza-ini rohmatika wa thoriqi syari’atikal mutalazzazi bitauhidika insani ‘ainil wujud was sababi fi kulli maujudi ‘aini a’yani kholqikal mutaqoddam min nuri dhiya-ika sholatan tadumu bidawamika wa tabqo bibaqo-ika la muntaha laha duna ‘ilmika sholatan sholatan turdhika wa thurdihi biha ‘anna ya rabbal ‘alamin.

“Ya Allah, limpahkanlah rahmat pada junjungan kami, Muhammad, lautan cahaya-Mu, galian rahasia-Mu, lisan hujah-Mu, pengantin kerajaan-Mu, imam di kehadirat-Mu, perhiasan kerajan-Mu, perbendaharaan rahmat-Mu, jalan syariat-Mu, orang yang berlezat-lezat dengan tauhid-Mu, insan yang sebenar-benar wujud, sebab pada setiap maujud, penghulu segala penghulu makhluk-Mu, insan yang terdahulu dari cahaya sinaran milik-Mu, dengan shalawat yang kekal bersama  kekekalan Zat-Mu, yang tidak ada pengujung baginya di bawah pengawasan ilmu-Mu, dengan salawat yang meridakan Engkau dan meridakan baginya dari kami, wahai Tuhan semesta alam.”

Dikabulkan Hajatnya

Anjuran Nabi Muhammad SAW Ketika Jatuh Sakit
Ilustrasi berdoa. (via: istimewa)

Mengutip laduni.id Syekh Abdul Qodir al-Jailani adalah seorang ulama besar sehingga suatu kewajaran jika sekarang ini banyak kaum muslimin menyanjungnya dan mencintainya.

Berikut ini kisah Sholawatnya yang diriwayatkan dari syaikhul ummah, imamul a’immah, pemimpin para wali, quthub dari semua quthub, sayyidi Abdul Qadir al-Jaelani, bahwa beliau berkata kepada salah seorang sahabatnya :

“Terimalah sholawat ini dariku, karena aku menerimanya melalui ilham dari Allah SWT. Lalu aku menunjukkannya kepada Rasulullah SAW. Aku hendak menanyakan kepada beliau mengenai manfaat khusus sholawat tersebut, namun beliau menjawab sebelum aku menanyakannya.

Beliau berkata kepadaku :

“Shalawat ini mempunyai manfaat khusus yang begitu dahsyat untuk diperhitungkan. Ia mengangkat orang yang mengamalkannya ke derajat yang amat tinggi, dan menjadikan mereka mencapai tujuan yang paling jauh. Bila seseorang menggunakan sholawat ini untuk mencapai maksud tertentu, maka dia tidak akan kecewa. Cita-citanya tidak akan gagal dan doanya tidak akan ditolak".

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya