JK Bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Hamas Ismail Haniyeh, Apa yang Dibahas?

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 2 jam tersebut, keduanya mendiskusikan secara serius bagaimana perang dan kekerasan di Jalur Gaza segera diakhiri demi kemanusiaan

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 13 Jul 2024, 20:30 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2024, 20:30 WIB
Pertemuan antara mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla dengan Ismail Haniyeh, di Doha, Jumat (12/7). (Courtesy/Jusuf Kalla)
Pertemuan antara mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla dengan Ismail Haniyeh, di Doha, Jumat (12/7). (Courtesy/Jusuf Kalla)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla melakukan pertemuan dengan Pemimpin Tertinggi Hamas Ismail Haniyeh pada Jumat sore di Doha, Qatar membahas kondisi terkini Palestina.

"Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 2 jam tersebut, keduanya mendiskusikan secara serius bagaimana perang dan kekerasan di Jalur Gaza segera diakhiri demi kemanusiaan," demikian dikutip dari keterangan tertulis tim media Jusuf Kalla yang diterima di Jakarta, dikutip Antara.

Dalam pertemuan itu, JK disambut dengan hangat dan berbincang akrab bersama Haniye. JK yang juga Ketua Umum DMI dan PMI menyampaikan harapannya kepada Ismail Haniye untuk segera melakukan rekonsiliasi dengan kelompok Fatah agar mereka bersatu.

Sejumlah tokoh turut mendampingi JK dalam pertemuan antara lain Duta Besar RI untuk Qatar Ridwan Hassan, serta mantan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaludin.

Sebelumnya pada 6 Mei 2024, Hamid menjelaskan bahwa Hamas meminta JK untuk memediasi upaya mengakhiri konflik di Palestina.

Menurut data Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, sejak 7 Oktober 2023 hingga 8 Juli 2024 sebanyak 38.193 orang tewas akibat serangan Israel ke Jalur Gaza.Sementara itu sebanyak 87.903 warga Palestina mengalami cedera akibat serangan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Solidaritas dan Dukungan Bangsa Indonesia

Mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla bertemu dengan Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas dalam pertemuan di Doha, Jumat (12/7). (Courtesy/Jusuf Kalla)
Mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla bertemu dengan Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas dalam pertemuan di Doha, Jumat (12/7). (Courtesy/Jusuf Kalla)

Jusuf Kalla menegaskan sikap solidaritas serta menyampaikan dukungan bangsa Indonesia untuk kemerdekaan Palestina saat bertemu dengan Pemimpin Politik Gerakan Hamas, Ismail Haniyeh, di Doha, Jumat (12/7).

Melalui pernyataan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu, dalam pertemuan yang berlangsung selama dua jam itu, Jusuf Kalla (JK) juga menyampaikan bela sungkawa kepada bangsa Palestina yang menjadi korban selama konflik berlangsung.

Melansir Antara, JK selanjutnya menguraikan bahwa mata dunia sekarang tertuju ke Gaza dan semua prihatin dengan kondisi keamanan dan semua aspek kehidupan di Gaza.

“Dunia tersentuh dan menyayangkan tragedi kemanusiaan tersebut,” kata pernyataan itu.

Selaku Ketua Palang Merah Indonesia, JK mengungkapkan betapa peliknya mendistribusikan bantuan ke Gaza akibat blokade yang dilakukan oleh Israel.

Ia pun menyarankan organisasi Hamas agar senantiasa menunjukkan persatuan dan kebersamaan dengan Al Fatah termasuk hubungan internal Hamas sendiri untuk dapat menciptakan perbaikan kondisi di Palestina.

 

Rencana Kemanusiaan di Gaza

Menurutnya, tanpa kesatuan aspirasi serta institusi hanya akan menambah pelik penyelesaian masalah Gaza.

Lebih lanjut JK mengusulkan untuk membuat rencana kemanusiaan di Gaza, misalnya, menyusun program berdasarkan skala prioritas, seperti mengobati korban luka dan sakit, menyelamatkan wanita, orang tua dan anak anak, sehingga tidak menambah jatuhnya korban perang.

Namun, JK mengingatkan kepada Haniyeh, semua itu hanya bisa efektif manakala kekerasan bisa dihentikan lebih dulu.

“Jika kekerasan dapat dihentikan, maka rekonstruksi dan rehabilitasi Gaza, secara otomatis dapat dilaksanakan. Segala ikhtiar kita semua harus diawali dalam perspektif kemanusiaan, bukan soal politik dan pandangan ideologis,” demikian pernyataan resmi itu.

Dalam pertemuan tersebut, Ismail Haniyeh juga menjelaskan kondisi terkini di Gaza termasuk masalah kemanusiaan dan politik yang sedang berkembang.

Ia juga sangat memuji posisi dan peran diplomatik Republik Indonesia, pemberian bantuan kemanusiaan kepada rakyat di Gaza, kontribusi dalam merawat korban luka, gerakan kerakyatan dalam demonstrasi, dan solidaritas luas mereka terhadap rakyat Palestina.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya