Dukung Palestina, Ribuan Demonstran Geruduk Kedutaan AS di Berlin dan Stockholm

Sebuah kelompok yang membuka bendera Israel di akhir pawai mencoba memprovokasi demonstran. Polisi menempatkan kendaraan di antara demonstran dan provokator untuk mencegah peningkatan ketegangan.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 28 Jul 2024, 22:30 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2024, 22:30 WIB
Setelah Turunkan Bendera Israel, Warga Muslim dan Non Muslim Sheffield Kembali Lakukan Demo di Balai Kota
Setelah Turunkan Bendera Israel, Warga Muslim dan Non Muslim Sheffield Kembali Lakukan Demo di Balai Kota (doc: Dian Mayasari, Teaching Associate, Sheffield University Management School)

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan demonstran melakukan aksi protes mendukung Palestina di Berlin, Jerman dan di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Stockholm, Swedia pada Sabtu (27/7) untuk mengutuk serangan Israel di Jalur Gaza.

Sekitar 1.500 orang berkumpul di depan stasiun metro Platz der Luftbrücke di distrik Tempelhof untuk memprotes serangan Israel sebelum berbaris menuju Kreuzberg di ibu kota Jerman.

Melansir Antara, para demonstran membawa tanda dan spanduk dengan slogan seperti "Jerman membiayai, Israel membom", "Hentikan genosida" dan "Tidak untuk pendudukan Gaza".

Sebuah kelompok yang membuka bendera Israel di akhir pawai mencoba memprovokasi demonstran.

Polisi menempatkan kendaraan di antara demonstran dan provokator untuk mencegah peningkatan ketegangan.

Demonstrasi, yang didampingi langkah-langkah keamanan yang ketat itu, berakhir di Moritzplatz Square.

Sedangkan di Stockholm, para pendukung Palestina berkumpul di area Odenplan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Kutuk Pidato Benjamin Netanyahu

Para pengunjuk rasa berbaris menuju Kedutaan Besar AS sambil menuntut agar serangan Israel di Gaza diakui sebagai kejahatan perang.

Mereka juga mengutuk pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Kongres AS.

Hampir 39.300 warga Palestina telah tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan hampir 90.600 terluka, sejak Israel melancarkan serangan terhadap Gaza, menurut otoritas kesehatan setempat.

Selama hampir 10 bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan dan memutus akses bantuan makanan, air bersih, dan obat-obatan kepada warga Palestina.

Israel dituduh melakukan genosida di Pengadilan Internasional, yang putusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militer di kota Rafah di selatan, di mana lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum kota tersebut diinvasi pada 6 Mei.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya