Paus Fransiskus dan Kisah Kesederhanaan Rasulullah SAW dalam Hal Pakaian hingga Makanan

Bagi muslim, kesederhanaan Paus Fransiskus mengingatkan pada gaya hidup Rasulullah SAW. Nabi yang menjadi teladan umat Islam itu terkenal juga kesederhanaannya.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 05 Sep 2024, 05:30 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2024, 05:30 WIB
Tiba di Katedral Jakarta, Paus Fransiskus Disambut Meriah
Satu per satu para pelajar tersebut berkesempatan bersalaman dengan Paus Fransiskus. (Tiziana FABI/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kedatangan pemimpin Gereja Katolik sedunia Paus Fransiskus mencuri perhatian masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang agama berbeda. Bagi umat Katolik, kedatangan Kepala Negara Vatikan itu menjadi momen istimewa yang sangat langka.

Ada hal menarik dalam perjalanan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia. Ya, kesederhanaannya. Ada beberapa contoh kesederhanaan yang diperlihatkan oleh Paus Fransiskus.

Misalnya, menggunakan pesawat komersil, ITA Airways saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Paus ke-266 itu menolak menggunakan jet pribadi. Selain itu, Paus beristirahat di Kantor Kedutaan Besar Vatikan selama di Indonesia, tidak di hotel yang sudah disiapkan. 

Bagi muslim, kesederhanaan Paus Fransiskus mengingatkan pada gaya hidup Rasulullah SAW. Nabi yang menjadi teladan umat Islam itu terkenal juga kesederhanaannya. Kesederhanaan yang ditonjolkan oleh Nabi Muhammad SAW menjadi pelajaran penting bagi umat Islam. 

Berikut ini beberapa kisah kesederhanaan Rasulullah SAW yang disebutkan dalam hadis nabi, dinukil dari beberapa sumber.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Contoh Kesederhanaan Rasulullah SAW

Ilustrasi Maulid Nabi Muhammad saw
Ilustrasi Maulid Nabi Muhammad saw. (Gambar oleh Mohammad Sheyriyar Shah dari Pixabay)

Mengutip NU Online, Ibnu Majah dan Al-Hakim meriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW mengonsumsi khasyin, mengenakan pakaian tenunan berbahan wol yang murah, dan bersepatu sandal tambalan. 

Sahabat bertanya kepada cucu Rasulullah SAW, Hasan ra, "Apakah khasyin itu?" 

"Gandum yang kasar dan keras. Tidaklah Rasulullah mendorong makanannya melalui tenggorokan kecuali dengan seteguk air," jawab Hasan ra. (Al-Mundziri, At-Targhib wat Tarhib, [Beirut, Darul Fikr: 1998 M/1418 H], juz III, halaman 76).

Kisah kesederhanaan Nabi Muhammad SAW lainnya diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi. Suatu hari putri Rasulullah SAW, Sayyidah Fatimah ra mengunjungi ayahnya. Ia membawa selembar roti yang bulat pipih (qursh) yang akan diberikan kepada ayahnya. 

"Fatimah, apa potongan ini?" tanya Rasulullah SAW 

"Ini qursh (roti) yang kuadon sendiri. Aku kurang terlalu suka ini sehingga aku mendatangimu dengan potongan ini," jawab Fatimah ra. 

"Ketahuilah, potongan roti ini menjadi makanan pertama yang masuk ke dalam mulut ayahmu sejak tiga hari terakhir," jawab Rasulullah SAW.

Hadis Ini diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi yang dikutip oleh Sayyid Bakri bin Sayyid M Syatha Dimyathi. (Sayyid Bakri, Kifayatul Atqiya, [Surabaya, Maktabah Ahmad bin Sa’ad bin Nabhan wa Awladuh: tanpa tahun], halaman 19). 

Contoh Kesederhanaan Rasulullah SAW

Ilustrasi Maulid Nabi Muhammad saw.
Ilustrasi Maulid Nabi Muhammad saw. (Photo Copyright by Freepik)

Melansir laman Pesantren Tebuireng, suatu hari Rasulullah SAW bertanya kepada Aisyah. “Wahai Aisyah, apakah engkau memiliki sesuatu (untuk dimakan pada pagi ini)?”. 

Aisyah menjawab, “Wahai Rasul, kita tidak punya sama sekali (stok makanan). 

“Ohhh, kalau begitu aku akan berpuasa,” jawab Rasulullah SAW. (H.R. Muslim No. 1154)

Hadis tersebut mengisahkan betapa legowonya seorang nabi. Meski istri tidak masak, ia tetap bersabar dan memilih untuk berpuasa. Tidak perlu ribet dan rewel soal makanan.

Contoh kesederhanaan Rasulullah SAW lainnya adalah ketika mendapati gelas pecah. Bagi orang yang punya banyak uang mungkin akan mengganti gelas pecah ketimbang memperbaikinya. 

Beda halnya dengan Rasulullah SAW. Salah satu sahabat, Anas bin Malik menceritakan, suatu ketika gelas milik Rasulullah SAW pecah. Kemudian nabi menambal bagian pangkal gagangnya dengan perak. (H.R. Bukhari No. 3109).

Kendati demikian, perlu ditegaskan bahwa kisah-kisah yang memperlihatkan kesederhanaan Rasulullah SAW bukan mengajarkan umat Islam untuk hidup melarat atau miskin. Kisah-kisah itu menjadi pesan untuk tetap rendah hati dan hidup sederhana serta peduli antarsesama. Itulah pesan pentingnya. Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya