Menurut Ustadz Hanan Attaki Pacaran Itu Boleh Banget, Caranya Begini

Ustadz Hanan Attaki, pacaran boleh, asalkan begini.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Sep 2024, 05:30 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2024, 05:30 WIB
Potret Ustaz Hanan Attaki yang Tengah Jadi Sorotan, Miliki Hobi Berkuda
Ustadz Hanan Attaki (Liputan6.com/IG/@hanan_attaki)

Liputan6.com, Jakarta - Seringkali ada anggapan bahwa pacaran dilarang dalam Islam. Namun sebenarnya pacaran dapat dilakukan dengan cara yang sesuai syariat, yaitu setelah menikah.

Dalam Islam, yang ditekankan adalah pentingnya menjaga batasan dan adab.

Diskusi mengenai pacaran dalam perspektif Islam sering kali menimbulkan berbagai pendapat. Ustadz Hanan Attaki memberikan pandangannya terkait hal ini dalam ceramah terbarunya.

Menurut Ustadz Hanan Attaki, pacaran tidaklah dilarang dalam Islam, asalkan mengikuti aturan yang ditetapkan.

Ustadz Hanan Attaki menegaskan bahwa Allah tidak pernah melarang sesuatu tanpa memberikan solusi. "Ya Allah tidak melarang sesuatu tanpa memberikan solusi. Pacaran itu boleh, tapi harus dengan akad dulu baru pacaran," ujarnya, seperti dikutip dari video kanal youtube @hananattaki.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa pacaran dalam konteks Islam memiliki batasan dan aturan yang jelas.

Menurut Ustadz Hanan Attaki, konsep pacaran dalam Islam berbeda dengan yang sering dipahami masyarakat. "Siapa bilang pacaran tidak boleh? Dalam Al-Qur'an surat Ar-Rum ayat 21, Allah menjadikan di antara kalian pasangan yang halal dengan mawaddah dan rahmah," jelasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pacaran yang Dibolehkan Seperti Ini

Ilustrasi pasangan, pacaran, kencan
Ilustrasi pasangan, pacaran, kencan. (Photo by Kelly Sikkema on Unsplash)

Mawaddah dan rahmah di sini berarti kasih sayang dan cinta, yang merupakan aspek penting dalam hubungan suami istri.

Ustadz Hanan Attaki menjelaskan bahwa pacaran yang diperbolehkan dalam Islam adalah setelah menikah. Pacaran dalam konteks pernikahan tidak hanya diperbolehkan tetapi juga dianjurkan karena memiliki aspek positif.

"Pacaran setelah menikah jauh lebih seru daripada pacaran sebelum menikah. Tidak perlu sembunyi-sembunyi, tidak perlu takut ketahuan orang lain," katanya.

Dalam pandangannya, pacaran setelah menikah membawa kebahagiaan dan keberkahan.

"Tidak perlu khawatir atau merasa tertekan, pacaran setelah menikah malah berpahala. Memegang tangan pasangan, berpelukan, dan aktivitas lainnya yang dilakukan dalam konteks pernikahan akan mendapatkan pahala," tambahnya.

Ustadz Hanan Attaki juga menekankan bahwa tidak ada larangan dalam Islam yang tidak disertai dengan solusi. "Jadi, tidak ada larangan dalam Islam tanpa solusi," ucap dia.


Gunakan Aturan yang Benar

Ilustrasi romantis, malam hari, pacaran, kencan
Ilustrasi romantis, malam hari, pacaran, kencan. (Image by vecstock on Freepik)

Semua aturan dan batasan dalam Islam selalu ada jalan keluarnya," ujarnya. Ini menunjukkan bahwa setiap larangan dalam Islam bertujuan untuk menjaga kesejahteraan umat dan memberikan alternatif yang lebih baik.

Dalam ceramahnya, Ustadz Hanan Attaki mengajak umat untuk memahami dan mengikuti aturan Islam dengan benar. "Mari kita pahami bahwa Islam memberikan solusi terbaik untuk segala hal, termasuk dalam hal hubungan sebelum dan setelah menikah," katanya.

Dengan mengikuti aturan tersebut, umat Islam diharapkan dapat menjaga hubungan yang sehat dan sesuai dengan syariat. "Pacaran yang sesuai dengan aturan Islam tidak hanya memberikan kebahagiaan duniawi tetapi juga keberkahan di akhirat," ujarnya.

Ustadz Hanan Attaki juga mengingatkan bahwa menjaga hubungan dengan penuh rasa hormat dan sesuai syariat akan memberikan manfaat lebih dalam jangka panjang.

"Mengikuti aturan Allah dalam hubungan akan menghindarkan kita dari masalah dan memberikan kebahagiaan yang abadi," tambahnya.

Dia menutup ceramahnya dengan menekankan pentingnya mengikuti aturan Allah dalam segala aspek kehidupan. "Islam memberikan solusi terbaik untuk setiap masalah. Mari kita ikuti aturan-Nya dan berharap pada keberkahan yang Allah berikan," tutupnya.

Dengan pemahaman ini, diharapkan masyarakat dapat menjalani hubungan dengan cara yang sesuai dengan ajaran Islam, sehingga mendapatkan keberkahan dan kebahagiaan yang sejati.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul


Simak Video Pilihan Ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya