Liputan6.com, Jakarta - Ulama kharismatik asal Rembang, KH Ahmad Bahaudin Nur Salim atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Baha membagikan salah satu amalan dari Rasulullah SAW yang diajarkan kepada Istrinya.
Amalan tersebut merupakan bacaan atau kalimat dzikir pendek yang pahalanya setara dengan membaca dzikir semalam penuh.
Advertisement
Bacaan dzikir tersebut berawal dari Ummu Salamah, salah satu istri Rasulullah SAW yang berdzikir cukup lama sejak waktu Isya sampai menjelang waktu Subuh.
Advertisement
Baca Juga
"Kamu kok berdzikir lama sekali, sini saya ajarkan dzikir yang jika kamu baca sama dengan dzikir semalaman," ucap Rasulullah yang ditiru oleh Gus Baha, dikutip dari YouTube Santri Gayeng, Rabu (23/10/2024).
Mendengar itu, Ummu Salamah meminta kepada Rasulullah SAW agar segera mengajarkan amalan tersebut. Kemudian Nabi SAW mengajarkan amalan itu.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Bacaan Dzikirnya
Berikut bacaan dzikir yang diajarkan Rasulullah SAW kepada Ummu Salamah.
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقَهِ وَرِضَى نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ
Subhanallahi wa bihamdihi ‘adada khalqihi wa ridha nafsihi wa zinata ‘arsyihi
Artinya: "Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya sebanyak bilangan makhluk-Nya, dan sebesar ridha diri-Nya, dan seberat 'Arasy-Nya."
Dalam hadis lain yang diriwayatkan dari Ummul Mukminin yaitu Juwairiyah binti Al-Harits, Rasulullah SAW mengajarkan dzikir serupa dengan sedikit tambahan, yaitu sebagai berikut.
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقَهِ وَرِضَى نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
Subhanallahi wa bihamdihi ‘adada khalqihi wa ridha nafsihi wa zinata ‘arsyihi wa midada kalimaatihi.
Artinya: "Maha Suci Allah dan dengan mengucapkan puji-pujian pada-Nya. sebanyak hitungan makhluk-Nya, sesuai dengan keridhaan Zat-Nya, seberat timbangan ‘arasy-Nya dan sepanjang beberapa kalimah-Nya."
Advertisement
Keistimewaan Dzikir
Mengutip NU Online, akademisi sekaligus tokoh Nahdlatul Ulama, Prof KH Mohammad Mukri menjelaskan keistimewaan dzikir tersebut
Menurutnya, dzikir tersebut mengandung makna betapa agungnya kekuasaan Allah yang sudah semestinya manusia pasrah dan semakin mengimani kebesaran-Nya. Tidak ada sesuatu apapun di dunia ini yang lepas dari pantauan-Nya.
Ia menambahkan, dengan dzikir mengagungkan Allah, beban kegelisahan akan dilepaskan dari diri kita.
"Dzikir istimewa ini bisa dibaca di saat kegelisahan itu datang," kata Prof KH Moh Mukri.
Wallahu a’lam.