Doa Bulan Safar, Keutamaan, dan Amalan yang Sayang Dilewatkan

Bulan Safar, meski dikenal dengan mitos, justru penuh berkah jika diisi dengan doa, dzikir, dan amalan saleh; pelajari doa bulan Safar, keutamaannya, dan amalan yang dianjurkan.

oleh Laudia Tysara Diperbarui 08 Apr 2025, 14:00 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2025, 14:00 WIB
Ilustrasi muslim berdoa, berzikir, Islami
Ilustrasi muslim berdoa, berzikir, Islami. (Photo Copyright by Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Bulan Safar, bulan kedua dalam kalender Hijriah, sering dikaitkan dengan mitos kesialan. Namun, dalam Islam, bulan Safar sama berkahnya dengan bulan-bulan lainnya. Tidak ada doa khusus yang disebutkan dalam Al-Quran atau Hadits untuk bulan Safar.

Namun, bacaan doa yang dianjurkan dibahas dalam buku Mandzûmah Syarhil Atsar fî Mâ Warada ‘an Syahris Shafar karya Habib Abu Bakar Al-‘Adni. Memperbanyak doa dan dzikir sangat dianjurkan.

Banyak yang masih bertanya-tanya tentang keutamaan dan amalan di bulan Safar. Mitos kesialan yang melekat pada bulan ini perlu diluruskan dengan pemahaman yang benar berdasarkan ajaran Islam. Doa bulan Safar menjadi salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon perlindungan-Nya dari segala macam bahaya.

Memahami doa bulan Safar penting bagi umat Islam untuk menghindari takhayul dan memperkuat keyakinan akan kehendak Allah SWT. Bulan Safar menjadi kesempatan untuk meningkatkan ibadah dan amal saleh, serta mempererat silaturahmi dengan sesama.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Selasa (8/4/2025).

Doa Bulan Safar Arab, Latin, dan Artinya

Melansir dari buku Mandzûmah Syarhil Atsar fî Mâ Warada ‘an Syahris Shafar karya Habib Abu Bakar Al-‘Adni, berikut doa yang dianjurkan di bulan Safar:

Doa

   بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شَرِّ هٰذَا الزَّمَانِ وَأَهْلِهِ،  وَأَسْأَلُكَ بِجَلَالِكَ وَجَلَالِ وَجْهِكَ وَكَمَالِ جَلَالِ قُدْسِكَ أَنْ تُجِيْرَنِيْ وَوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِيْ وَأَهْلِيْ وَأَحْبَابِيْ وَمَا تُحِيْطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِيْ مِنْ شَرِّ هٰذِهِ السَّنَةِ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ فِيْهَا، وَاصْرِفْ عَنِّيْ شَرَّ شَهْرِ صَفَرَ، يَا كَرِيْمَ النَّظَرِ، وَاخْتِمْ لِيْ فِيْ هٰذَا الشَّهْرِ وَالدَّهْرِ بِالسَّلَامَةِ وَالْعَافِيَةِ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِيْ وَلِأَهْلِيْ وَمَا تَحُوْطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِيْ وَجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هٰذَا الشَّهْرِ، وَمِنْ كُلِّ شِدَّةٍ وَبَلَاءٍ وبَلِيَّةٍ قَدَّرْتَهَا فِيْهِ يَا دَهْرَ، يَا مَالِكَ الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ، يَا عَالِمًا بِمَا كَانَ وَمَا يَكُوْنُ، وَمَنْ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا قَالَ لَهُ: (كُنْ فَيَكُوْنُ) يَا أَزَلِيُّ يَا أَبَدِيُّ يَا مُبْدِئُ يَا مُعِيْدُ يَاذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَاذَا الْعَرْشِ الْمَجِيْدِ أَنْتَ تَفْعَلُ مَا تُرِيْدُ اَللّٰهُمَّ احْرِسْ بِعَيْنِكَ أَنْفُسَنَا وَأَهْلَنَا وَأَمْوَالَنَا وَوَالِدِيْنَا وَدِيْنَنَا وَدُنْيَانَا الَّتِيْ ابْتَلَيْتَنَا بِصُحْبَتِهَا، بِبَرَكَةِ الْأَبْرَارِ وَالْأخْيَارِ، وَبِرَحْمَتِكَ يَاعَزِيْزُ يَاغَفَّارُ، يَاكَرِيْمُ يَاسَتَّارُ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللّٰهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوَى، وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَنِ، يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ، اِكْفِنِيْ مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ، يَا مُحْسِنُ يَا مُجْمِلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُتَكَرِّمُ، يَا مَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ اِرْحَمْنَا اللّٰهُمَّ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ أَجْمَعِيْن

Bismilahirrahmanirrahim, wa shallallahu ta’âla ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala âlihi wa shahbihi ajma’în. A’ûdzu billahi min syarri hadzaz zaman wa ahlihi, wa as`aluka bi jalâlika wa jalâli wajhika wa kamâli jalâli qudsika an tujîrani wa walidayya wa ahlî wa ahbâbi wa mâ tuhîthuhu syafaqatu qalbi min syarri hadzas sanati, wa qini syarra mâ qhaddaita fîha, washrif ‘anni syarra syahri shafar, yâ Karîman nazhar, wakhtim lî fî hâdzas syahri wad dahri bis salamati wal ‘afiyati lî wa liwâdayya wa aulâdi wa li ahli wa mâ tahûthuhu syafaqatu qalbi wa jamî’il muslimîn, wa shallallahu ta’âla ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘alâ âli wa shahbihi wa sallam.

Allahumma innâ na’udzubika min syarri hadzas syahri, wa min kulli syiddatin wa balâin wa baliyyatin qaddartahâ fîhi yâ dahru, ya mâlikad dunya wal akhirat, ya ‘âliman bima kâna wa mâ yakûnu, wa man idzâ arâda syai`an qâla lahu: (kun fayakûn) yâ azaliyyu ya abadiyyu ya mubdi-u ya mu‘id ya dzal jalâli wal ikrâm, ya dzal ‘arsyil majîd anta taf’alu mâ turîd.

Allahummahris bi ‘anika anfusana wa ahlana wa amwalana wa wâlidina wa dînana wa dunyânal latî ibtalaina bi suhbatiha, bi barakatil abrâri wal akhyâri, wa birahmatika ya ‘azîzu yâ ghaffâru, yâ karîmu yâ sattâru yâ arhamar râhimin.

Allahuma yâ syadîdal qawiyyi wa yâ syadidal mihani, yâ ‘azîzu dzallat li’izzatika jamîu khalkika, ikfîni min jami’i khalkika, yâ Muhsinu yâ Mujmilu yâ Mutafaddhil, yâ Mun’im, ya Mutakarrim, yâ man lâ ilaha illa Anta, irhamnâ allahumma bi rahmatika yâ arhamar rahimîn. Wa shallallahu ta’âla ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala âlihi wa shahbihi ajma’în.

Artinya: Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah selalu memberi rahmat kepada Tuan kami, Muhammad saw dan keluarganya serta sahabatnya semuanya. Aku berlindung dari keburukan zaman ini dan orang-orang yang memiliki keburukan itu, dan aku memohon dengan wasilah keagungan-Mu dan keagungan keridhaan-Mu serta keagungan kesucian-Mu, supaya Engkau melindungiku, kedua orang tuaku, keluargaku, orang-orang yang aku cintai dan sesuatu yang diliputi kasih sayangku, dari keburukan tahun ini, dan cegahlah aku dari keburukan yang telah Engkau tetapkan di dalamnya. Palingkanlah dariku keburukan di bulan Safar, wahai Dzat Yang Memiliki Pandangan Yang Mulia. Akhirilah aku di bulan ini, di waktu ini dengan keselamatan dan sejahtera bagi kedua orang tuaku, anak-anakku, keluargaku, dan sesuatu yang diliputi kasih sayangku seluruhnya. Semoga Allah selalu memberi rahmat dan keselamatan kepada tuan kami Muhammad saw dan keluarganya serta sahabatnya.  

Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari keburukan bulan ini, dan dari segala kesukaran, bencana dan cobaan yang telah Engkau takdirkan di dalamnya, wahai Ad-Dahr (Allah), wahai sang pemilik dunia dan akhirat, wahai Zat Yang Maha mengetahui sesuatu yang telah terjadi dan yang akan terjadi, wahai Zat yang apabila menghendaki sesuatu mengucapkan: Kun fayakun, Wahai yang Zat yang tidak terikat waktu, wahai Zat yang abadi, wahai Zat yang menciptakan segala sesuatu, wahai Zat yang mengembalikan segala sesuatu, wahai Zat pemilik keagungan dan kemuliaan, wahai Zat pemilik ‘Arsyi yang mulia, Kau maha melakukan apa yang Kau kehendaki.

Ya Allah jagalah diri kami dengan pandangan-Mu, dan keluarga kami, harta kami, orang tua kami, agama kami, dunia yang kami dicoba untuk menghadapinya, dengan wasilah keberkahan orang-orang yang baik dan pilihan, dan dengan kasih sayang-Mu wahai yang maha perkasa, maha pengampun, maha mulia, maha menutup aib, duhai yang paling maha penyayang di antara para penyayang.

Wahai Allah, wahai Zat yang sungguh amat kuat, Zat yang cobaannya sangat berat, wahai yang maha perkasa, yang mana seluruh mahlukNya tunduk karena keperkasaan-Mu, jagalah aku dari semua mahluk-Mu, wahai yang maha memperbagus, yang maha memperindah, yang maha memberikan keutamaan, yang maha memberikan kemuliaan, Yang Siapa tiada tuhan kecuali Engkau, kasih sayangilah kami dengan rahmat-Mu wahai Zat paling penyayang di antara para penyayang. Semoga Allah selalu memberi rahmat dan kepada tuan kami Muhammad SAW, dan keluarganya serta sahabatnya semua.” 

Doa ini merupakan permohonan perlindungan dari segala keburukan yang mungkin terjadi di bulan Safar dan sepanjang tahun. Doa ini menekankan pentingnya perlindungan Allah SWT, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga dan orang-orang terkasih. Dengan membaca doa ini, kita memohon agar Allah SWT melindungi kita dari segala marabahaya dan memberikan keselamatan serta kesejahteraan.

 

Keutamaan Bulan Safar dalam Islam

Melansir dari buku Menggapai Berkah di Bulan-Bulan Hijriah oleh Siti Zamratus Sa’adah dan berbagai sumber lain, berikut beberapa keutamaan bulan Safar:

  1. Memperkuat Iman: Bulan Safar adalah waktu yang tepat untuk memperkuat iman dengan menaati perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam QS. Yunus ayat 107 yang artinya:

    “Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendakinya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

    Dengan memahami ayat ini, kita menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah takdir Allah SWT, dan kita harus tetap beriman dan tawakal kepada-Nya.

    Doa bulan Safar dapat menjadi pengingat akan pentingnya keimanan dan tawakal. Dengan berdoa, kita memohon perlindungan dan kekuatan dari Allah SWT untuk menghadapi segala cobaan dan kesulitan. Keimanan yang kuat akan membantu kita melewati bulan Safar dengan penuh ketenangan dan keberkahan.

  2. Menghindari Kesyirikan: Bulan Safar sering dikaitkan dengan mitos kesialan. Namun, dalam Islam, kita dilarang meyakini hal tersebut karena termasuk kesyirikan. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hadid ayat 22 yang artinya:

    'Tidak ada bencana (apa pun) yang menimpa di bumi dan tidak (juga yang menimpa) dirimu, kecuali telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sesungguhnya hal itu mudah bagi Allah.'

    Ayat ini menegaskan bahwa segala sesuatu telah ditentukan oleh Allah SWT, dan kita tidak boleh mempercayai takhayul atau mitos yang bertentangan dengan ajaran Islam.

    Doa bulan Safar dapat membantu kita menghindari kesyirikan dengan memperkuat keyakinan akan kekuasaan dan kehendak Allah SWT. Dengan berdoa, kita memohon perlindungan dari segala bentuk kesyirikan dan memohon petunjuk agar selalu berada di jalan yang benar.

  3. Mendapatkan Pahala Berlipat Ganda: Seperti bulan-bulan lainnya, bulan Safar juga menawarkan kesempatan untuk mendapatkan pahala berlipat ganda dengan melakukan amalan saleh.

    Berbagai amalan seperti memperbanyak doa, dzikir, sedekah, dan ibadah sunnah akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Hal ini sesuai dengan berbagai hadis yang menjelaskan tentang keutamaan amalan di bulan-bulan dalam kalender Islam. Momen ini menjadi kesempatan untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

    Doa bulan Safar dapat menjadi sarana untuk memohon ampunan dan keberkahan dari Allah SWT. Dengan berdoa, kita memohon agar Allah SWT menerima amalan kita dan melipatgandakan pahala yang kita peroleh. Doa yang khusyuk dan tulus akan semakin meningkatkan kualitas ibadah kita di bulan Safar.

Amalan Bulan Safar yang Sayang Dilewatkan

Ilustrasi muslim memanjatkan doa
Ilustrasi muslim memanjatkan doa. (Photo Copyright by Freepik)... Selengkapnya

Melansir dari Majalah Al Azhar Edisi 314 terbitan YPI Al-Azhar dan berbagai sumber, berikut amalan yang dianjurkan di bulan Safar:

  1. Meningkatkan Aqidah: Memperkuat keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah takdir Allah SWT. QS. Yunus ayat 107 menjelaskan bahwa tidak ada yang dapat menolak takdir Allah SWT, baik itu kebaikan maupun keburukan. Dengan keyakinan yang kuat, kita dapat menerima segala cobaan dan ujian dengan sabar dan tawakal.

    Doa bulan Safar dapat menjadi penguat aqidah kita. Dengan berdoa, kita memohon agar Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan kekuatan dalam menghadapi segala tantangan hidup.

  2. Meningkatkan Takwa dan Tawakal: Meningkatkan ketaatan dalam menjalankan ibadah wajib dan sunnah, serta memperbaiki hubungan dengan sesama manusia dan makhluk ciptaan Allah SWT. Hal ini merupakan wujud nyata dari keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

    Doa bulan Safar dapat menjadi pengingat akan pentingnya takwa dan tawakal. Dengan berdoa, kita memohon agar Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan kesabaran dalam menjalankan ibadah dan kehidupan sehari-hari.

  3. Perbanyak Istighfar: Memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat. Hadits dari Ibnu Abbas menyebutkan bahwa barang siapa yang rajin beristighfar, Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap kesulitan dan memberikan rezeki yang tidak disangka-sangka.

    Doa bulan Safar dapat dipadukan dengan istighfar untuk memohon ampunan dan rahmat dari Allah SWT. Dengan beristighfar, kita membersihkan diri dari dosa dan memohon agar Allah SWT menerima taubat kita.

  4. Puasa Sunnah: Menjalankan puasa sunnah seperti puasa Senin-Kamis, puasa Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, dan 15), atau puasa-puasa sunnah lainnya. Puasa sunnah merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan.

    Doa bulan Safar dapat dipanjatkan saat berpuasa untuk memohon kekuatan dan keistiqomahan dalam menjalankan ibadah puasa. Dengan berpuasa, kita melatih diri untuk lebih sabar dan disiplin.

  5. Sedekah: Memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan sebagai bentuk kepedulian sosial dan ibadah kepada Allah SWT. Sedekah dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, baik berupa uang, makanan, maupun bantuan lainnya.

    Doa bulan Safar dapat diiringi dengan niat untuk berbagi dan bersedekah. Dengan bersedekah, kita berbagi rezeki dengan sesama dan memohon agar Allah SWT melipatgandakan pahala kita.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya