Liputan6.com, Jakarta - Pada masa penjajahan Jepang di Indonesia, banyak kisah yang menggambarkan ketabahan dan keberanian rakyat dalam melawan penindasan. Salah satu kisah yang cukup terkenal adalah karomah yang terjadi pada KH Husein Ilyas, seorang ulama asal Mojokerto. Karomah ini bukan hanya menginspirasi, tetapi juga menggambarkan bagaimana kekuatan doa dan keyakinan dapat mengalahkan kekuatan penjajah.
Kisah ini bermula ketika seorang petani di sebuah desa di Mojokerto memutuskan untuk memanen hasil tanamannya sendiri tanpa pengawasan dari tentara Jepang. Tindakan berani ini tentu saja berisiko, karena pada masa itu, petani tidak boleh sembarangan mengambil hasil bumi mereka tanpa izin penjajah. Namun, petani ini tetap nekat dan memanen padi miliknya.
Advertisement
Sayangnya, usaha petani tersebut akhirnya ketahuan oleh tentara Jepang. Petani yang hanya ingin memenuhi kebutuhan hidupnya pun dijatuhi hukuman yang sangat berat. Dengan cepat, tentara Jepang menangkapnya dan menembaknya di tempat. Anak petani tersebut yang melihat kejadian itu langsung berlari menuju rumah KH Husein Ilyas untuk melaporkan peristiwa tragis yang menimpa ayahnya.
Advertisement
KH Husein Ilyas, yang saat itu masih muda, mendengar laporan tersebut dengan penuh perhatian. Tanpa ragu, ia mengajak beberapa temannya untuk pergi ke sawah dan membantu petani-petani lainnya yang tengah panen. Pada saat yang sama, tentara Jepang sedang berjaga di sekitar area tersebut, memantau setiap gerakan warga dengan penuh kewaspadaan.
Menjelang maghrib, KH Husein Ilyas dan teman-temannya tiba di sawah untuk mulai memanen padi. Ketika mereka sedang bekerja, tiba-tiba beberapa tentara Jepang datang menghampiri mereka. Tentara Jepang ini membawa anjing yang sangat besar dan buas.
Melihat KH Husein muda, anjing-anjing tersebut mulai menunjukkan tanda-tanda ketakutan. Anehnya, anjing-anjing itu mundur perlahan dan bahkan lari menjauh dari KH Husein.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Yang Terjadi dengan Senjata yang Ditodongkan kepada KH Ilyas
Sementara itu, sebagian tentara Jepang yang kebingungan mencoba mengejar anjing-anjing tersebut. Dalam kekacauan itu, tentara Jepang lainnya mulai mendekati KH Husein Ilyas dan teman-temannya, sambil menodongkan senjata ke arah mereka. Tentara-tentara itu tampak penuh kebencian dan siap menembak tanpa ampun.
Namun, sesuatu yang sangat aneh terjadi. Ketika senjata yang ditodongkan ke arah KH Husein Ilyas itu diletuskan, senjata tersebut justru meleleh seolah-olah dipanaskan. Kejadian ini membuat tentara Jepang terperangah dan kebingungan. Mereka tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi pada senjata mereka.
Melihat kejadian itu, tentara Jepang yang lain mulai ketakutan. Mereka menjadi panik dan mulai mundur, tidak berani melanjutkan tindakan mereka. Beberapa tentara yang awalnya siap menembak KH Husein Ilyas dan teman-temannya malah berlari terbirit-birit, tak peduli lagi dengan posisi mereka di medan perang.
Kejadian ini menjadi saksi bisu dari karomah yang dimiliki KH Husein Ilyas. Para tentara Jepang yang sebelumnya sangat percaya diri dengan kekuatan senjata mereka, kini merasa ketakutan dan bingung menghadapi peristiwa yang tidak bisa mereka jelaskan. Mereka tidak dapat berbuat apa-apa selain melarikan diri.
Bagi orang-orang yang menyaksikan kejadian tersebut, peristiwa itu bukan hanya sekadar keajaiban. Itu adalah bukti nyata dari kekuasaan Allah yang diturunkan melalui seorang wali. KH Husein Ilyas, dengan segala kesederhanaannya, tetap menunjukkan ketenangan dan keyakinan yang mendalam kepada Allah.
Karomah ini tentu saja menggugah banyak orang yang mendengar atau menyaksikan langsung. Bagi umat Islam, kisah ini menjadi pelajaran penting tentang kekuatan doa dan keyakinan kepada Allah dalam menghadapi segala bentuk kesulitan dan penindasan. Dalam situasi yang sangat sulit, KH Husein Ilyas tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga kekuatan spiritual yang datang dari Allah.
Â
Advertisement
Teladan Keberanian dan Ketenangan Menghadapi Ancaman
Setelah kejadian tersebut, tentara Jepang yang semula datang dengan penuh ancaman kini merasa terkejut dan tidak berdaya. Mereka menyadari bahwa ada kekuatan yang lebih besar dari mereka, yang tidak bisa mereka hadapi dengan senjata dan kekuatan militer. Kejadian ini menjadi pelajaran besar bagi tentara penjajah, bahwa ada kekuatan yang lebih tinggi yang harus mereka hormati.
Karomah KH Husein Ilyas bukan hanya sebuah cerita dari masa lalu, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang hingga hari ini. Keberanian dan ketenangannya dalam menghadapi ancaman menunjukkan bagaimana kekuatan spiritual dapat mengatasi segala bentuk penindasan.
Kisah ini juga mengingatkan kita untuk selalu berpegang pada iman dan tawakal kepada Allah. Sebagaimana KH Husein Ilyas yang tidak gentar meski dihadapkan dengan senjata penjajah, umat Islam di mana pun berada harus yakin bahwa Allah selalu memberikan jalan keluar dari setiap kesulitan.
Karomah yang terjadi pada KH Husein Ilyas ini juga mencerminkan betapa besarnya pengaruh spiritual para wali dalam kehidupan umat. Keimanan yang tulus dan doa yang ikhlas dapat menggerakkan kekuatan yang luar biasa, bahkan mengalahkan penjajah yang tampaknya tidak terkalahkan.
Peristiwa ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya kesabaran dan keteguhan hati dalam menghadapi tantangan hidup. Karomah yang ditunjukkan KH Husein Ilyas bukanlah suatu kebetulan, melainkan buah dari kesabaran dan ketekunan dalam menjaga iman kepada Allah.
Seiring berjalannya waktu, kisah karomah ini tetap dikenang oleh banyak orang, terutama oleh para pengikut dan murid-murid KH Husein Ilyas. Mereka selalu menceritakan kisah ini kepada generasi berikutnya sebagai bukti betapa besar kekuatan Allah yang dapat menolong hamba-Nya dalam situasi yang paling sulit sekalipun.
Kisah ini menjadi bukti bahwa Allah senantiasa menolong orang-orang yang tulus dalam mengabdi kepada-Nya, seperti yang dilakukan KH Husein Ilyas. Keberanian dan keteguhan hati sang wali menjadi teladan bagi umat Islam di seluruh dunia, mengingatkan kita bahwa keimanan kepada Allah akan selalu memberikan perlindungan.
Meskipun peristiwa tersebut sudah lama berlalu, makna yang terkandung di dalamnya tetap relevan hingga hari ini. Karomah KH Husein Ilyas memberikan pesan kuat bahwa Allah memiliki kekuasaan yang tidak terbatas atas segala sesuatu, termasuk mengatasi kekuatan penjajah. Wallahu a'lam.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul