Liputan6.com, Jakarta - Alam barzakh, sebuah konsep yang seringkali membingungkan banyak orang, menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Banyak yang masih mencampuradukkan antara alam barzakh dengan alam kubur.
Padahal, kedua hal ini memiliki perbedaan yang signifikan. Dalam kesempatan ini, KH Yahya Zainul Ma'arif, pengasuh LPD Al Bahjah, memberikan penjelasan mendalam mengenai perbedaan keduanya serta keyakinan yang harus diyakini oleh umat Islam.
Advertisement
Dalam ceramahnya, Buya Yahya memulai dengan menjelaskan bahwa untuk memahami alam barzakh, kita perlu mengacu pada kitab sam'iyat, yang berbicara tentang hal-hal gaib. Dalam perjalanan hidup, terdapat keyakinan yang harus kita terima meskipun kita tidak bisa melihatnya. Iman kepada hal-hal gaib, menurutnya, adalah bagian dari akidah Islam yang harus diyakini tanpa ragu.
Advertisement
Sebagaimana dijelaskan oleh Buya Yahya, banyak orang yang keliru dalam meyakini sesuatu yang berkaitan dengan alam barzakh karena tidak memahami rambu-rambu yang benar. Tanpa adanya panduan yang jelas, banyak yang salah dalam memahami kehidupan setelah mati. Misalnya, ada yang mengira roh orang yang sudah meninggal dapat gentayangan, atau bahkan masuk ke tubuh orang lain. Semua itu adalah pemahaman yang salah, tegas Buya Yahya.
Alam barzakh, menurut Buya Yahya, adalah alam kehidupan setelah kematian yang sangat luas, lebih luas dari alam dunia. Seringkali, orang menganggap kubur sebagai alam barzakh, padahal kubur hanya tempat untuk menyimpan jasad orang yang telah meninggal.
Alam barzakh sendiri merupakan tempat penantian sebelum memasuki alam akhirat, yaitu padang mahsyar. Di sini, seorang hamba akan mendapatkan kenikmatan atau siksa sesuai dengan amal perbuatannya selama hidup di dunia.
"Siksa di alam barzakh ada, dan kenikmatan juga ada," ungkap Buya Yahya, dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @Al-Bahjah TV.
Dia menegaskan bahwa seorang hamba yang saleh akan mendapatkan kenikmatan yang luar biasa, sementara orang yang berdosa akan menerima siksa. Hal ini harus diyakini dengan penuh keyakinan dan bukan hanya berdasarkan cerita atau dongeng belaka.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Bagaimana dengan Roh Gentayangan?
Sebagai contoh, banyak orang yang terpengaruh oleh cerita tentang roh gentayangan, tetapi Buya Yahya menjelaskan bahwa itu adalah keyakinan yang tidak benar. “Kalau ada orang yang mengaku roh orang jahat gentayangan, itu salah. Orang yang jahat langsung disiksa di alam barzakh, bukan berjalan-jalan,” katanya.
Lebih jauh lagi, Buya Yahya juga membahas soal keyakinan mengenai inkarnasi atau reinkarnasi, yang sering dipahami oleh sebagian orang dari ajaran agama lain. Dia dengan tegas menyatakan bahwa dalam Islam tidak ada konsep inkarnasi. Setiap amal perbuatan yang dilakukan di dunia ini akan dipertanggungjawabkan di alam barzakh, dan tidak ada kehidupan baru di dunia setelah kematian.
Pemahaman yang salah tentang alam barzakh juga dapat muncul dari cerita-cerita yang tidak memiliki dasar yang jelas. Buya Yahya menekankan pentingnya untuk memahami bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan setelah mati haruslah berdasarkan pada ajaran Islam yang sahih, seperti yang disampaikan dalam hadis-hadis Nabi Muhammad.
Sehubungan dengan pertanyaan di alam barzakh, Buya Yahya menjelaskan bahwa meskipun tidak ada penjelasan rinci dalam Al-Qur'an, hadis Nabi menyebutkan adanya pertanyaan yang akan diajukan oleh malaikat kepada orang yang telah meninggal. Pertanyaan ini, menurutnya, adalah ujian bagi setiap jiwa yang telah meninggal.
Menurutnya, salah satu pertanyaan yang diajukan adalah mengenai keyakinan seseorang terhadap Nabi Muhammad. "Apakah kamu mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah?" Ini adalah pertanyaan yang sangat penting dalam kehidupan setelah mati. Buya Yahya mengingatkan bahwa keyakinan yang benar harus dipegang teguh agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di alam barzakh dengan benar.
Meski begitu, Buya Yahya juga mengingatkan bahwa ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai bagaimana cara malaikat bertanya di alam barzakh. Ada yang menyebutkan bahwa malaikat akan menanyakan tentang siapa Tuhan dan siapa Nabi, sementara lainnya menyatakan bahwa pertanyaannya lebih mendasar lagi. "Namun, yang paling penting adalah kita meyakini bahwa pertanyaan tersebut ada dan akan dijawab oleh setiap orang sesuai dengan amal dan keyakinannya," ujarnya.
Advertisement
Pastinya akan ada Kenikmatan dan Siksa
Dalam konteks ini, Buya Yahya juga membahas pentingnya pemahaman yang benar mengenai Talkin. Talkin adalah ajaran yang diberikan kepada orang yang masih hidup agar mereka mengingat bahwa akan ada pertanyaan setelah mati. Meskipun ada berbagai pendapat mengenai cara Talkin dilakukan, Buya Yahya menekankan bahwa tujuan utama Talkin adalah untuk meningkatkan iman dan kesadaran kepada Allah.
Pembahasan mengenai alam barzakh ini juga menyentuh pada konsep rambu-rambu akidah yang harus dimiliki oleh setiap Muslim. "Jangan sampai kita meyakini sesuatu tanpa dasar yang jelas. Jika kita berbicara tentang alam barzakh atau pertanyaan di kubur, kita harus tahu sumbernya, apakah itu bersandarkan pada hadis yang sahih atau tidak," jelasnya.
Buya Yahya juga menegaskan bahwa keyakinan dalam Islam harus selalu berdasarkan pada ajaran yang sahih dan tidak boleh mengikuti cerita atau pendapat yang tidak jelas. "Untuk itu, kita perlu memperhatikan rambu-rambu akidah yang ada, agar kita tidak tersesat dalam memahami kehidupan setelah mati," tambahnya.
Terkait dengan keyakinan tentang roh, Buya Yahya dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada roh yang gentayangan di dunia ini. Setiap amal perbuatan seseorang akan dinilai sesuai dengan keimanannya, dan roh akan berada di alam barzakh menunggu kehidupan akhirat. Tidak ada roh yang berjalan-jalan di dunia ini untuk membalas dendam atau mencari keadilan.
Salah satu hal yang perlu diyakini, lanjut Buya Yahya, adalah bahwa setiap orang yang meninggal akan mendapatkan kenikmatan atau siksa di alam barzakh sesuai dengan amalnya. "Orang yang beriman dan saleh akan merasakan kenikmatan yang luar biasa di alam barzakh, sementara orang yang durhaka akan mendapatkan siksa," ujarnya.
Mengenai masalah penamaan malaikat yang bertanya di alam barzakh, Buya Yahya menjelaskan bahwa ada perbedaan pendapat di kalangan ulama. Ada yang menyebutkan malaikat yang bertanya adalah Munkar dan Nakir, namun pada dasarnya hal ini tidak perlu diperdebatkan. "Yang penting adalah kita meyakini bahwa ada pertanyaan dan kita akan ditanya tentang amal dan keyakinan kita selama hidup," katanya.
Sebelum mengakhiri penjelasannya, Buya Yahya mengingatkan agar umat Islam menjaga keyakinan yang benar dalam akidah. "Kita harus selalu mengikuti ajaran yang sahih dan tidak terpengaruh oleh cerita-cerita yang tidak jelas. Alam barzakh adalah bagian dari kehidupan setelah mati yang harus kita yakini dengan penuh iman," tutupnya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul