Liputan6.com, Cilacap - Pendakwah muda Muhammadiyah, Ustadz Adi Hidayat (UAH) membeberkan kiat-kiat atau tips sukses menjadi pengusaha, meskipun awalnya tidak memiliki modal sama sekali.
UAH menerangkan hal ini yang boleh jadi ada di antara kita yang memiliki keinginan untuk usaha namun terkendala dalam modal.
Advertisement
Sebenarnya modal bukan hal utama untuk menjadi pengusaha sukses dan memiliki penghasilan atau rezeki yang melimpah.
Advertisement
Baca Juga
Meski tak memiliki modal, tidak mustahil kita akan menjadi seorang pengusaha yang sukses. Lantas bagaimana tips dari UAH supaya menjadi pengusaha sukses? Simak ulasannya di bawah ini.
Simak Video Pilihan Ini:
Positif Thinking kepada Allah SWT
Ustadz penerima Doktor Honoris Causa dari Universitas Muhammadiyah Jakarta ini menerangkan bahwa modal terbaik menjadi pengusaha sukses ialah selalu berbaik sangka atau positif thinking kepada Allah SWT.
“Kalau anda ingin memulai usaha, sehebat apapun, walaupun tidak ada modal apapun, hal pertama modal terbaik yang dapat dilakukan adalah berprasangka baiklah kepada Allah subhanahuwata'ala,” terang UAH dikutip tayangan YouTube Short @ratnasari_d3wi, Jumat (10/01/2025).
UAH mengatakan, bahwa berbaik sangka kepada Allah SWT menyebabkan Allah SWT akan membantu memberikan jalan terbaik atas usahanya.
“Positif thinking kepada Allah. Allah sudah janjikan kepada saya, maka saya akan memenuhi apa yang Allah perintahkan dan akhirnya Allah memberikan apa yang dijanjikan,” terangnya.
Namun sebaliknya jika kita berburuk sangka kepada Allah SWT, maka bisa dipastikan usaha kita akan gagal.
“Tapi kalau belum apa-apa sudah negatif thinking kepada Allah, maka mohon maaf, jangankan rezekinya, maka usaha Anda pun tidak akan maksimal efford-nya akan sangat kurang,” tegasnya.
Advertisement
Kiat Menjadi Pengusaha Sukses ala Rasulullah SAW
Merangkum NU Online, dalam buku Marketing Muhammad, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika ingin sukses menjadi pedagang, pengusaha, atau entrepreneur seperti Nabi Muhammad saw.
Pertama, melakukan segmentasi, menetapkan target pasar (targeting), dan positioning. Sebelum menjajakan suatu barang, Nabi Muhammad saw memiliki pengetahuan yang mendalam tentang kebiasaan, cara hidup, cara makan dan minum, serta kebutuhan yang diperlukan masyarakat setempat.
Kedua, melakukan diferensiasi, bauran pemasaran, dan memiliki prinsip dalam menjual. Nabi Muhammad saw adalah orang yang berpikiran out of the box. Ia berdagang dengan cara-cara yang beda, tidak konvensional digunakan pedagang lainnya pada saat itu.
Ketiga, melakukan branding dan pelayanan yang baik. Nabi Muhammad saw. dikenal sebagai masyarakat Arab sebagai pribadi yang jujur dan bisa dipercaya sehingga ia mendapatkan julukan al-Amin.
Keempat, jujur, ikhlas, dan profesional. Dalam berdagang, Rasulullah mengedepankan sikap jujur, ikhlas, dan profesional. Maksudnya, tidak pernah membohongi pelanggannya dan ikhlas menjalankan usahanya. Meski demikian, Rasulullah adalah seorang yang profesional. Ia selalu mencari cara yang beda dan baru dalam menjual barang dagangannya.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul