Liputan6.com, Jakarta - Bersuci merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya, tujuan utama bersuci adalah untuk menjaga kesucian diri, baik secara fisik maupun spiritual.
Kebersihan tubuh tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga memengaruhi kualitas ibadah. Dalam Islam, bersuci bisa dilakukan dengan cara berwudhu, mandi wajib, tayamum dan lainnya.
Advertisement
Hal ini merupakan bagian dari ibadah yang harus dilakukan dengan benar agar seseorang dapat melaksanakan sholat atau pun ibadah lainnya secara sah dan sempurna.
Advertisement
Baca Juga
Kendati demikian, banyak orang yang kurang memahami pentingnya bersuci dengan cara yang benar. Kesalahan-kesalahan ini meskipun terlihat sederhana, namun dapat mengurangi kualitas ibadah dan bahkan menyebabkan ibadah tidak sah.
Dikutip dari NU Online, berikut beberapa hal yang penting diperhatikan saat bersuci, baik dalam menghilangkan hadas maupun najis.
Keterangan ini disarikan dari Fathul Qarib dan kitab Safinatun Naja, dua kitab fikih dasar yang banyak dipelajari di pesantren bahkan masyarakat umum.
Â
Saksikan Video Pilihan ini:
1. Terampil
Terampil dalam bersuci ini hendaknya menjadi kebiasaan dan budaya, serta berhati-hati dalam langkahnya. Jangan sampai cara bersuci yang kurang rapi, menyebabkan tidak sahnya ibadah. Bisa karena pakaian yang terkena najis/kotoran, atau masih tersisanya kotoran di badan.
Sisa kotoran yang tidak terampil dan dibersihkan dengan baik, bisa menjadi tempat persemaian penyakit, terutama terkait saluran kemih dan pencernaan. Juga bisa menyingkirkan aroma maupun ketidaknyamanan saat mengenakan pakaian.
Selain itu, dalam masalah terampil bersuci ini kita perlu ketahui pula tata caranya. Tata cara berwudu yang benar, serta mengenali jenis-jenis najis baik mukhaffafah, mutawassithah, atau mughallazhah, agar bisa dihati-hati betul persiapan kita menuju ibadah terutama sholat.
Contohnya, berhati-hatilah dengan percikan air kencing saat berkemih, siapa tahu ada yang terkena di pakaian.
Advertisement
2. Tepat Guna
Meski zaman sudah maju, kita tetap perlu pertimbangkan kebutuhan manusia akan air bersih untuk bersuci. Safinatun Naja menyebutkan bahwa menggunakan air untuk bersuci adalah hal yang lebih utama, karena lebih bisa menghilangkan rupa, warna, dan rasa kotoran setelah buang air lebih baik dari benda yang lain.
Perlu diingat, seperti sering dipasang di mushalla dan masjid sekitar kita, gunakan air seperlunya. Bersuci tidak harus banyak air, tetapi, sekali lagi, harus hati-hati dan secukupnya.
Maksimalkan supaya bersuci benar-benar bersih, dan hilang bentuk, warna, bau kotoran saat buang air.
3. Tuntas
Jangan segera beranjak setelah buang air, jika terasa saat buang air belum cukup tuntas. Apakah masih ada kotoran yang terasa bersisa di saluran kemih maupun dubur, itu patut diperhatikan.
Dalam salah satu anjuran berkemih, dikenal istilah istibra, yakni mengurut daerah perut bawah atau alat kemaluan seraya berdehem untuk mengeluarkan sisa kencing.
Ketuntasan buang hajat ini, selain membuat nyaman, juga menghindarkan terjadinya percikan kotoran yang mengenai pakaian, yang bisa membuat sholat tidak sah.
Advertisement
4. Tempat yang Sesuai
Kitab fikih seperti Fathul Qarib mengatakan bahwa ada beberapa tempat yang tidak boleh dibuat sebagai lokasi buang air: lubang galian yang tidak difungsikan untuk penampungan, di bawah pohon yang berbuah, di tempat berteduh, serta di air yang menggenang. Tentu saja selain berkaitan dengan keberadaan orang lain atau hewan, hal itu turut berhubungan dengan menjaga lingkungan agar tetap bersih sehat.
Terlebih konsep kesehatan dewasa ini mencanangkan 'jamban sehat'. Dengan tidak buang hajat di sembarang tempat, hal itu akan berdampak pada lingkungan yang nyaman dan menyehatkan, serta membuat ibadah Anda lebih tenang.
Patut diperhatikan juga detail pembuatan kamar mandi sehingga kekhawatiran terkena najis bisa dikurangi. Posisi lantai kamar mandi, perlu diperhatikan agar tidak menyebabkan air tergenang dan tidak masuk saluran pembuangan. Selain menyebabkan kumuh dan bau tak sedap, hal itu juga menjaga keselamatan di kamar mandi agar tidak terpeleset.