Liputan6.com, Jakarta - Sering lupa atau kehilangan ingatan terhadap hal-hal penting bisa dialami oleh siapa saja, tak terkecuali bagi mereka yang masih muda. Mungkin kita pernah merasa heran mengapa kita seringkali lupa waktu, lupa tugas, atau bahkan lupa untuk melakukan hal-hal yang seharusnya menjadi rutinitas.
Tentu saja, lupa sesekali adalah hal yang wajar, namun jika itu terjadi berulang kali, mungkin ada faktor tertentu yang memengaruhi keadaan tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Ustadz Adi Hidayat (UAH) menyampaikan pandangannya mengenai lupa dalam konteks Islam. Menurut beliau, ada beberapa alasan yang bisa menjelaskan mengapa seseorang bisa sering mengalami lupa.
Ternyata penyebab lupa, tidak hanya berkaitan dengan kondisi fisik atau kebiasaan buruk, tetapi juga terkait dengan faktor spiritual yang memengaruhi jiwa dan pikiran seseorang.
Â
Saksikan Video Pilihan ini:
Dua Jenis Lupa: Anugerah atau Celaan?
Pada dasarnya, lupa adalah bagian alami dari kehidupan manusia. Akan tetapi, Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa dalam perspektif Islam, ada dua jenis lupa yang perlu dipahami.
"Lupa itu dibagi dua. Ada lupa yang sifatnya anugerah, ya anugerah untuk meringankan beban kehidupan kita atau dalam konteks ibadah tertentu bahkan untuk menambah pahala," ucapnya dikutip dari YouTube Dakwah Sunnah.
Terkadang, dalam momen-momen tertentu, kita diberikan kesempatan untuk melupakan hal-hal yang memberatkan hidup, bahkan bisa menjadi jalan untuk menambah pahala.
Lupa jenis ini adalah karunia yang patut disyukuri karena mampu memberi ketenangan dan keringanan.
Namun, ada jenis lupa yang justru menjadi celaan, yaitu lupa yang disebabkan oleh perbuatan maksiat. Ketika seseorang terjebak dalam dosa, maka dapat merusak hubungannya dengan Allah.
"Yang kedua ada lupa yang dicela jadi kalau yang pertama ini sifatnya disyukuri 'madah', dipuji, yang kedua... sesuatu yang dicela yaitu lupa yang diakibatkan karena perbuatan-perbuatan maksiat," ujarnya.
Advertisement
Lupa Akibat Maksiat dapat Menjauhkan Diri dari Allah
Salah satu penyebab lupa yang sering dialami oleh anak muda adalah perbuatan maksiat. Saat seseorang terjebak dalam dosa, hal ini dapat mengganggu fokus dan mengaburkan ingatan mereka, bahkan bisa membuatnya melupakan kewajiban agama yang seharusnya menjadi rutinitas bagi seorang Muslim.
"Ingat perbuatan maksiat itu akan berdampak pada, mohon izin sekali, jauhnya hubungan kita dengan Allah atau melupakannya pada nilai-nilai kebaikan," tuturnya.
Maksiat tidak hanya mempengaruhi hubungan spiritual kita dengan Allah, tetapi juga membuat kita jauh dari nilai-nilai kebaikan yang diajarkan dalam Islam.
"Karena itu orang-orang yang bermaksiat itu, mohon maaf seringkali lupa waktu sholat orang-orang yang penuh banyak maksiat lupa untuk baca Al-Qur'an sehingga dari sifat lupa ini jadi jauh, jauh dari sholat, jauh dari Al-Qur'an, jauh dari nilai-nilai kebaikan menurut syariat Islam dan sebagainya," jelasnya.
Oleh karena itu, sudah seharusnya sebagai seorang hamba senantiasa berusaha untuk menghindari perbuatan maksiat yang dapat membuat diri mudah lupa hingga merusak hubungan dengan Allah.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)