Ragu soal Datangnya Imsak, Masih Boleh Makan Apa Harus Setop? Simak Kata UAH

UAH menegaskan bahwa konsep imsak berkembang untuk memberikan jeda antara waktu sahur dan azan subuh. Biasanya, jeda ini sekitar 10-15 menit sebelum azan subuh, agar umat Islam tidak tergesa-gesa dalam menyelesaikan makan dan minum.

oleh Liputan6.com Diperbarui 11 Mar 2025, 03:20 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2025, 03:20 WIB
Ustadz Adi Hidayat (UAH)
Pendakwah Ustadz Adi Hidayat (UAH). (Foto: YouTube Adi Hidayat Official)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Setiap bulan Ramadhan, istilah imsak sering kali disalahpahami oleh sebagian masyarakat. Banyak yang mengira bahwa ketika waktu imsak tiba, makan dan minum harus segera dihentikan. Padahal, imsak sejatinya hanya sebagai pengingat sebelum adzan subuh berkumandang.

Dalam sebuah kajian subuh, pendakwah muda Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan bahwa imsak bukan batas akhir sahur, melainkan waktu jeda agar umat Islam bersiap-siap menghentikan makan dan minum sebelum waktu subuh tiba.

"Sering kali ada anggapan bahwa begitu masuk waktu imsak, makan dan minum jadi haram. Padahal, imsak itu hanya pengingat, bukan batas akhir sahur," ujar UAH dalam kajiannya, dikutip dari kanal YouTube @AdiHidayatOfficial.

Untuk memperjelas, UAH mengutip hadis dari Shahih Al-Bukhari, yang menjelaskan perbedaan dua adzan yang dikumandangkan pada zaman Rasulullah.

Di era Rasulullah, terdapat dua kali azan sebelum subuh. Adzan pertama dikumandangkan oleh Bilal bin Rabah, yang berfungsi sebagai peringatan bahwa fajar belum tiba dan waktu sahur masih berlangsung. Sedangkan azan kedua dikumandangkan oleh Abdullah bin Ummi Maktum, yang menandai masuknya waktu subuh dan menjadi batas akhir makan serta minum.

"Jika Bilal adzan, kalian masih boleh makan dan minum. Namun, jika Abdullah bin Ummi Maktum sudah adzan, maka hentikanlah karena fajar telah tiba," jelas UAH mengutip hadis dari Shahih Al-Bukhari.

Hadis ini memperjelas bahwa yang menjadi batas akhir makan sahur bukanlah waktu imsak, melainkan azan subuh yang menandakan masuknya fajar.

 

Promosi 1

Simak Video Pilihan Ini:

Imsak Itu Pengingat, Bukan Larangan

Ilustrasi anak, ibu, sahur, buka puasa, Islami
Ilustrasi anak, ibu, sahur. (Image by freepik)... Selengkapnya

Dalam kajian tersebut, UAH menegaskan bahwa konsep imsak berkembang untuk memberikan jeda antara waktu sahur dan azan subuh. Biasanya, jeda ini sekitar 10-15 menit sebelum azan subuh, agar umat Islam tidak tergesa-gesa dalam menyelesaikan makan dan minum.

"Jadi kalau ada yang masih makan setelah imsak, tidak masalah. Yang tidak boleh adalah kalau sudah masuk adzan subuh masih makan dan minum, itu yang bisa membatalkan puasa," jelasnya.

Allah SWT juga berfirman dalam Al-Qur'an tentang batas akhir sahur:

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ ٱلْأَبْيَضُ مِنَ ٱلْخَيْطِ ٱلْأَسْوَدِ مِنَ ٱلْفَجْرِ

"Makan dan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar." (QS. Al-Baqarah: 187)

Dari ayat ini, jelas bahwa batas akhir sahur adalah ketika fajar sudah tampak, bukan ketika waktu imsak tiba.

Selain meluruskan pemahaman tentang imsak, UAH juga mengingatkan keutamaan mengakhirkan sahur, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabatnya.

Dalam sebuah hadis dari Zaid bin Tsabit, disebutkan bahwa jarak antara sahur Nabi dan azan subuh adalah sekitar bacaan 50 ayat Al-Qur'an.

"Kami pernah sahur bersama Rasulullah, lalu beliau menunaikan salat. Jarak antara sahur dan azan subuh kira-kira sepanjang bacaan 50 ayat." (HR. Bukhari)

Hadis ini menunjukkan bahwa sahur sebaiknya dilakukan menjelang fajar agar tubuh tetap memiliki energi yang cukup untuk menjalani puasa sepanjang hari.

"Sahur itu disunahkan di waktu sahar, yaitu menjelang fajar. Jangan terlalu awal, tapi juga jangan sampai kelewatan azan subuh," kata UAH.

 

Hikmah di Balik Sahur

Ilustrasi Jadwal Imsak
Ilustrasi Jadwal Imsak... Selengkapnya

UAH juga mengutip hadis lain yang menunjukkan betapa besarnya keberkahan dalam sahur.

إِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً

"Sesungguhnya dalam sahur terdapat keberkahan." (HR. Bukhari & Muslim)

Menurutnya, sahur bukan sekadar makan untuk menyiapkan fisik menghadapi puasa, tetapi juga sebagai ibadah yang berpahala.

"Bahkan meskipun hanya minum seteguk air, itu tetap bernilai sahur dan mendatangkan keberkahan," ungkapnya.

Dari kajian ini, UAH menegaskan bahwa imsak bukan batas akhir makan sahur, melainkan hanya pengingat agar umat Islam tidak terlambat menghentikan makan dan minum sebelum azan subuh berkumandang.

Masyarakat diimbau untuk tidak salah paham dan tetap berpegang pada dalil-dalil yang sahih dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Semoga dengan pemahaman yang benar, ibadah puasa kita semakin sempurna dan penuh keberkahan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya