Liputan6.com, Jakarta - Setiap manusia memiliki cita-cita yang ingin diwujudkan di dunia, baik dalam hal pendidikan, karier, maupun kehidupan pribadi. Bagi mereka yang berusaha keras menggapai cita-cita dan berdoa, ada kalanya impian itu dapat terwujud sesuai harapan.
Ketika cita-cita tercapai, seseorang akan merasakan kebahagiaan dan kepuasan karena jerih payahnya membuahkan hasil. Namun, keberhasilan tersebut tidak hanya bergantung pada usaha manusia semata, tetapi juga atas izin dan ketentuan Allah.
Di sisi lain, ada pula cita-cita yang tidak terkabul meskipun seseorang telah berusaha dengan maksimal. Hal ini bisa menjadi ujian kesabaran dan keimanan, karena manusia tidak selalu memahami hikmah di balik setiap kejadian.
Advertisement
Dalam Islam, seseorang diajarkan untuk tetap berprasangka baik kepada Allah, karena setiap doa dan usaha tidak akan sia-sia. Jika sebuah cita-cita tidak tercapai di dunia, bisa jadi Allah menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik, baik dalam bentuk kebaikan di dunia maupun pahala di akhirat.
Baca Juga
Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya, menjelaskan bahwa ketidaktercapaian suatu cita-cita di dunia bukan berarti doa itu sia-sia. Bisa jadi, doa tersebut akan diganjar dengan sesuatu yang lebih besar di akhirat kelak.
"Kalau anda tahu nanti di surga, setelah tahu ada beberapa cita-cita anda kok gak kabul, padahal doanya banyak, zikir banyak, sholat banyak, kok gak terkabul?" ujar Buya Yahya.
Menurutnya, seseorang mungkin akan terkejut ketika di akhirat mendapati pahala yang sangat besar dari doa-doanya yang dahulu belum terkabul di dunia.
"Tak tahu, sampai di akhirat nanti dikagetkan dengan pahala banyak. Loh ini pahala apa ya Allah? Ini pahala doamu yang banyak dulu. Tidak aku beri di dunia, tapi aku beri di akhirat," jelas Buya Yahya, seperti dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @suasvideos.
Simak Video Pilihan Ini:
Gambaran di Akhirat, Menuai Doa yang Dipanjatkan di Dunia
Lebih lanjut, ia menggambarkan bagaimana di akhirat seseorang justru bersyukur atas doa-doanya yang dahulu tidak dikabulkan di dunia.
"Orang setelah itu pada ngomong, ‘Ya Allah, kalau tahu begini, mending doaku gak usah dikabul di dunia, biar di akhirat saja’," kata Buya Yahya.
Buya Yahya menegaskan bahwa doa tidak akan pernah sia-sia. Jika tidak dikabulkan di dunia, maka akan menjadi tabungan di akhirat dalam bentuk pahala yang luar biasa.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang merasa kecewa ketika harapan dan cita-citanya tidak terwujud. Namun, dalam Islam, setiap doa yang dipanjatkan selalu memiliki balasan, baik dalam bentuk terkabulnya permintaan di dunia, dijauhkan dari keburukan, atau menjadi pahala di akhirat.
Ia juga mengingatkan bahwa manusia sering kali tidak mengetahui apa yang terbaik untuk dirinya. Bisa jadi sesuatu yang diinginkan sebenarnya tidak baik, dan Allah menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik, baik di dunia maupun di akhirat.
Maka, seseorang seharusnya tetap berprasangka baik kepada Allah atas setiap doa yang belum terkabul. Sebab, tidak ada doa yang terbuang sia-sia.
Ketika seseorang menghadapi kenyataan bahwa cita-citanya belum terwujud, yang perlu dilakukan adalah tetap bersabar dan terus berdoa. Sebab, dalam Islam, doa adalah bentuk ibadah yang memiliki nilai tersendiri di sisi Allah.
Buya Yahya juga menjelaskan bahwa banyak orang yang baru memahami hikmah dari doa mereka yang tidak terkabul ketika sudah berada di akhirat.
Advertisement
Balasan di Akhirat Seperti Ini
Di sana, seseorang akan melihat balasan besar yang Allah sediakan sebagai ganti dari doa-doanya yang tidak dikabulkan di dunia.
"Agungnya nanti di akhirat," ujar Buya Yahya, menegaskan betapa besarnya balasan yang menanti bagi mereka yang tetap bersabar.
Konsep ini sejalan dengan ajaran Islam yang mengajarkan bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara, sedangkan kehidupan akhirat adalah tujuan akhir yang kekal.
Karenanya, seorang muslim diajarkan untuk tetap ikhlas dalam berdoa, tanpa harus merasa kecewa jika apa yang diminta tidak langsung dikabulkan di dunia.
Bahkan, dalam beberapa hadis disebutkan bahwa di akhirat kelak, ketika seseorang melihat pahala besar dari doa-doanya yang dahulu belum terkabul, ia akan berharap agar tidak ada satu pun doanya yang dikabulkan di dunia.
Hal ini menunjukkan bahwa ketidaktercapaian suatu cita-cita di dunia bukanlah akhir dari segalanya. Justru, bisa jadi itu adalah awal dari sesuatu yang lebih besar di akhirat.
Dengan memahami konsep ini, seorang muslim bisa lebih tenang dalam menghadapi setiap ujian hidup dan tidak mudah putus asa ketika harapannya belum terwujud.
Tetap berusaha dan berdoa adalah bagian dari ikhtiar yang harus dilakukan. Namun, hasil akhirnya tetap harus diserahkan sepenuhnya kepada Allah.
Keyakinan bahwa setiap doa pasti memiliki balasan akan membuat seseorang lebih ikhlas dan bersabar dalam menjalani kehidupan.
Pada akhirnya, setiap doa yang belum terkabul di dunia bukanlah bentuk penolakan, melainkan sebuah penundaan yang berujung pada ganjaran lebih besar di akhirat.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
