Belum Mandi Junub Lewat Waktu Subuh, Apakah Puasanya Sah? Ini Kata Buya Yahya

Buya Yahya menegaskan bahwa mandi junub atau mandi besar adalah kewajiban, tetapi bukan syarat sah puasa. Oleh karena itu, seseorang yang masuk waktu Subuh dalam keadaan junub tetap bisa menjalankan puasa dengan sempurna.

oleh Liputan6.com Diperbarui 11 Mar 2025, 03:30 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2025, 03:30 WIB
KH Yahya Zainul Ma'arif (Buya Yahya)
Ulama kharismatik sekaligus Pengasuh LPD Al Bahjah, Buya Yahya. (YouTube Al Bahjah TV)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Puasa di bulan Ramadhan memiliki aturan yang harus dipahami dengan baik agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaannya. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah puasa Ramadhan tetap sah jika seseorang belum sempat mandi junub hingga masuk waktu Shubuh.

Pendakwah yang juga Pengasuh LPD Al-Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya menjelaskan bahwa hubungan suami-istri yang dilakukan di malam hari sebelum terbitnya fajar adalah sesuatu yang diperbolehkan dalam Islam. Hal ini tidak membatalkan puasa selama dilakukan sebelum waktu Subuh.

Menurutnya, seseorang yang belum mandi junub hingga hubuh tetap sah puasanya. Sebab, yang menjadi patokan adalah waktu terjadinya hubungan, bukan waktu mandinya. "Kalau ternyata ada seseorang yang belum sempat mandi besar hingga masuk waktu Subuh, maka puasanya tetap sah," ujar Buya Yahya.

Namun, ada hal yang harus diperhatikan, yaitu segera mandi besar agar bisa melaksanakan sholat Subuh dengan keadaan suci. Mandi junub sebaiknya tidak ditunda-tunda agar tidak menghalangi kewajiban lain seperti sholat.

Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @AlBahjah-TV, Buya Yahya mengutip beberapa riwayat yang menjelaskan bahwa Rasulullah pernah menjalani puasa dalam keadaan junub di pagi hari.

Salah satu riwayat yang disebutkan berasal dari Ummu Salamah, yang menceritakan bahwa Rasulullah pernah memasuki waktu Shubuh dalam keadaan junub karena hubungan suami-istri. Meski demikian, beliau tetap meneruskan puasanya tanpa ada pengurangan pahala.

Dalam hadits lain, disebutkan bahwa Abu Hurairah juga pernah bertanya mengenai hal ini, dan Rasulullah menegaskan bahwa puasa sah meskipun seseorang belum mandi besar saat fajar menyingsing.

 

Promosi 1

Simak Video Pilihan Ini:

Mandi Junub saat Masuk Subuh

Sahkah Puasa Jika Belum Mandi Junub Waktu Masuk Subuh?
ilustrasi mandi junub... Selengkapnya

Buya Yahya menambahkan bahwa hal yang membatalkan puasa adalah jika hubungan suami-istri dilakukan setelah waktu Subuh masuk. Perbuatan ini termasuk dosa besar dan wajib membayar kafarat sebagai tebusan.

Mengenai wanita yang mengalami haid dan selesai sebelum Subuh tetapi belum sempat mandi besar, Buya Yahya menjelaskan bahwa puasanya tetap sah. Yang terpenting adalah memastikan bahwa darah haid benar-benar telah berhenti sebelum fajar.

Ia menegaskan bahwa mandi junub atau mandi besar adalah kewajiban, tetapi bukan syarat sah puasa. Oleh karena itu, seseorang yang masuk waktu Subuh dalam keadaan junub tetap bisa menjalankan puasa dengan sempurna.

Dalam Islam, puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menjaga diri dari hal-hal yang bisa mengurangi pahala. Salah satunya adalah menunda mandi junub hingga waktu sholat terlewat.

Mandi besar harus dilakukan segera agar tidak menghambat pelaksanaan ibadah lainnya, terutama sholat wajib. Sebab, sholat dalam keadaan junub tidak diperbolehkan.

Buya Yahya juga mengingatkan bahwa banyak orang salah kaprah dengan menganggap bahwa seseorang yang junub di waktu Shubuh harus membatalkan puasanya. Padahal, Islam memberikan kemudahan dalam hal ini.

Dalam beberapa riwayat, Rasulullah juga menjelaskan bahwa puasa tetap sah asalkan seseorang tidak melakukan hubungan suami-istri setelah masuk waktu Shubuh.

Jangan Sepelekan Mandi Junub

Sebagian Besar Wanita Inggris Jarang Mandi
ilustrasi mandi junub Foto: Huffingtonpost.com... Selengkapnya

Ada pula pendapat ulama yang menekankan bahwa junub di waktu Subuh tidak mengurangi pahala puasa, asalkan segera bersuci dan menjalankan kewajiban lainnya.

Buya Yahya mengingatkan bahwa penting bagi umat Islam untuk memahami aturan puasa dengan benar agar tidak salah dalam menjalankannya.

Banyak orang yang merasa ragu apakah puasanya tetap sah jika belum mandi junub di waktu Subuh. Hal ini sebenarnya sudah dijelaskan dalam banyak hadis yang menunjukkan bahwa puasa tetap sah dalam keadaan tersebut.

Namun, ia juga menegaskan agar umat Islam tidak menyepelekan mandi junub, karena hal ini berhubungan dengan kebersihan dan sahnya ibadah sholat.

Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa jika seseorang mengalami mimpi basah di siang hari saat berpuasa, maka puasanya tidak batal. Yang harus dilakukan hanyalah mandi junub sebelum sholat.

Dalam penutup ceramahnya, Buya Yahya kembali menegaskan bahwa Islam adalah agama yang penuh dengan kemudahan, sehingga tidak perlu ada kekhawatiran berlebihan mengenai hal-hal yang sudah dijelaskan dalam syariat.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya