Gus Yasin Dorong SMK Cetak Generasi Kreatif

Menurut Tak Yasin, kepercayaan diri perlu dibangun sejak awal

oleh Tito Isna Utama diperbarui 18 Feb 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2022, 14:00 WIB
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen saat menerima audiensi SMK Bina Utama Kendal di kantor wagub
Taj Yasin Maimoen saat menerima audiensi SMK Bina Utama Kendal di kantor wagub (Humas Pemprov}

Liputan6.com, Semarang Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mendukung upaya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk terus mencetak generasi pekerja dan kreatif.

Menurut Tak Yasin, kepercayaan diri perlu dibangun sejak awal agar siswa memiliki optimisme tinggi saat masuk dunia usaha. Dengan memiliki keparcayaan diri, para siswa bisa berpikiran lebih luas dan kreatif untuk bisa tetap bersaing.

"Jadi, kuncinya adalah percaya diri. Bahwa mereka bisa ditempatkan di dunia industri. Siswa siap (bersaing karena) memiliki terobosan dan inovasi," kata Taj Yasin, saat menerima audiensi SMK Bina Utama Kendal di kantor wagub, Kamis (17/02/2022).

Lebih lanjut, Taj Yasin menganggap sekolah, tidak hanya sebagai tempat untuk belajar saja. Akan tetapi sekolah juga perlu menjadi tempat bagi siswa untuk terus mengasah kemampuan. Dia menilai, kemampuan yang diolah tidak harus terpaku pada kompetensi yang diajarkan di sekolah saja.

"Anak-anak bukan hanya diisi (kemampuan) untuk masuk (dunia) industri saja. Namun dibekali bagaimana bisa (memiliki kemampuan) mandiri, mengasah potensinya, sehingga (meskipun) tidak ada jurusannya pun bisa membuat karya aquascape," tandasnya.

 

Wadah Keterampilan untuk Siswa

Sementara itu, Kepala SMK Bina Utama, M. Haryadi, mengatakan sekolah yang diajarnya juga memiliki berbagai wadah untuk keterampilan siswa. Dia mencontohkan, mulai dari lini percetakan hingga ranah wirausaha.

Sehingga siswa yang ada di SMK tersebut, akan juga dilatih untuk bisa membuat robot yang dapat berfungsi membantu manusia. Meskipun masih purwarupa, namun hal tersebut menjadi pembelajaran coding robot yang efisien.

Tak hanya itu, siswa juga dibekali keterampilan untuk membuat kerajinan Aquascape . Menurut Haryadi, meskipun tidak terdapat dalam mata pelajaran, namun hal ini menjadi salah satu prestasi yang bagus bagi siswa. Pada sektor wirausaha, siswa diajak menjadi entrepreneur melalui dalam jaringan (daring) maupun luar jaringan (luring).

"Kami ada (usaha) percetakan. Kapasitas produksi kami 200 piece dalam waktu seminggu dengan alat yang seadanya, belum maksimal, ini yang kami kembangkan. Selain produksi sendiri, kami juga ada sesi Sekolah Pencetak Wirausaha. Ada 20 anak yang masih aktif berjualan di online atau car free day, membuka stand sendiri," terangnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya