Dishub Jateng Sudah Siapkan Skenario Mudik Lebaran 2022, Begini Detailnya

Akan ada bidang masing-masing, seperti lalu lintas dan transportasi yang tergabung jadi satu dan nantinya akan ada kordinator masing-masing.

oleh Tito Isna Utama diperbarui 16 Mar 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2022, 18:00 WIB
Foto Kepala Dishub Jateng, Henggar Budi Anggoro
Ilustrasi Foto Kepala Dishub Jateng, Henggar Budi Anggoro (Foto : Titoisnau)

Liputan6.com, Semarang - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah sudah mengantongi sejumlah skema jika ahirnya lampu hijau benar-benar diberikan pada mudik lebaran tahun ini.

Menginggat sampai saat ini, pemerintah masih memantau kondisi Covid-19 hingga akhir Maret untuk menjadi pertimbangan soal mudik lebaran tahun 2022 ini. Pasalnya, ada atau tidaknya larangan mudik Ramadhan bergantung pada kondisi pandemi Covid-19.

Pihaknya akan menyiapkan posko terpadu tingkat provinsi yang tergabung dengan setiap sub-bidang.

“Skema mudik lebaran tahun 2022 ini, secara prinsip kita sudah siapkan beberapa skenario. Yang jelas kita pasti akan menyelenggarakan posko terpadu tingkat provinsi. Akan ada bidang masing-masing, seperti lalu lintas dan transportasi yang tergabung jadi satu dan nantinya akan ada kordinator masing-masing,” kata Kepala Dishub Provinsi Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro, melalui sambungan telepon, Rabu (16/3/2022).

Henggar menjelaskan sub-bidang transportasi bertujuan mengecek kesiapan sarana dengan mode angkutan yang dipakai saat beroperasi. Kemudian, sub-bidang lalu lintas berkaitan dengan manajemen rekayasa lalu lintas bila nantinya ada kemacetan atau penumpukan arus mudik lebaran.

“Kemudian ada juga bidang Kepokmas (Kebutuhan Pokok Masyarakat), terus yang membidangi masalah kesiapan energi juga ada, baik dari sisi BBM (Bahan bakar Minyak), gas elpiji dan sebagainya. Ya pokoknya yang mejadi kebutuhan masyarakt selama lebaran itu juga sudah kami siapkan skenarionya,” jelas dia.

 

 


Gandeng Dinas Kesehatan

Selain itu, saat mudik lebaran tahun 2022 Dishub Jawa Tengah dipastikan tetap akan menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi. Sebab, pandemi Covid-19 masih menjadi momok di tengah-tengah masyarakat hingga saat ini.

“Terus ada juga sisi kesehatan bersama Dinkes, nanti di situ (posko terpadu), pastinya memberikan update data terkini kondisi perkembangan Covid-19 serta menyiapkan penanganan jika ditemukan positif,” tutur dia.

Lebih lanjut, ke depan juga akan ada bidang infrastruktur yang menangani kesiapan ruas jalan secara langsung. Yakni, apabila ada ruas jalan umum yang tertutup longsor, permasalahan tersebut akan ditangani oleh bidang infrastruktur atau Binamarga.

“Tapi untuk titik-titik poskonya di mana saja, kami belum bisa sebutkan. Karena masih berkembang juga. Ya kira-kira sekitar sebulanan lah (bisa dipastikan), atau awal puasa waktu rencana operasinya,” lanjut dia.

Saat ditanya apakah kebijakan pelonggaran sejumlah aturan seperti tidak diwajibkannya menunjukkan hasil tes negatif Reverse Transcriptase-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dan antigen bagi pelaku perjalanan yang juga akan diberlakukan pada arus mudik lebaran kali ini, Henggar belum bisa memutuskan. Sebab, syarat-syarat dan ketentuan lebih lanjut masih menunggu pemerintah pusat.

“Jadi skenario yang sudah kita siapkan ini masih bisa berubah-ubah. Kami menunggu kebijakan dari pusat juga. Harapanya nanti, bisa jadi (diterapkan juga), tapi kemungkinan kita juga belum tahu juga kan. Semoga saja masa lebaran ini bisa bergerak seperti biasanya, cuma tetap prokes (protokol kesehatan) nomor satu,” tutup dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya