Disperindag Jateng Gelontorkan 3.000 Ton Minyak Goreng pada Awal Ramadhan

Disperindag Jateng akan gelontorkan 3.000 ton minyak goreng curah, guna menekan harga minyak goreng hingga ketersedian minyak goreng pada saat puasa.

oleh Tito Isna Utama diperbarui 01 Apr 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2022, 09:00 WIB
Kepala Disperindag Jateng Arif Sambodo
Foto Kepala Disperindag Jateng Arif Sambodo saat ditemui di kantornya. (Foto : Titoisnau)

Liputan6.com, Semarang - Menjelang awal Ramadhan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) akan gelontorkan 3.000 ton minyak goreng curah, guna menekan harga minyak goreng hingga ketersedian minyak goreng pada saat puasa. Hal itu disampaikan Kepala Disperindag Jateng, Arif Sambodo saat ditemui secara langsung di kantornya, Kamis (31/3/2022).

Sebagai langkah mengendalikan minyak goreng pada saat memasuki bulan Ramadhan, Arif Sambodo mengatakan akan menggandeng perusahaan BUMN untuk secara bersama-sama pada April menggelontorkan ribuan ton minyak goreng ke pedagang setiap daerah di Jateng.

"Kami dengan beberapa perusahaan BUMN akan mengisinya di tanggal 3-4 April. Itu akan datang dalam jumlah cukup banyak, 3.000 ton minyak goreng. Nanti dari PT Rajawali Nusindo sekitar pertengahan April akan datang dalam rangka untuk mencukupi," papar Arif.

Pemberian minyak ini, Arif menegaskan, bukan operasi pasar melainkan pengisian minyak goreng di pasaran. "Bukan operasi pasar, karena operasi pasar sekarang dilarang. Operasi pasar artinya kepada konsumen, tetapi pengisian minyak goreng curah di pasar atau distribusi pasar. Jadi kita ngocornya ke para pedagang," terangnya.

Pemberian minyak goreng, Arif menjelaskan, agar Disperindag tetap bisa mengendalikan harga dan keberadaan minyak goreng di pasar usai pencabutan Harga Eceran tertinggi (HET) oleh Kementerian Perdagangan. "Minyak goreng memang semenjak HET dengan acuan , HET dilepas minyak kemasan bergerak. Bagaimana kita tetap bisa mengendalikan minyak goreng curah yang memang beberapa daerah masih di atas HET karena daerah itu defisit," tuturnya.

Untuk stok minyak goreng kemasan sederhana di Jawa tengah, Arif mengatakan masih cukup banyak meskipun mengalami kenaikan harga. "Minyak goreng kemasan di antara 24 ribu sampai 25 ribu terus beberapa hari itu. Untuk stok masih banyak," tuturnya.

 

 

Minyak Curah Belum Merata

Ia juga menyampaikan stok minyak goreng curah masih belum merata. Masih ada beberapa daerah yang mengalami kekurangan minyak goreng curah. Melihat hal tersebut, ia juga sempat meminta para distributor untuk segera mengisi kekurangan tersebut.

"Sementara untuk minyak curah yang relatif belum merata, ada daerah yang defisit ada yang surplus. Kemarin ada laporan daerah kepada saya, maka saya meminta distributor untuk mengisinya," tuturnya.

Dengan kekurangan yang terjadi di beberapa daerah, Arif juga sudah berkoordinasi kepada kepolisan untuk secara bersama mengawasi pengendalian minyak goreng. "Kami juga bekerja sama dengan Satgas Pangan Polda untuk melakukan pengawasan dan pengendalian ini," jelasnya.

Sementara secara terpisah, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi juga sempat mengecek minyak goreng di beberapa pasar hingga distributor di Jateng. Dia pun mengatakan pengecekan ini akan terus dilakukan untuk tetap menjaga minyak goreng.

"Jadi setiap hari kita lakukan upgrade (perkembangan), baik itu harga mulai dari produsen, distributor, gudang sampai tingkat pengecer. Seluruh polres melakukan pengecekan," kata Kapolda Jateng.

Ahmad mengatakan kepolisian juga akan melakukan antisipasi agar tidak terjadinya penumpukan minyak goreng. "Melakukan penetrasi di mana terjadi penumpukan diharapkan tidak ada antrean. Berdasarkan stok mampu kita, kalau pun ada pengirimannya telat, kita bisa atasi," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya