Liputan6.com, Semarang – Munculnya penyakit hepatitis akut misterus yang menyerang anak-anak sudah masuk di Indonesia. Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyebutkan belum menemukan penyakit tersebut di wilayahnya. Namun Ganjar meminta masyarakat untuk tetap waspada dan tetap menjaga kebersihan, termasuk selalu memperketat protokol kesehatan.
Orang nomor satu di Jateng itu menyampaikan, untuk saat ini sedang muncul hepatitis akut misterus yang patut diwaspadai. Dengan munculnya penyakit tersebut, Ganjar juga meminta setiap rumah sakit untuk juga tetap bersiaga menanggapi penyakit hepatitis yang sudah memakan korban tersebut.
"Kepada orang tua, hati-hati anak kita karena hepatisis yang hari ini termasuk di Indonesia sudah ada. Di beberapa negara dan di Indonesia menyerang anak-anak. Dinas saya sudah perintahkan untuk komunikasi, pengelola RS kita minta komunikasi," kata Ganjar, Senin (09/5/2022).
Advertisement
Meskipun belum ada penyakit tersebut di Jateng, Ganjar berpesan kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Dia menilai dengan menggunakan masker bisa mencegah dua penyakit yaitu Covid-19 dan hepatitis akut. Di sisi lain, Ganjar juga mengimbau masyarakat untuk tetap memperhatikan cara hidup dengan bersih dan sehat.
"Kita minta siaga juga. Hepatitis di Jateng belum ada, tapi kita pantau. Antisipasi semua menjaga protokol kesehatan. Termasuk masker, ini penting untuk dua hal, menanggulangi dua hal, satu Covid-19 dan satu penularan (hepatitis akut) ke balita, maka kita minta minta orang tua untuk memperhatikan cara hidup bersih," pesannya.
Dengan tegas, Ganjar menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan khususnya kepada anak-anak. Dia pun menyampaikan tak kalah pentingnya memberikan secera cepat imunisasi kepada para balita.
"Intinya jaga kesehatan anak, cuci tangan, tidak di tempat anak-anak berkerumun di keramaian. Yang balita-balita sedang melakukan imunisasi, saya minta dilakukan secepat mungkin. Percepatan imunisasi ini penting,"pungkasnya.
Sebagai informasi tambahan, hepatitis akut sudah memakan korban di Indonesia. Yaitu tiga pasien anak yang dirawat di RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Terbaru adalah seorang anak di Tulungangung Jawa Timur yang berusia 7 tahun juga meninggal dunia setelah dirawat di RS beberapa hari.