Momen Balita 'Nggamblok' Menggemaskan Digendong Bupati Banyumas

Bupati Banyumas akrab dengan balita-balita itu. Satu momen, Husein mendorong baby walker, dengan anak balita yang tampak menggemaskan

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jul 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2022, 10:00 WIB
Bupati Banyumas Achmad Husein menggendong balita yang menggemaskan, dalam Harganas. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Banyumas)
Bupati Banyumas Achmad Husein menggendong balita yang menggemaskan, dalam Harganas. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Banyumas)

Liputan6.com, Banyumas - Bupati Banyumas Achmad Husein didampingi Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Erna Husein menghadiri peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Tingkat Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (24/7/2022).

Dalam acara yang digelar di GOR Satria Purwokerto itu ada satu momen menarik ketika Bupati Husein tampak bercengkerama dengan keluarga yang membawa bayi atau balita.

Tampak dalam foto, Bupati Banyumas akrab dengan balita-balita itu. Satu momen, Husein mendorong baby walker, dengan anak balita yang tampak menggemaskan.

Husein tampaknya gemas, kemudian menggendong salah satu balita. Si balita tampak nyaman 'nggamblok' di gendongan orang nomor satu di Banyumas itu.

Bupati mengatakan, peringatan Harganas ke-29 ini mengusung tema 'Ayo Cegah Stunting, Agar Keluarga Bebas Stunting'. Menurut dia, pemberantasan stunting tak boleh sekadar latah, namun mesti dibarengi dengan langkah yang terencana dan tepat.

"Dalam pemberantasan stunting, kita harus memiliki dasar pemikiran betapa pentingnya stunting ini harus dihilangkan. Dengan target Tahun 2045 Indonesia Emas, kita harus siapkan generasi yang sehat, kuat, cerdas, tangkas, cepat dan dapat bersaing di era globalisasi," katanya, di Banyumas.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Stunting di Banyumas

Bupati Banyumas Achmad Husein bercengkrama dengan balita yang menggemaskan, dalam Harganas. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Banyumas)
Bupati Banyumas Achmad Husein bercengkrama dengan balita yang menggemaskan, dalam Harganas. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Banyumas)

Ada 5.000 kasus stunting di Kabupaten Banyumas, terdiri dari balita sejumlah 2.000 kasus dan di atas balita sejumlah 3.000 kasus. Hal ini bersifat tentatif, dan harus segera diselesaikan dari akar, sebab dan filosofisnya. Pola asuh berkualitas dan pola hidup bersih dan sehat harus terus didorong.

"Ibarat pohon, kalau akarnya kena dan diobati, maka akan tumbuh subur. Tetapi kalau kita mengobati daunnya saja, maka daunnya akan sembuh sedangkan akarnya tidak sembuh, sehingga akan muncul daun-daun baru yang stunting. Oleh sebab itu, akar inilah yang sangat penting diselesaikan," jelasnya.

Bupati Husein menghimbau seluruh asisten dan jajaran OPD, untuk segera menyelesaikan permasalahan stunting dengan cara mengidentifikasi 5.000 kasus ini satu per satu, didata nama, alamat, sebab serta apa yang diperlukan untuk bebas dari stunting.

Ketua DPRD Banyumas, Budhi Setiawan, yang dalam sambutannya mengatakan pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan anak mulai dari dalam kandungan hingga berusia kurang lebih 2 tahun.

"Saya titip kepada generasi muda dalam mencegah stunting harus siap untuk 1000 hari pertama kehidupan anak dengan memenuhi gizi yang seimbang serta perawatan yang baik. Hindari pernikahan dini agar ibu sudah siap secara fisik saat memiliki anak," ucap Budhi.

Acara tersebut juga diwarnai launching DASHAT (Dapur Sehat Antisipasi Stunting) yang dipimpin oleh Bupati dan Ketua DPRD Banyumas.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya