Jumlah Penjual dan Pembeli Online di Yogyakarta Tertinggi, Ini Hasil Riset Tokopedia dan INDEF

Hasil riset Tokopedia bersama dengan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mencatat indeks jumlah penjual dan pembeli di Yogyakarta tertinggi.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jan 2023, 18:24 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2023, 18:21 WIB
Tokopedia
(Ki-ka) General Manager Space Roastery, Slamet Kurniawan; Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Daerah Tokopedia, Emmiryzan; Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta, Drs. Tri Karyadi Riyanto Raharjo, S.H., M.Si; Peneliti INDEF, Nailul Huda dalam sesi tanya jawab pada acara Media Briefing Inisiatif Hyperlocal: Kontribusi Tokopedia untuk Geliat UMKM Nasional Rabu (25/1/2023) di Yogyakarta.

Liputan6.com, Yogyakarta - Hasil riset Tokopedia bersama dengan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mencatat indeks jumlah penjual dan pembeli di Yogyakarta tertinggi. Melalui riset berjudul ‘Analisis Dampak Program Hyperlocal Tokopedia terhadap Kondisi Bisnis Penjualan secara Daring, Ekonomi, dan Sosial Kota-Kabupaten Program Hyperlocal’, terbukti kontribusi inisiatif Hyperlocal Tokopedia terhadap perekonomian digital di berbagai daerah.

Membandingkan data 2017-2019 dengan 2020-2021, Tokopedia dan INDEF mencatat, kota dengan peningkatan indeks jumlah penjual tertinggi, yaitu Yogyakarta (67 persen), Surabaya (48 persen), dan Bandung (65 persen). Sedangkan kota dengan peningkatan indeks jumlah pembeli tertinggi mencakup Yogyakarta (142 persen), Bandung (122 persen ), dan Surabaya (154 persen).

Berdasarkan hasil riset INDEF, indeks penjualan di kota dengan inisiatif Hyperlocal Tokopedia meningkat 147 persen pada 2020-2021 jika dibandingkan dengan periode 2017-2019. Rata-rata  indeks penjualan di kota dengan Hyperlocal lebih besar lima kali lipat pada 2017-2021. Sedangkan indeks omzet penjualan di kota dengan Hyperlocal meningkat 67 persen pada periode 2020-2021 dibandingkan 2017-2019.

“Yogyakarta, Surabaya, dan Bandung menjadi tiga kota dengan Hyperlocal Tokopedia yang memiliki indeks penjualan dan indeks omzet penjualan paling tinggi,” ujar Peneliti INDEF, Nailul Huda.

Dampak dari inisiatif Hyperlocal turut mendukung Yogyakarta mengalami peningkatan indeks penjualan dan indeks omzet penjualan masing-masing sebesar 148 persen dan 64 persen, Surabaya 194 persen dan 85 persen, Bandung 27 persen dan 100 persen.

Riset ini menggambarkan kenaikan persentase pertumbuhan ekonomi di berbagai kota Hyperlocal Tokopedia yang berkontribusi menjaga pertumbuhan dan pemulihan ekonomi di tengah pandemi. Yogyakarta (5,09 persen), Semarang (5,16 persen), dan Surabaya (4,29 persen), menjadi kota dengan kenaikan persentase pertumbuhan ekonomi tertinggi dari 2020-2021.

Menurut Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Daerah Tokopedia, Emmiryzan, membantu UMKM di seluruh penjuru Indonesia untuk tumbuh bersama dan menaikkan performa penjualan jadi latar belakang Tokopedia menghadirkan inisiatif Hyperlocal sejak 2020.

“Dari temuan kami, transaksi kampanye WIB (Waktu Indonesia Belanja) Kota Yogyakarta meningkat lebih dari 1,5 kali lipat pada 2022 dibandingkan 2021. Periode yang sama pula, jumlah penjual di Yogyakarta yang mengikuti kampanye KTP (Kumpulan Toko Pilihan) mengalami peningkatan sebesar hampir 1,5 kali lipat,” ucap Emmiryzan.

Lewat upaya dan komitmen Tokopedia untuk selalu berkolaborasi dengan para mitra strategis, yakni pemerintah daerah dalam mendorong akselerasi platform digital, Tokopedia juga memberikan kemudahan bagi masyarakat Yogyakarta untuk pelayanan penerimaan PBB.

Hal ini didukung dengan temuan data transaksi pembayaran pajak PBB di DIY yang mengalami kenaikan hampir dua kali lipat pada 2022 ketimbang 2021.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya