Liputan6.com, Jakarta Dinas Kesehatan (Dinkes) Ngawi Jawa Timur terus melakukan penelusuran atau tracing imbas dua orang siswa terkonfirmasi positif covid-19.
Mereka belum bisa memastikan varian covid-19 apa yang memapar di tubuh dua siswa SMPN 5 Ngawi itu. Sub Koordinator Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Ngawi, Joko Marwonto, sudah mengirimkan spesimen hasil tes PCR siswa ke Laboratorium Institute Of Tropical Disiase (ITD) Universitas Airlangga (Unair).
Pengiriman spesimen tersebut untuk dilakukan Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap hasil PCR. Joko menjelaskan, pengiriman spesimen PCR untuk mengetahui jenis covid-19 apa yang memapar tubuh dua siswa.
Advertisement
Baca Juga
Dia menyebutkan, hasil pemeriksaan tes PCR terhadap kedua orang siswa itu Cycle Threshold Value (CTV) dibawah angka 30.
"Kami curigai Covid-19 didalam tubuh kedua siswa itu bukan varian biasa," kata Joko Marwonto, dilansir dari berbagai sumber, Kamis (27/1/2022).
Dia mengatakan, butuh waktu cukup lama untuk mengetahui hasil pemeriksaan spesimen di ITD Unair. Diperkirakan, hasil pemeriksaan spesimen covid-19 membutuhkan waktu dua minggu kedepan.
Dia menjelaskan, lamanya waktu mengetahui varian covid-19 yang memapar kepada dua siswa tersebut karena masuk dalam daftar antrian. Menurut dia, spesimen yang dikirimkan ke Laboratorium ITD Universitas Airlangga bukan hanya dua orang siswa SMPN 5 Ngawi.
"Mudah-mudahan saja bukan varian Omicron, tapi kita tunggu saja karena hasilnya baru diketahui dua minggu ke depan," ujar Joko.
Untuk mengntisipasi virus menyebar ke siswa lainnya, Joko meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ngawi untuk memberhentikan sementara aktifitas Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
"Sesuai dengan petunjuk dalam Surat Keputusan Bersama Empat Menteri. Jika ada satu kasus dan kemudian muncul satu kasus lain dan dicurigai ada kluster maka PTM harus dihentikan," tutup Joko.
Seperti diberitakan sebelumnya, manajemen sekolah SMPN 5 Ngawi Jawa Timur menarik rem darurat dengan menghentikan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen.
Penghentian PTM 100 persen tersebut setelah pihak sekolah menemukan dua siswanya terkonfirmasi positif covid-19. Penghentian PTM 100 persen tersebut akan dilakukan selam 14 hari kedepan.
Penulis : Devteo Mahardika Prakoso