Covid-19 Mengganas, Pemkab Pasuruan Aktifkan Kembali Isoter di Seluruh Kecamatan

Setiap kecamatan nantinya wajib menyiapkan lokasi untuk menjadi tempat isolasi bagi warga terpapar Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Feb 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2022, 07:00 WIB
Positif Covid-19 Meningkat, Gedung Sekolah di Indramayu Dijadikan Ruang Isolasi
ilustrasi virus corona covid-19 copyright by diy13 (Shutterstock)

Liputan6.com, Pasuruan - Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur mengaktifkan kembali isolasi terpusat (isoter) di tingkat kecamatan. Langkah itu dilakukan menyusul jumlah kasus aktif Covid-19 di daerah tersebut mengalami kenaikan.

Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan K.H. Abdul Mujib Imron atau Gus Mujhib mengatakan setiap kecamatan minimal ada satu tempat isoter, yakni tempat yang diubah menjadi ruang karantina bagi warga terpapar Covid-19 tanpa gejala maupun gejala ringan.

"Ada yang pustu atau puskesmas pembantu. Ada juga rumah warga yang disewa untuk mengarantina pasien Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan," kata Gus Mujhin di Pasuruan, Selasa (15/2/2022).

Sebelum diaktifkan, satgas terlebih dahulu melakukan pengecekan terhadap kondisi masing-masing isoter untuk mengetahui kelayakan tempat tersebut dijadikan rumah isolasi warga terpapar Covid-19.

"Kami pastikan layak tidaknya tempat tersebut. Jadi tidak terburu-buru melihat satu tempat kemudian diputuskan," ucapnya.

Selama dikarantina, katanya, para warga juga akan mendapatkan asupan gizi yang baik mulai dari makan tiga kali sehari plus vitamin dan obat-obatan yang dibutuhkan.

"Makan dan minum semuanya steril dan ditempatkan dalam boks seperti makan siang. Makan tiga kali sehari plus vitamin dan obat-obatan," ujarnya.

Gus Mujib menerangkan karantina warga dilakukan antara 5-10 hari disesuaikan dengan kondisi pasien.

"Kalau sudah stabil dan sehat betul, ya kami pulangkan," katanya.

Hingga hari ini, jumlah kasus aktif di Kabupaten Pasuruan mencapai 539 orang. Dari jumlah tersebut, 58 orang dirawat di RSUD Bangil, sembilan orang di RSUD Grati, 50 orang di RS luar Pasuruan, 55 orang di SKB Pandaan, 56 orang di BLK Rejoso, 12 orang di gedung isolasi luar daerah, dan 299 orang isolasi mandiri.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya