Jurus Pemkot Surabaya Tekan Peredaran Covid-19

Apabila ditemukan kasus positif, maka langsung dilakukan evakuasi cepat ke tempat isolasi terpusat sehingga dapat meminimalisir penyebaran covid-19

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Feb 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2022, 06:00 WIB
Jurus Pemkot Surabaya Tekan Peredaran Covid-19
Warga menunggu giliran untuk menerima dosis vaksin booster COVID-19 Pfizer di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/1/2022). (JUNI KRISWANTO/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Pemkot Surabaya menyatakan akan terus berupaya menekan angka penyebaran covid-19. Bahkan, pemda optimis Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 akan turun.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina mengaku terusmeningkatkan upaya 3T (Tracing, Testing, Treatment). Selain itu, melakukan tracing cepat kasus covid-19 kurang dari Jam berkolaborasi bersama 3 pilar.

"Selain itu, Pemkot Surabaya juga meningkatkan testing covid-19 dengan kegiatan surveilans aktif, serta melakukan operasi yustisi penerapan protokol kesehatan," ujarnya dilansir Antara, Selasa (22/2/2022).

Tak hanya itu, Nanik juga menyebut, bahwa pelaksanaan swab hunter dan vaksin hunter juga kembali dimasifkan di 31 kecamatan Surabaya. Dia mengatakan, penerapan tes usap massal di tempat yang berisiko terus dilakukan.

Apabila ditemukan kasus positif, maka langsung dilakukan evakuasi cepat ke tempat isolasi terpusat.

"Pemkot juga melakukan blocking area pada wilayah teridentifikasi adanya kasus positif. Serta, mengoptimalkan giat vaksinasi terutama vaksinasi booster," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Nanik menegaskan PPKM di Kota Surabaya masih bertahan di level 3. Hal ini menyusul kabar yang berkembang di kalangan masyarakat bahwa Surabaya masuk PKKM level 4.

Dia menyebutkan, meski situasi covid-19 di Surabaya berdasarkan hasil asesmen Kemenkes per 20 Februari 2022 berada pada Level 4. Namun dalam Inmendagri Nomor 12 Tahun 2022 tentang PPKM Darurat Surabaya masih berstatus Level 3.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini


Indikator PPKM

Nanik menjelaskan, sejumlah indikator yang mempengaruhi situasi level berdasarkan asesmen Kemenkes RI, pertama, adalah indikator kasus konfirmasi berada pada tingkat 4, yakni 459,08 per 100.000 penduduk per minggu.

Sementara indikator rawat inap rumah sakit, berada pada tingkat 4, yakni 30,29 per 100.000 penduduk per Minggu. Sedangkan indikator kematian berada pada tingkat 2, yakni 1,61 per 100.000 penduduk per Minggu.

Ia menyebut, jumlah kasus terkonfirmasi covid-19 pada Januari 2022 sampai 20 Februari 2022 di Kota Surabaya sebanyak 27.630 kasus. Ini terdiri dari 5.285 kasus aktif atau 5,58 persen dari total kumulatif kasus covid-19.

"Sampai dengan 20 Februari 2022, angka kesembuhan di Surabaya sebesar 91,65 persen dan angka kasus aktif sebesar 5,58 persen dari total kasus kumulatif covid-19," katanya.

Dia tak menampik angka kematian covid-19 saat ini meningkat dibanding bulan Januari 2022. Sebagian besar kasus meninggal itu dirawat di rumah sakit dengan kategori Lansia, belum vaksin disertai dengan komorbid/penyakit penyerta.

Untuk persentase BOR Rumah sakit yang terpakai per tanggal 20 Februari 2022 sebanyak 42,34 persen. Nanik menyatakan, tidak semua pasien terkonfirmasi dirawat di rumah sakit.

Pasien yang dirawat di rumah sakit adalah mereka dengan gejala sedang hingga berat.

"Persentase BOR menunjukkan persentase keterpakaian tempat tidur ruang COVID-19 yang ada di rumah sakit. Pasien dengan tanpa gejala dan gejala ringan, diarahkan ke isolasi terpusat yang disediakan oleh pemerintah atau isoman dengan pemantauan intensif dari Puskesmas wilayah atau mengakses telemedicine," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya