Upacara Adat Larung Sajen Sarangan Magetan 2022 Digelar Tertutup

Tradisi tersebut terpaksa digelar tertutup karena pandemi Covid-19

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mar 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2022, 17:00 WIB
20160508-Labuhan Alit Parangkusumo, Peringatan Bertahatanya Raja Yogyakarta-Jawa Tengah
Abdi dalem melarung sesaji pada prosesi labuhan alit di Pantai Parangkusumo, Yogyakarta, Minggu (8/5). Ritual yang digelar setiap tanggal 30 bulan Rajab dalam kalender Jawa ini memperingati bertahtanya Sri Sultan Hamengku Buwono X. (Foto: Boy Harjanto)

Liputan6.com, Magetan - Pemerintah Kabupaten Magetan memutuskan untuk tetap menggelar tradisi upacara adat larung sajen pada tahun 2022 di Telaga Sarangan Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Kegiatan itu pun digelar secara tertutup karena pandemi Covid-19.

Untuk diketahui, larung sajen Telaga Sarangan merupakan agenda wisata budaya Kabupaten Magetan yang dilakukan warga Kelurahan Sarangan setahun sekali setiap bulan Jawa Ruwah, menjelang bulan Ramadhan sebagai wujud syukur atas berkah telaga yang indah dan tanah yang subur.

Kepala Bidang Pengelolaan Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Magetan, Eka Raditya mengatakan karena digelar tertutup maka objek wisata Telaga Sarangan pada saat upacara adat berlangsung akan ditutup untuk umum. Sesuai rencana, Telaga Sarangan akan ditutup sementara mulai hari Kamis (17/03/2022) pukul 16.00 WIB sampai dengan Jumat (18/03/2022) pukul 16.00 WIB.

"Jadi larung sajen tahun ini tidak dibuka untuk wisatawan tapi hanya dilakukan oleh intern warga Sarangan saja dengan menerapkan protokol kesehatan. Kami mohon maaf untuk sementara waktu Telaga Sarangan ditutup," ujar Eka Raditya di Magetan, Kamis (17/3/2022). 

Menurut dia, di tahun-tahun sebelumnya prosesi ritual tersebut terbuka untuk wisatawan. Namun, karena masih pandemi Covid-19, maka larung tumpeng dan ritual lainnya, tidak dibuka untuk umum atau wisatawan.

"Kebijakan ini diambil setelah mempertimbangkan saran dan masukan dari Satgas Covid-19 dan pihak terkait lainnya untuk mencegah penularan Covid-19," kata dia.

Keputusan Pemkab Magetan tersebut juga telah disetujui para sesepuh dan tokoh masyarakat Kelurahan Sarangan sebagai pelaku upacara adat.

Seperti diketahui, larung sajen merupakan acara puncak dari kegiatan upacara bersih desa masyarakat sekitar Telaga Sarangan pada hari Jumat Pon di bulan Ruwah penanggalan Jawa.

Tradisi bersih desa tersebut dilakukan warga Sarangan sebagai wujud syukur pada Tuhan Yang Maha Esa, sekaligus permohonan agar Telaga Sarangan tetap lestari dan warganya mendapatkan kemakmuran, kesejahteraan, serta dijauhkan dari segala bencana.

Karena banyak diminati wisatawan, maka kegiatan tahunan tersebut ditetapkan Pemkab Magetan sebagai agenda wisata budaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di Magetan, utamanya objek wisata Telaga Sarangan.

 

Simak juga video pilihan beriku ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya