Liputan6.com, Jatim - Niat yang kuat, ikhtiar dan semangat serta takdir dari Yang Maha Kuasa, mengantarkan Moh. Ilyas (48) wujudkan impiannya menunaikan ibadah haji pada tahun ini.
Moh. Ilyas merupakan jemaah haji kloter 17 Kabupaten Pasuruan yang berprofesi sebagai pengepul karak atau nasi kering (aking), usaha beli - jual karak nasi ini dijalankan Ilyas sejak 1995, dengan berkeliling desa bersepeda kayuh.
"Saat itu ketika saya mulai usaha jual beli karak, saya membeli karak masih seharga Rp500 per kilo, lalu saya jual kembali seharga Rp1.000 per kilo, jualan dengan naik sepeda butut," kenang Ilyas di Asrama Haji Embarkasi Surabaya AHES Sukolilo, Rabu (15/6/2022).
Advertisement
Diceritakan dari hasil jual beli karak itu keuntungan yang diperolehnya tidak terlalu banyak. Hingga akhirnya ada seorang pelanggan yang mengetahui kalau dirinya bisa ceramah.
Baca Juga
"Akhirnya sama dia, saya diundang ke acara tasyakurannya, dari situ orang-orang tahu kalau saya bisa nada dan dakwah," ungkapnya.
Dari profesi serabutan ini, ia memperoleh tambahan pemasukan, hingga pada 2011 bisa daftar naik haji dengan modal Rp5 juta dan sisanya ia nekat pinjam dana talangan naik haji, meskipun diakui jadi lebih mahal ongkos naik hajinya.
"Akhirnya saya mendaftar lewat dana talangan, meskipun kalau dihitung-hitung, jatuhnya lebih mahal. Alhamdulillah sudah bisa saya lunasi," terangnya.
Ilyas merasa sangat bersyukur karena dari hasil kerja keras penjual karak nasi keliling selama ini, dia bisa berangkat haji.
"Setelah pulang haji pun, saya tetap jual karak nasi" ia menambahkan.
Â