Liputan6.com, Malang - Jumlah penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Malang, Jawa Timur sepanjang 2022 cukup tinggi, tercatat dala rentang Januari hingga Juni terdapat 360 kasus.
Dari ratusan kasus tersebut, terdapat tujuh orang yang meninggal akibat penyakit DBD. Kejadian DBD di Kota Malang ditemukan di lima kecamatan yang ada di Kota Malang, yakni Sukun, Kedungkandang, Lowokwaru, Blimbing, dan Klojen.
"Sementara itu, sebanyak 353 orang setelah menjalani perawatan akhirnya sembuh," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif, Rabu (13/7/2022) dilansir dari https://malangkota.go.id/.
Advertisement
Baca Juga
Ia mengatakan dari pengalaman selama ini, DBD ada setiap tahun dengan bulan yang banyak terjadi di Januari sampai dengan Juni dan puncaknya ada pada bulan Februari dan Maret.
Oleh sebab itu, ia mengimbau masyarakat agar turut aktif mencegah penyakit DBD dengan gerakan 3M plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas serta plus hindari gigitan nyamuk, tidur menggunakan kelambu, dan menyalakan obat nyamuk.
"Tidak boleh dilupakan juga masyarakat menghindari gigitan nyamuk, tidur menggunakan kelambu juga menyalakan obat nyamuk," jelasnya.
Â
Cir-ciri DBD
Ia menyampaikan ciri-ciri orang terkena DBD, naiknya suhu tubuh 1-3 hari, kemudian suhu tubuh turun lagi. Sehingga sering tidak disadari masyarakat bahwa sudah dalam fase kritis.
"Seperti pelana kuda, orang terkena DBD suhu tubuhnya mengalami kenaikan dan penurunan," ujarnya.
Selain kenaikan suhu tubuh, DBD juga bisa diiringi dengan gangguan fungsi pencernaan, baik itu mual muntah dan otot seluruh tubuh terasa sakit.
Biasanya juga terjadi pendarahan di bawah kulit dengan adanya bintik-bintik merah. Bisa juga terjadi pendarahan saat buang air besar.
Masyarakat diimbau saat mengalami kenaikan suhu tubuh segera menghubungi layanan kesehatan dan klinik terdekat. Jika itu dilakukan, tentu akan meminimalisir terjadinya kondisi yang fatal.
Advertisement