Pemprov Jatim Dapatkan Dua Penghargaan Implementasi Ber-AKHLAK dari ESQ

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) mendapatkan dua penghargaan sekaligus dari ESQ Group/Accelerated Culture Transformation (ACT) Consulting International.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Mar 2023, 15:53 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2023, 09:29 WIB
ESQ Ary Ginanjar Agustian saat menyerahkan penghargaan kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
ESQ Ary Ginanjar Agustian saat menyerahkan penghargaan kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) mendapatkan dua penghargaan sekaligus dari ESQ Group/Accelerated Culture Transformation (ACT) Consulting International yang diserahkan langsung kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Penyerahan penghargaan tersebut diberikan oleh pendiri ESQ Ary Ginanjar Agustian.

Ary memberikan apresiasi kepada Gubernur Jatim beserta jajaran dan ASN Se-Jatim sebagai Juara 2 Pemerintah Provinsi dengan Indeks Implementasi "Berorientasi Pelayanan" tertinggi persentasenya secara nasional. Kemudian, sebagai 5 besar Pemerintah Provinsi dengan Indeks Implementasi Ber-AKHLAK.

Penyerahan penghargaan itu dilakukan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (6/3/2023).

"Selamat, Pemprov Jatim ini luar biasa dalam merespon dan langsung mengimplementasikan Core Values Ber-AKHLAK ini. Semua terbukti dengan adanya penghargaan ini, dan dampaknya bisa dirasakan oleh para ASN serta jajarannya se-Jatim," kata Ary.

Ary menjelaskan bahwa pengukuran dan pemetaan Indeks Implementasi Ber-AKHLAK ini dilakukan oleh pihak ketiga, dalam hal ini lembaga independen terpercaya ACT Consulting International/ESQ melalui metode OCHI (Organization Culture Health Index) dalam bentuk pengisian survei. Survei tersebut diisi langsung oleh pegawai organisasi yang bersangkutan.

 

Tiga Kecerdasan

Mantan ASN itu juga memuji kepemimpinan Khofifah untuk Wilayah Jatim. Ary mengatakan bahwa sejak 25 tahun lalu, ia sudah memikirkan sebuah konsep bahwa seorang pemimpin itu harus punya 3 kecerdasan yakni intelektual, emosional, dan spiritual.

"Dan saya temukan 3 kombinasi tersebut di sosok beliau (Ibu Khofifah). Agar 3 kombinasi ini bisa menyebarluas kepada para ASN Jatim, maka core valuesnya harus lebih diperkuat lagi. Termasuk memiliki integritas yang tinggi," tutur Ary.

Pendiri Menara 165 itu menjelaskan bahwa ada tiga strategi untuk membangun ASN yang berintegritas yaitu, komitmen intelektual, komitmen emosional, dan komitmen spiritual.

“Komitmen intelektual itu jelas arahan Pak Presiden, Menpan RB. Komitmen emosional itu jiwa ASN dan ini sudah tercapai. Pertama kali di Indonesia sudah mencapai pada komitmen spiritual dengan memakai nilai keTuhanan dan itu saya temukan di Jatim,” jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa dengan kondisi seperti ini, dia percaya bahwa dengan tiga komitmen ASN Ber-AKHLAK ini bisa terlaksana. Tidak cukup dengan komitmen intelektual dengan pemerintah, komitmen emosional dengan mental, dan dengan komitmen spiritual karena merasa dilihat oleh Tuhan dan itu ditemukan di Jatim.

“Saya berharap Jatim komplit karena kita tahu bahwa integritas itu tidak cukup hanya pengawasan dan tidak cukup hanya laporan, tapi integritas adalah merasa melihat dan dilihat oleh Tuhan,” tandasnya.

 

Core Values ASN

Pada kesempatan yang sama, Khofifah pun menekankan pentingnya mengimplementasikan core values ASN Ber-AKHLAK. Menurutnya, penguatan demi penguatan dari karakter Ber-AKHLAK lahir batin harus menjadi referensi kita bersama. Semangat dan positive thinking juga perlu kita bangun.

“Core values ASN Ber-AKHLAK itu antara lain mengajak kita akuntabilitas iya, tapi bagaimana kemudian kita bergerak memberikan pelayanan. Itu artinya bahwa ASN itu pelayan masyarakat. Jadikan itu menjadi bagian dari setiap pola gerak kita,” katanya.

Lebih lanjut dia menandaskan bahwa ASN pada dasarnya adalah pelayan masyarakat. Khofifah menegaskan jika hal itu diwujudkan maka akan menciptakan kebersamaan, keberseiringan dalam melayani masyarakat. Dan lebih lanjut akan terbangun keikhlasan demi keikhlasan.

“Kemudian akan mengambil posisi pada kesimpulan bahwa tidak ada kesuksesan yang kita raih karena atas dasar profesionalisme dan kinerja produktivitas kita, tentu kesuksesan itu ya kinerja, ya kedisplinan, ya profesionalisme, tapi juga berseiring dengan Ridho Allah,” ucapnya.

Sehingga harus ada penguatan demi penguatan untuk penguatan dari karakter Ber-AKHLAK sehingga menjadi referensi bersama. Bahkan, penguatan itu bisa menjadi senjata untuk menghadapi prediksi IMF yang mengatakan ekonomi suram bahkan cenderung gelap pada 2023 ini.

“Tapi, saya optimis dengan kebersamaan kita memberikan penguatan termasuk karakter ASN Ber-AKHLAK lahir batin dengan yang kita bangun. Rasanya apa yang menjadi prediksi Cristalina (Managing Director IMF) bisa kita jawab, tidak menjadi gelap tapi menjadi terang, pola seperti ini menjadi semangat bersama,” imbuh Khofifah.

“Mari membangun kekuatan demi kekuatan, kesuksesan demi kesuksesan, kemanfaatan demi kemanfaatan, keberkahan demi keberkahan, tidak hanya untuk Jatim, tapi demi masyarakat dunia,” pungkas Khofifah.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya