Jadi CEO Burberry, Desainer Christopher Bailey Menyasar Jepang

Punya peran baru di Burberry,yakni sebagai CEO, Christopher Bailey menyasar Jepang untuk tingkatkan keuntungan label fesyen asal Inggris itu

oleh Bio In God Bless diperbarui 25 Mei 2014, 19:00 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2014, 19:00 WIB
Christopher Bailey - CEO & CCO Burberry 0514
Foto: nocigarmagazine.com

Liputan6.com, London Sejak 1 Mei 2014, desainer Burberry, Christopher Bailey, mendapat jabatan baru di label fesyen asal Inggris yang didirikan oleh Thomas Burberry pada 1856. Menariknya, posisi Christopher Bailey sebagai Chief Creative Officer tak ditinggalkan.

 

Dengan demikian, Bailey kini memangku dua jabatan, yakni sebagai Chief Creative Officer dan yang terbaru sebagai Chief Executive Officer. Sebelum Bailey, posisi Chief Executive Officer dipegang oleh Angela Ahrendts.

 

Sebagaimana dilansir dari telegraph.co.uk (25/5/2014), Burberry mencatat pertumbuhan profit sebanyak 8 persen dalam setahun. Bailey melaporkan bahwa sampai akhir Maret 2014, penjualan Burberry naik 17 persen menjadi 2,33 miliar poundsterling.

 

Bailey mengatakan bahwa ia punya determinasi yang kuat untuk terus mempromosikan merek yang dikenal sebagai bagian dari identitas budaya Inggris selama 158 tahun. Promosi mendatang akan difokuskan ke Jepang dan diharapkan penjualannya dapat mencapai 100 juta poundsterling.

 

Selain itu, Burberry juga akan masuk ke pasar produk-produk kecantikan yang mencakup make-up, parfum, produk kecantikan kulit dan lain sebagainya. Menjalankan peran barunya sebagai seorang CEO, Bailey membagi managemen ke dalam 3 divisi, yakni divisi desain, produk & komunikasi, dan operasional & keuangan.

 

Sebagai seorang CEO, Bailey mendapat bagian saham seharga 7,5 juta poundsterling, gaji per bulan sebesar 1,1 juta poundsterling, bonus tahunan hingga sebesar 2,2 juta poundsterling, dan dana pensiun sebesar 330 ribu poundsterling.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya