Kenyam Kenyamanan Familiar di Kreasi Menu Commune Bistro & Grill

Commune Bistro & Grill hadir dengan konsep baru di lokasi baru.

oleh Bio In God Bless diperbarui 14 Mar 2015, 09:35 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2015, 09:35 WIB
Menu 2 - Commune Bistro & Grill 0315

Liputan6.com, Jakarta Aroma manis bunga Osmanthus yang terhirup sewaktu mereguk secangkir teh memberi efek nyaman yang juga dihasilkan oleh sofa tempat ini. Berada di dalam bangunan The Foundry No.8, SCBD, Commune Bistro & Grill menjadi spot yang bisa dipilih untuk menghindar sesaat dari keaktifan dari The City, Jakarta. Memesan teh Osmanthus Sencha adalah sebuah awal yang baik.

Menarik untuk menyadari bahwa sense of escaping - dalam konteks kehidupan masyarakat urban - ternyata bukan hanya bisa didapat dengan pergi ke gunung atau pantai. Escaping is just about taking a break indeed and what does matter is a comfy feeling we could absorb from a place of escape. Kenyaman tersebut bisa ditemui saat berada di kamar rumah Anda sendiri. Atau mungkin di sebuah garasi berisi komponen-komponen mobil yang terserak dalam sebuah bangunan serupa bengkel yang terbengkalai. Sebuah jok mobil yang berada di tempat rahasia Anda ini mungkin jadi favorit untuk merebahkan diri.

Ambience seperti itu tercipta pada Commune Bistro & Grill melalui elemen-elemen industrial seperti bagian container truck atau pagar kawat yang difungsikan menjadi dinding di beberapa bagian restoran, tiang besi, atau juga langit-langit ruangan yang dibiarkan “telanjang”. Luckily, berbeda dengan ilustrasi imajiner yang ada di paragraf sebelumnya, interior resto ini conceptually designed dimana pembagian ruang, pemilihan maupun penempatan ornamen-ornamen serta furnitur-furniturnya menghasilkan estetika industrial dan kenyamanan. Noted that touch of messy nuance of this place might contribute to those feeling.

Commune Bistro & Grill adalah tempat di mana Anda bisa bersikap laid-back dengan bersandar di sofanya maupun mengekspresikan energi kota yang meresidu dalam diri melalui obrol seru ataupun memainkan salah satu dari 2 dartbord yang tersedia di ruang VIP depan. Jika Anda masih belum mau terputus dengan file tugas yang sempat tertunda, hidupkan saja laptop dan bila perlu Anda bisa menyambungkannya dengan wifi resto ini. Ingin suasana yang lebih privat? Tersedia 2 ruang VIP lain yang terdapat di sisi memanjang terpisah dengan dinding kaca. Musik slow house akan menjadi teman Anda menikmati waktu di restoran ini, termasuk saat Anda memesan Quesadilla, Vietnamese Spring Roll, Onion Soup atau ragam pilihan appetizer lain.

Kamis, 12 Maret 2015, Liputan6.com memenuhi undangan gathering event Commune Bistro & Grill menandai konsep baru dan lokasi baru restoran ini (sebelumnya bernama Commune Cafe & Bistro yang terletak di kawasan Senopati sejak tahun 2012). Hadir di The Foundry No.8, SCBD, sejak November 2014, Commune Bistro & Grill menawarkan suatu ide kuliner yang disebut comfort food. Ide ini mewujud dalam rupa-rupa menu utama seperti Hawaiaan Fried Chicken yang disajikan dengan pasta salad dan grilled pineapple salsa, Grilled Salmon yang ditemani potatas bravas dan grilled red capsicum sauce, atau juga varian-varian rice bowl yang menjadi specialties restoran ini, dan lain sebagainya.

Di seporsi Ox Tounge Rice Bowl, kelembutan daging lidah sapi yang diiris-iris tipis hadir bersama dengan satu telur yang dimasak dengan teknik sous vide selama 1 jam pada suhu 64 derajat celcius dan cacahan daun bawang. Penggunaan saus tare (saus yang biasa digunakan untuk teriyaki) pada menu ini menghasilkan sapuan wajah kuliner Jepang. Rasa jahe yang temukan di menu tersebut membawa keakraban tersendiri bagi lidah Indonesia. Di Commune Bistro & Grill, olah kreativitas dengan percampuran macam-macam teknik masak dan berbagai bahan selalu dijaga dalam visi menghasilkan rasa masakan yang akrab di lidah, dengan kata lain comfort taste. “Menggabungkan teknik memasak yang berbeda-beda dan menghasilkan rasa yang akrab adalah comfort food yang saya buat,” ucap Chef Joseph Abud yang merupakan co-owner dari restoran tersebut.

Upaya menghasilkan rasa yang akrab ini juga terwujud dalam penggunaan arang batok kelapa pada menu-menu panggang. Digunakannya arang batok kelapa yang lazim digunakan oleh pedagang sate ini dimaksudkan untuk mendapat aroma bakar yang familiar. Kreasi-kreasi lain dari chef dengan pengalaman di hotel Mulia, Ritz Carlton, Nikko, Ayana Resorts, dan Metis French Restaurant ini adalah Garlic Prawn yang di-infuse dengan inspirasi dasar seafood saus padang, Braised Short Ribs yang diolah menggunakan jintan dan ketumbar layaknya semur, dan menu-menu lainnya.

Turut hadir dalam acara gathering adalah aktor Marcel Chandrawinata yang juga merupakan co-owner Commune Bistro & Grill. Kasual mengenakan polo shirt putih, kembaran Mischa Chandrawinata dan adik Nadine Chandrawinata ini bercerita banyak tentang bisnis restoran yang ia dirikan bersama 3 teman kuliahnya. Dengan gayanya yang santai dan welcome, Marcel menjelaskan sejarah berdirinya restoran hingga hal-hal baru restoran sambil diselingi jokes yang mengundang tawa pendengarnya. Tentang makanan-makanan yang ada di restoran ini, menu Rice Bowl dan Sandwich disebut olehnya sebagai beberapa menu favorit dan menjadi andalan dari Commune Bistro & Grill.

 

 

(Fotografer: Faisal R Syam - Liputan6.com)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya