Liputan6.com, Jakarta Produsen keramik cantik kini bukan lagi monopoli Pulau Jawa, di Kecamatan Remboken yang berjarak sekitar 40 km dari pusat Kota Manado, Sulawesi Utara, terdapat desa yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai pembuat keramik. Masyarakat menyebutnya Desa Pulutan, sebuah desa yang sukses mengembangkan kerajinan keramik hasil penyuluhan pengrajin keramik se-Indonesia.
Stevi, salah seorang pengrajin keramik saat ditemui Tim Liputan6.com, yang ditulis pada Jumat (26/6/2015) mengungkapkan, untuk membuat keramik harus dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan tanah liat. Beruntungnya, tanah jenis ini banyak ditemukan di sekitar Desa Pulutan.
Advertisement
Tanah yang sudah terkumpul kemudian digiling untuk menjaga kepadatan. Setelah digiling, tanah telah siap untuk dibentuk sesuai keinginan. “Bentuk kerajinan keramik yang ada di desa ini macam-macam, ada pot bunga, pajangan keramik, wadah, dan banyak lagi. Di sini juga melayani kalau ada yang ingin membuat keramik pakai bentuk dan motif sesuai keinginan,” tutur Stevi.
Lebih jauh dirinya menjelaskan, dalam sehari rata-rata para pengrajin keramik di Desa Pulutan bisa menghasilkan lebih dari 50 keramik ukuran kecil atau 10 keramik ukuran sedang. Pembuatan keramik ukuran besar bisa menghabiskan waktu pengerjaan lebih lama.
Keramik cantik hasil kerajinan Desa Pulutan dibanderol dengan harga yang sangat beranekaragam, disesuaikan dengan ukuran dan tingkat kesulitan pembuatannya. Kebanyakan hasil kerajinan keramik ini dipasarkan ke berbagai daerah, seperti Sulawesi Selatan dan Gorontalo. Namun banyak juga pembeli yang langsung datang ke Desa Pulutan, untuk menemukan pilihan bentuk keramik yang lebih banyak, sekaligus dapat melihat secara langsung proses pembuatannya.
(Ibo/Igw)