Liputan6.com, Jakarta Berbicara tentang Jawa Timur, tentu tidak lepas dari berbagai kulinernya yang khas, yang resepnya terjaga hingga ratusan tahun. Rawon merupakan salah satu kuliner khas Jawa Timur yang memiliki cita rasa yang unik, dan mungkin satu-satunya sup di dunia yang warnanya hitam legam.
Advertisement
Menurut Bondan Winarno, dalam bukunya 100 Mak Nyus Jakarta, warna hitam khas pada rawon diperoleh dari buah keluak. Buah yang dalam bahasa latin bernama Pangium edule dan hanya tumbuh di rawa-rawa ini, mampu menghasilkan rasa yang unik dan gurih. Tak hanya itu, kandungan zat dalam buah keluak bisa menimbulkan aroma herbal pada masakan.
Proses pengolahan keluak dalam masakan tidak kalah rumitnya seperti mengolah anggur hingga menjadi sebotol wine. Rasa unik keluak bisa melebur dengan tekstur daging sapi, sehingga rasa rawon bisa menjadi unik.
Secara umum, kenikmatan olahan rawon ditentukan oleh tiga hal, yaitu kualitas daging, kualitas kaldu, dan kualitas bumbunya. Daging yang berkualitas bagus untuk dijadikan bahan dasar pembuatan rawon adalah daging berserat yang dipotong dadu, teksturnya harus pas, tidak terlalu empuk dan tidak terlalu keras.
Sementara itu, kaldu rawon dibuat dengan menggunakan air rebusan tulang sapi yang dibuat tidak terlalu berminyak. Dengan kaldu dan pilihan daging yang pas, olahan rawon yang sempurna kini ditentukan oleh kualitas bumbu racikannya yang pas.
Pada saat disajikan, rawon tentu tidak s endiri, terdapat beberapa komponen lain yang wajib menemaninya, yaitu telur asin, tauge pendek, kerupuk udang. Jika Anda suka pedas, sambal terasi menjadi kompenen penting yang harus ada pada sajian rawon buatan Anda.
Untuk membuat rawon setidaknya diperlukan beberapa bahan dan bumbu, antara lain daging sapi, tulang sapi, lengkuas, jahe, serai, jeruk purut, daun jeruk, gula, dan asam jawa. Sementara itu bumbu yang dihaluskan antara lain keluak yang diambil isinya dan disangrai, bawang merah dan putih, ketumbar, garam, kunyit, dan penyedap rasa. (Ibo)