Liputan6.com, Jakarta Mendokumentasikan berbagai tempat menarik saat traveling tentu sudah menjadi aktivitas lumrah. Apalagi kini tersedia beragam jenis gawai dengan harga yang terjangkau. Namun seiring perkembangan zaman banyak kalangan menganggap, penggunaan kamera smartphone dan kamera digital saat traveling akan menghasilkan gambar yang itu-itu saja, dan cenderung membosankan.
Kehadiran teknologi drone, yang memungkinkan pengambilan gambar dari sudut sempit dan susah dijangkau, kemudian membawa angin segar akan kebaruan foto travel. Foto dan video yang dihasilkan drone memiliki sisi keindahannya sendiri, yang tidak didapatkan saat seseorang mengambil gambar dengan kamera mainstream.
Barry Kusuma, Blogger Traveler yang telah menjelajahi banyak tempat menarik, kepada Liputan6.com, Jumat (2/10/2015) membagi pengalamannya memotret dan membuat video travel menggunakan teknologi drone. Bagi Barry, drone seri DJI Phantom sudah cocok digunakan untuk menghasilkan foto dan video travel, karena kualitasnya yang sudah mumpuni.
Advertisement
“Sekarang memang ada drone murah yang harganya di bawah 5 juta, tapi itu sifatnya buat seri-seruan saja. Gak cocok buat drone travel, karena gak kuat kena angin,” ungkap Barry.
Lebih jauh Barry Kusuma membagi tips menerbangkan drone bagi para pemula, “Hal pertama yang perlu diperhatikan saat menerbangkan drone adalah lock GPS, agar saat drone kehilangan arah, bisa balik lagi ke tempat asalnya. Selain itu gunakan sensor kamera X-More, karena itu sudah setara dengan kualitas foto DSLR atau mirrorless.”
Hal lain yang kerap diabaikan pengguna drone adalah safety prosedur yang benar. Safety prosedur antara lain mengecek batere, termasuk batere remote. Mengingat hal sepele ini bisa berakibat fatal, karena saat tiba-tiba batere habis, drone bisa lepas kendali.
Bagi Barry, salah kaprah pengguna drone travel adalah mengambil gambar setinggi-tingginya. “Drone buka untuk foto atau video mapping, peran drone lebih kepada mengambil gambar pada angel yang sulit, seperti di antara tebing atau gedung tinggi,” ungkap Barry kemudian.
Selama pengalamannya menggunakan drone untuk travel, Barry Kusuma kerap memposisikan drone tidak terlalu tinggi dan sejajar dengan objek yang diambil, misalnya saat mengabadikan gedung tinggi, tebing, dan danau. Selain itu, cerdas memilih angel yang dianggap susah dijangkau akan menghasilkan gambar yang spektakuler, yang tentu akan membuat takjub orang yang menyaksikannya.
Satu hal lain yang perlu diperhatikan bagi pengguna drone travel, jangan sekali-kali mengambil gambar di bawah kawah, mengingat kawah memiliki medan magnet yang bisa mengakibatkan drone lepas kendali dan kehilangan arah. “Saya pernah ambil gambar di Kawah Putih, Ciwidey, Bandung, pas di tengah-tengahnya itu, drone lepas kendali. Pernah juga waktu di Lembah Harau, Sumatera Barat, drone saya kena angin kenceng, kehilangan arah dan benar-benar lepas kendali, untung saja waktu itu tidak ada kerusakan yang berarti,” tutur Barry.
Berikut foto-foto travel yang diabadikan menggunakan drone.
(Ibo)