Liputan6.com, Jakarta Tinggal di apartemen kini menjadi gaya hidup masyarakat perkotaan. Bagi para eksekutif muda yang sibuk bekerja dan enggan menghabiskan waktu berkutat dengan kemacetan di jalan menganggap, tinggal di apartemen menjadi pilihan yang tepat bagi mereka. Tak hanya eksekutif muda, pengantin baru pun kini lebih memilih untuk tinggal di apartemen karena dianggap praktis dan nyaman.
Baca Juga
Hal tersebut juga dirasakan aktris Shezy Idris. Pada awal pernikahannya ia dan suami memutuskan untuk tinggal di apartemen. Apartemen pilihannya saat itu terletak di kawasan Gandaria. Saat ia masih berdua dengan sang suami, hidup di apartemen terasa nyaman dengan segala fasilitas yang tersedia. Namun saat mereka memiliki anak, apartemen terasa tidak sesuai lagi untuk keluarganya.
"Saat itu saat anak saya yang masih bayi terus-terusan menangis di tengah malam, bahkan tetangga menelepon satpam dan akhirnya satpam menelepon saya dan meminta untuk bayi saya diam agar suasana kondusif," ujar Shezy, saat diwawancarai pada konferensi pers CairnHill Nine Apartement, di kawasan Menteng, Senin (4/4/2016).
Advertisement
Hidup di apartemen tentunya memiliki suka dan duka. Salah satu hal yang kurang baik dirasakan Shezy ketika tetangga sekitarnya hidup individualis. Saat wanita yang memiliki nama lengkap Shilya Patrice Kirana Idris ini merasakan tidak nyaman tinggal di apartemen, ia mencoba untuk pindah ke apartemen lainnya di kawasan Kalibata.
Perjalanan hidup di apartemen yang dirasakan Shezy terasa lebih nyaman karena hidup bertetangga yang tidak individualis seperti sebelumnya. Meski tidak seramah yang dirasakan ketika bertetangga di kompleks perumahan, namun Shezy sempat merasakan memiliki perkumpulan di apartemen barunya.
"Apartemen di Kalibata warganya ramah, walau tidak seperti jika kita tinggal di komplek perumahan. Namun ini masih lebih baik dari sebelumnya saat tetangga warga asing semua. masih ada perkumpulan ibu-ibu gitu, tapi tempat parkirnya susah," katanya.
Menurutnya kehidupan bertetangga sangat perlu meskipun tinggal di apartemen. Hal ini dapat berdampak pada kehidupan sosial anak, lingkungan yang baik untuk anak dan rasa empati saling tolong menolong antar penghuni apartemen. Namun, saat ini masih banyak apartemen di perkotaan yang tidak memperhatikan hal tersebut. Dibutuhkan pencarian agar mendapatkan hunian yang tepat. Bagaimana dengan Anda, apakah merasa sudah menemukan apartemen yang tepat dan nyaman untuk keluarga?