Transformasi Seksi Seragam Suster Sampai Akhirnya Jadi Fantasi

Seragam suster yang Anda lihat sekarang merupakan proses perubahan panjang, termasuk perjalanannya menjadi salah satu kostum fantasi pria

oleh Novi Nadya diperbarui 21 Mei 2016, 10:00 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2016, 10:00 WIB
Seragam suster
Seragam suster yang Anda lihat sekarang merupakan proses perubahan panjang, termasuk perjalanannya menjadi salah satu kostum fantasi pria

Liputan6.com, Jakarta Tren fashion tak hanya bisa dilihat dari panggung pekan mode dunia. Perkembangan mode bisa dilihat dari perubahan seragam sebuah profesi yang kita lihat sekarang ini. Salah satunya seragam suster.

Kami akan mengajak Anda melihat kembali bagaimana rupa baju perawat yang pertama. Perubahan desain terjadi karena fungsi dan pengaruh fashion yang marak di zamannya. 

Seragam suster juga tak bisa dipisahkan dari salah satu busana profesi yang menjadi fantasi seks banyak pria. Bisa jadi transformasi busana suster paling baru dibuat untuk meminimalisir imajinasi dengan mengubah rok menjadi celana. 

1800-an
Desain seragam suster pertama mendapat pengaruh besar dari pakaian biarawati. Adaptasi pakaian biarawati terlihat dari tiga desain utama. Terusan panjang atau selutut, apron putih, dan topi.

Desain seragam suster pertama terpengaruh dari pakaian biarawati (Foto:

 

1940-an
Inggris menciptakan seragam suster nasional yang lahir bertepatan dengan National Health Service (NHS) pada 1948. Tak terlalu banyak perubahan dalam garis desain, namun warna pakaian berubah menjadi biru. 

Perubahan terbesar adalah pergeseran warna dari hitam putih menjadi biru (Foto: nursinguniform)

 


1980-an
Seragam suster didesain lebih simple dengan menanggalkan apron atau celemek. Di Indonesia desain terusan warna putih dengan kerah atau kancing di depan dikenal juga dengan baju bidan. Di beberapa negara, pemakaian stocking atau tight menjadi keharusan. Dalam kacamata mode, stocking membuat tampilan lebih stylish. Matching total dengan sepatu pantofel putih

Seragam lebih simpel dengan menanggalkan celemek atau apron (Foto: medscape.com)

 


1990-an
Alternatif desain seragam suster di berbagai negara mulai bergeser dari rok menjadi celana. Dari sisi fungsi, celana membuat pergerakan lebih dinamis dan tidak membatasi gerak. Seragam yang dikenal dengan scrub ini identik dengan pakaian di ruang operasi. Jika dilihat dari sisi fashion, gaya maskulin atau boyish memang mengambil porsi penting di zamannya. 

Seragam suster mulai bergeser dari rok menjadi celana (Foto: http://nclexreviewbootcamp.com)

 

2000-an

Desain seragam awal tahun 2000-an memberi perhatian lebih pada bentuk kerah dan warna. Setiap rumah sakit atau klinik mempunyai kebebasan mendesain seragam suster sendiri. Model kerah V masih mendominasi, namun dengan cutting yang disesuaikan dengan lekuk tubuh wanita. 

Permaian desain pada kerah menjadi sorotan utama seragam suster tahun 2000an (Foto: mediacache.com)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya