Liputan6.com, Jakarta Kisah pilu para imgiran gelap yang mengungsi dari negara-negara konflik, seperti Suriah, Afganistan, Irak, Eritrea, Gambia, Ghana, dan Nigeria ke Eropa seolah tak lagi menjadi sorotan publik. Padahal peristiwa tersebut merupakan bencana kemanusiaan yang memiliki banyak kisah menyedihkan dan tragis yang harusnya dapat diselesaikan.
Bahkan banyak cerita mengenaskan yang menginspirasi seniman dan perupa Schellekens dan Peleman untuk berbuat sesuatu agar dunia tahu bahwa nasib para pengungsi masih banyak yang belum jelas. Kedua perupa tersebut membuat instalansi seorang pria setinggi 6 meter mengapung dengan perahu di perairan Kopenhagen.
Baca Juga
Seperti dilansir dari Lostateminor.com pada Kamis (9/6/2016), karya seni yang diberi tajuk "Inflatable Refugee" tersebut terlihat berbentuk seorang pria dari karet dan mengenakan rompi penyelamat sedang meringkuk di perahu kecil. Instalasi tersebut merupakan simbol mewakili kehidupan dan ancaman yang dihadapi ribuan pengungsi di laut.
Advertisement
Kedua seniman tersebut mengundang masyarakat sekitar untuk melihat hasil karyanya. Mereka ingin merefleksikan bagaimana kehadiran pengungsi yang kini tengah dalam keadaan kritis tersebut bukan "isapan jempol" semata, tetapi nyata adanya.
Instalasi "Inflatable Refugee" tersebut bertepatan dengan proyek Schellekens dan Pelleman yang lain, yaitu "Moving Stories" Dalam acara peluncuran instalasi tersebut, para pengungsi menulis surat terbuka untuk dibacakan di depan para penduduk mengenai permohonan dan kondisi mereka.
Tak hanya dibacakan, surat terbuka tersebut juga diunggah ke media sosial dan dikirim secara personal lewat kartu pos. Proyek ini diharapkan untuk menjembatani kesenjangan antara penduduk asli dan pendatang yang baru menetap.
Berikut ini video selengkapnya.