Wangi Ajaib Kayu Gaharu yang Bernilai Jual Tinggi

Kayu Gaharu yang mempunyai nilai jual tinggi telah lama digunakan masyarakat Timur Tengah sebagai pengharum ruangan.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 21 Jun 2016, 11:30 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2016, 11:30 WIB
kayu gaharu
Di kawasan Little Arab Cikini, penjula kayu Gaharu banyak ditemukan di pinggir jalan.

Liputan6.com, Jakarta Lance Castles dalam bukunya Profil Etnik Jakarta mengatakan, "Di Jakarta Tuhan menciptakan orang Indonesia." Ungkapan tersebut tentu bukan tanpa sebab, mengingat sama halnya dengan Indonesia, Jakarta juga memiliki keragaman etnis. Keragaman inilah yang memperkaya tradisi orang Jakarta, salah satunya tradisi membakar kayu Gaharu dalam masyarakat Arab Betawi.

Membakar kayu Gaharu merupakan tradisi lama bagi masyarakat Timur Tengah. Orang Timur Tengah suka dengan wewangian yang dikeluarkan kayu Gaharu sebagai pengharum ruangan. Wangi khas kayu Gaharu juga dianggap simbol prestise bagi si pemilik rumah.

Naseer, salah seorang penjual kayu Gaharu di pinggir Jalan Raden Saleh kepada Liputan6.com, Sabtu (18/6/2016) mengatakan, kayu Gaharu menjadi mahal setelah menjadi gupal. Gupal mengandung getah, dan getah inilah yang membuat kayu Gaharu menjadi khas, unik, dan mengelurkan aroma wangi.

Kayu Gaharu yang mempunyai nilai jual tinggi telah lama digunakan masyarakat Timur Tengah sebagai pengharum ruangan.

“Yang saya jual ini banyak jenisnya, ada dari Kalimantan, Sulawesi, Merauke, Irian, ada Maroko dan Malaysia juga,” katanya.
Sementara untuk harga, Naseer yang juga masih keturunan Arab mengaku tidak mau menjual mahal potongan kayu Gaharu seperti yang ada di toko-toko lainnya.

“Di sini paling murah Rp 50 ribu, sudah dapat potongan kayu Gaharu segenggaman tangan. Ini kecil-kecil tapi kalau dibakar bisa lama, awet, dan baunya juga harum untuk ruangan,” kata Naseer.

Alkhatiry Sejahtera, salah satu kios di Jalan Raden Saleh yang menjual berbagai wewangian dari kayu Gaharu.

Lebih lanjut Naseer mengatakan, memasuki bulan puasa omset penjualan Gaharu justru menurun. Hal tersebut disebabkan orang-orang keturunan Arab yang ada dalam kawasan Little Arab Cikini banyak yang kembali ke negaranya.

“Untuk bulan puasa sepi orang Arab, sekarang pembelinya orang Indonesia saja. Tidak ramai seperti biasa, tapi alhamdulillah selalu ada,” katanya.

Selain menjadi pengharum ruangan, kayu Gaharu di berbagai negara seperti di Jepang, Tiongkok, dan Amerika dijadikan sebagai bahan baku industri kosmetik. Tak hanya itu, teksturnya yang kuat dan bentuknya batangnya yang unik juga kerap dijadikan aneka ragam kerajinan. Tak heran jika kayu langka ini memiliki nilai ekonomi yang fantastis. Kayu Gaharu dengan kualitas yang baik bahkan bisa dibanderol dengan harga mencapai puluhan juta per kilogram.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya