Liputan6.com, Jakarta Demi mendapatkan uang dan bisa makan, sekelompok petani madu di Gurug, Himalaya, Nepal ini pertaruhkan nyawanya memanjat tebing dan melawan sengatan lebah. Keberanian mereka patut diacungi jempol untuk menghidupi diri dan keluarga dalam melawan lebah paling besar di dunia bernama Apis laboriosa yang memiliki sengat menyakitkan.
Kegiatan berburu madu tersebut sudah berlangsung lintas generasi dan telah dimulai sejak ribuan tahun lalu. Walaupun sangat berbahaya, para petani madu ini juga harus pintar melihat situasi karena madu yang lebah hasilkan tersebut tidak berlangsung lama.
Baca Juga
Baca Juga
Seperti dilansir dari Elitereaders.com pada Minggu (26/6/2016), madu tersebut ada tergantung cuaca. Sedangkan, permintaan terhadap madu oleh para turis yang datang terus meningkat.
Advertisement
Terinspirasi akan pekerjaan ekstrem tersebut, seorang fotografer Andrew Newey membuat proyek fotografi dengan mendokumentasikan aktivitas itu pada tahun 2013 lalu. Dalam menjalankan proyek tersebut, Andrew juga harus memastikan diri agar tidak tersengat oleh lebah-lebah yang ganas.
Fotografer tersebut mulai memotret beberapa orang yang tengah mengambil madu di ketinggian 60 sampai 90 meter tanpa pengaman dan hanya menggunakan tangga tali. Untuk mengusir lebah-lebah tersebut, para petani menggunakan asap agar mereka pergi sejenak.