Panduan Memilih Bohlam Lampu LED

Simak tips dari IKEA dalam memilih bohlam lampu LED.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Okt 2016, 15:06 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2016, 15:06 WIB
Panduan Memilih Bohlam Lampu LED
Simak tips dari IKEA dalam memilih bohlam lampu LED.

Liputan6.com, Jakarta Penerangan lampu di rumah ataupun di luar rumah merupakan hal penting baik untuk menunjang kegiatan di malam hari misalnya membaca atau melakukan aktivitas lainnya, maupun untuk tujuan keamanan. Jika Anda berencana untuk mengganti bohlam lampu di rumah dan menggantikannya dengan jenis lain yang lebih hemat energi, bohlam LED (light-emitting diode) adalah pilihan tepat.

Marketing Manager IKEA Indonesia, Eliza Fazia, mengatakan, “Kami ingin berbagi tips mengenai bagaimana memilih bohlam LED yang tepat untuk menerangi dan mendukung aktivitas di rumah sekaligus membantu meringankan tagihan listrik Anda. Selain itu berbagi informasi mengenai berbagai jenis bohlam sesuai dengan kegunaannya.”

Bohlam LED merupakan pencahayaan paling hemat energi yang ada saat ini, mengonsumsi lebih sedikit energi dibandingkan bohlam pada umumnya dan tahan hingga 25.000 jam atau lebih dari 1000 hari. Meskipun harga bohlam LED relatif lebih mahal dibandingkan dengan bohlam pijar, namun bohlam LED dapat menghemat pengeluaran karena lebih tahan lama dan dapat bertahan hingga 20 tahun.

Adapun untuk warna cahaya, bohlam LED diukur dengan satuan Kelvin (K). Jika Anda menyukai sinar yang lebih kekuningan, pilih bohlam berukuran 2700K. Untuk yang gemar dengan cahaya putih, Anda dapat menggunakan bohlam berukuran 4000K dan 5000K jika ingin lebih putih.

Untuk mengukur tingkat kecahayaan maupun konsumsi daya, terdapat istilah watt dan lumen. Lumen adalah satuan untuk mengukur tingkat kecerahan cahaya, sedangkan watt adalah satuan untuk mengukur konsumsi daya. Bila dibandingkan, tingkat kecerahan cahaya bohlam 6.3W sama dengan bohlam pijar 35W. Semua bohlam IKEA menggunakan satuan lumen (lm) untuk mengukur tingkat kecerahan cahaya. Bohlam 400 lm IKEA hanya menggunakan energi 6.3W. “Itulah mengapa kami mengatakan bohlam LED 6.3W sama seperti bohlam pijar 35W,” jelas Eliza Fazia.

Tak kalah penting dalam memilih bohlam lampu LED adalah menentukan jenisnya yaitu bohlam bening dan opal – yang juga dikenal dengan istilah bohlam warna susu. Bohlam bening lebih disarankan untuk lampu dan kap yang didesain untuk menciptakan pola bayangan di dinding. Sedangkan bohlam opal digunakan untuk mendapatkan cahaya tersebar merata ke seluruh ruangan.

Sebagian besar bohlam LED IKEA dapat diredupkan, dan konsumen perlu memperhatikan simbol berikut:

Simak tips dari IKEA dalam memilih bohlam lampu LED.

Bohlam LED juga hadir dalam beberapa bentuk dan ukuran. Bohlam berbentuk chandelier menyebarkan cahaya seperti lilin dan sangat cocok dijadikan lampu dekoratif. Sementara bohlam reflektor dapat digunakan uuntuk kegiatan yang memerlukan cahaya terarah, seperti membaca, sedangkan cahaya bohlam berbentuk A sama seperti bohlam pijar.

Simak tips dari IKEA dalam memilih bohlam lampu LED.

Tips lain yang perlu diperhatikan dalam membeli bohlam LED adalah Colour Rendering Index (CRI) yang dapat menunjukkan kemampuan bohlam untuk menampilkan warna sesungguhnya. Mulai dari nol hingga maksimal 100 - yang dapat menunjukkan cahaya alami. Sebagian besar bohlam LED IKEA memiliki nilai CRI 87 dan akan terus bertambah.

“Dengan beberapa tips yang telah disampaikan ini, kami berharap pelanggan dapat dapat memilih bohlam LED sesuai dengan kebutuhan dan dapat mendukung aktivitas mereka sehari-hari,” Eliza Fazia menutup.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya